Tiga Tahun Pembangunan Kabupaten
Bireuen di Bawah Kepemimpinan Harus Muda Menyongsong Visit Bireuen Year 2018
Judul
tersebut mengingatkan kita kepada bagaimana roda pemerintahan di Kabupaten
Bireuen yang bisa dikatakan makin maju juga bisa dikatakan masih banyak yang
harus diperbaiki. Sebelum kita memasuki sub tema yang harus dibahas saya ingin
bilang bahwa seperti yang kita ketahui bahwa daerah Aceh terkenal dengan
otonomi sendiri dan uang pembangunan yang cukup banyak yang pemerintah pusat
tapi sayangnya seperti terdengar dari berita-berita bahwa dari 100% uang yang diberikan hanya 39% yang diserap
dan digunakan oleh pemerintah Aceh, sisanya yang 61% katanya uang tersebut tidak tahu harus
dipakai untuk apa.
Sebelum dijawab pertanyaan tersebut
mari kitah bahas satu persatu masalah tentang pembangunan infrastruktur,
pendidikan, kesehatan dan keagamaan supaya pemerintah tahu harus dibawa kemana
uang tersebut khususnya untuk Kabupaten Bireuen.
Pembangunan Infrastruktur
Seperti yang kita
ketahui, menyikapi peningkatan pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Bireuen,
seperti pembangunan jalan dan lainnya meskipun ada daerah yang belum tersentuh
dan itu akan menjadi proritas. Walaupun banyak pembangunan dan hampir setiap
desa telah mengalami kemajuan infrastruktur khususnya dalam pembangunan jalan
tapi masih banyak pembangunan infrastruktur lainnya yang masih jauh dari
harapan warga kabupaten bireuen, misalnya pembangunan irigasi untuk desa yang
berada didaerah perbukitan itu masih sampai sekarang hanyalah impian bagi warga
setempat. Proyek yang sangat diinginkan oleh warga daerah tersebut bisa jadi
cuma harapan masyarakat karena pemerintah sekarang bisa dikatakan pembangunan
infrastruktur bukan untuk masyarakat tapi hanya untuk kepentingan pemerintah
saja, bukan apa-apa, pemerintah itu diangkat dari rakyat dan untuk rakyat,
masih anda lupa dengan pelajaran ppkn kelas 4 sekolah dasar yang mengajarkan
hal tersebut.
Masih banyak infrastruktur yang kurang layak dan harus
dibangun di Kabupaten Bireuen kita tercinta ini. Tapi, Alhamdullillah ada juga
yang mengalami kemajuan yang cukup meningkat dari tahun – tahun dahulu.
Misalnya seperti tadi pembangunan jalan dan juga dalam
pembangunan tempat pendidikan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan sangat
membantu sekali bagi warga atau masyarakat yang tinggal di daerah pelosok atau
pedesaan juga bisa di bilang daerah perbukitan mereka sekarang sangat bersyukur
karena jalan yang telah dibangun atau diperbaiki mempermudah transportasi dan
komunikasi yang dahulu hanya 1 bulan sekali mereka bisa datang sekarang hanya
beberapa jam atau menit mereka telah bisa mendapatkan hak akses yang tidak
berbeda jauh dengan masyarakat di kota. Setidaknya, pembangunan infrastruktur
yang sekarang bisa lebih baik dari pembangunan infrastruktur seperti
pembangunan irigasi bagi warga desa kecamatan siblah krueng yang sangat ini
masih menjadi mimpi. Coba pemerintah bayangkan, dizaman modern ini pantaskah
masyarakat menanam padi harus menunggu musim hujan, apa dikata orang dengan
Visit Bireuen 2018, apalagi apabila pelancong masih melihat sawah yang kebanyakan
di desa – desa dekat perbukitan di Kabupaten Bireuen masih bercocok tanam dengan
menunggu musim penghujan.
Pemerintah wajib tahu bahwa uang berasal dari desa ke kota
bukannya dari kota ke desa disebabkan karena komoditi berasal dari desa dan
terjadinya transaksi ekonomi dikota juga karena komoditi dari desa. Maka pemerintah wajib mengerti dan memahami
apa keinginan masyarakatnya sendiri dan bisa dikatakan dalam bidang
infrastruktur yang lain pemerintah Kabupaten Bireuen sudah cukup membanggakan
dan bidamg wisata cukup mengalami peningkatan dari yang dahulu pantai masih
belum terawat sekarang telah menjadi ramai dikunjungi seperti Pantai Jangka dan
membanggakan bahwa kecamatan jangka akan menjadi kota minopolitan dan semoga
yang ini bisa dan benar-benar akan terwujud dan membanggakan masyarakat Bireuen
khususnya bagi warga jangka itu sendiri.
Pembangunan Pendidikan
Di
Kabupaten Bireuen pembangunan pendidikan
sudah merata karena pemerintah juga mewajibkan belajar itu 12 tahun dan sudah
menggratiskan dari sekolah dasar hingga ke sekolah menengah ke atas. Tetapi
sayangnya banyak anak – anak sekarang kebanyakan tidak bersekolah, disebabkan
oleh kurangnya ekonomi dari masyarakat menengah ke bawah terutama untuk biaya
perlengkapan dan peralatan sekolah, bahkan banyak anak – anak sekarang yang
menjadi seorang pengemis, maka itu yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah
sekarang. Dan apakah pemerintah mau kota Bireuen yang dulunya dijuluki kota
pendidikan berubah namanya menjadi kota pengemis???
Untuk
itu pemerintah wajib menegerti keadaan dan seperti dikatakan dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
menyebutkan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara”. Pilihan kata dalam klausul ayat tersebut ternyata dapat
memunculkan makna yang berbeda-beda. Jumlah gelandangan, pengemis, pengamen,
dan anak jalanan yang terus bertambah di banyak kota besar khususnya di
Kabupaten Bireuen. Maka dari itu wajib bagi pemerintah untuk menekan harga
peralatan dan perlengkapan sekolah dan juga menjaga para pengemis atau fakir
miskin di panti jompo supaya mereka betah dan tidak mencoba kabur dari tempat
tersebut. Mungkin penyebab mereka tidak merasa nyaman tinggal disana karena
kurang perdulinya panitia. Apabila mereka juga dididik dengan benar dan baik
mugkin bisa membuat kota Bireuen kita ini menjadi
kota pendidikan yang dulu pernah
melekat dengan kita.
Pembangunan Kesehatan
Kalau
kita berbicara dengan kesehatan di Kabupaten Bireuen itu cukup banyak nilai
minusnya daripada plusnya, penyebabnya tidak lain tidak bukan karena peralatan
di rumah sakit Bireun masih sangat jauh yang kita harapkan dan juga
pelayanannya masih sangat dibeda-bedakan antara masyarakat miskin dan
masyarakat kaya.
Berbicara tentang kurangnya
peralatan bisa kita lihat ketika pasien yang mengalami sakit parah maka mereka
harus merujuk ke rumah sakit yang lebih bagus seperti ke Banda Aceh, coba
dipikirkan diperjalan saking kelamaan menunngu bisa membuat pasien bisa jadi
hanya parah menjadi sangat parah dan membuat rumah sakit tersebut menjadi bahan
pembicaraan di media sosial. Pemerintah pun berdampak negatifnya karena dicap
gagal dalam pembagunan kesehatan, apakah pemerintah mau hal tersebut
terus-terusan teradi. Dalam hal perlakuan pasien rumah sakit Kabupaten Bireuen
juga sangat tidak layak digunakan contohnya kalau bukan petugas yang berjaga
petugas lain tidak mau menolong ini kejadian pernah saya alami dan sangat
merusak citra kesehatan di Kabupaten Bireuen dimata masyarakat itu sendiri.
Pembangunan Keagamaan
Dalam
segi pembangunan keagamaan di Kabupaten Bireuen ini cukup bisa dikatakan sangat
bagus dan juga kurang, dalam segi bagusnya bisa kita lihat dari pembagunan
masjid-mesjid,menasah dan tempat pengajian yang telah direnovasi dengan indah.
Akan
tetapi saking indahnya remaja-remaja di Kabupaten Bireuen pergi ke masjid bukan
untuk beribadah tetapi mereka malah hanya tumpang lewat saja. Walaupun
keagamaan di Kabupaten Bireuen ini sangat ditekankan tetapi sayangnya
remaja-remaja di Kabupaten Bireuen lebih suka dengan pergaulan yang bebas
bukannya pergi ked ayah yang seharusnya seusia mereka lebih baik menuntut ilmu
agama supaya berguna untuk masa depan mereka.
Ada juga majelis ta’lim khusus untuk
orang dewasa yang hampir setiap masjid besar di Kabupaten Bireuen dan juga
menasah-menasah di hampir semua desa di Kabupaten Bireuen. Akan tetapi sayangnya
orang pergi ke masjid ataupun menasah jauh yang bisa diharapkan mereka lebih
suka nongkrong di warung kopi sambil nonton bola daripada pergi ke majelis
ta’lim untuk bekal mereka ke akhirat nanti.
Membahas pembangunan keagamaan tidak
lupa juga dengan para gadis,wanita bahkan ibu-ibu yang mereka menggunakan
pakaian mereka yang sakit melanggar norma-norma dan qanun yang berlaku di
Kabupaten Bireuen ini. Walaupun ada satpol pp telah juga melakukan razia , akan
tetapi mereka tidak pernah jera untuk mengulangi perbuatan mereka.
Apakah masalah pembangunan sudah
teratasi khususnya di Kabupaten Bireuen???
Jawabannya
jelas tidakkan, masih banyak yang harus dibenah khususnya pembangunan irigasi
ada juga pembelian peralatan medis bagi rumah sakit ditambah pemerintah wajib
merawat kaum dhuafa dan anak-anak terlentar supaya mereka tidak mengemis
termasuk tawuran harus bisa dihilangkan dari pelajar di Kabupaten Bireuen
supaya mereka bisa berguna untuk nusa dan bangsa umumnya dan khususnya untuk
Kabupaten Bireuen.
Menyinggung uang daerah untuk Aceh
apakah penjelasan yang diberikan tadi tidak cukup untuk pemerintah supaya uang
tersebut bisa diserap dan berguna dan tidak harus dikembalikan dan contohlah
daerah-daerah yang yang mempergunakannya dengan baik. Apakah pemerintah lupa
masih banyak yang harus dibangun. Apabila pemerintah juga tidak bisa
memakainnya, apa guna para staff sekolah tinggi tapi itu saja tidak bisa mereka
fikirkan.
Satu lagi bahwa kebanyakan
pemerintah bukan memikirkan untuk kemajuan bangsa tapi untuk dirinya sendiri
dan untuk karabatnya serta kebanyakan orang-orang pemerintahan bukan orang
intelektual yang ide-idenya untuk negeri tapi orang-orang bermulut besar dengan
janji dan pemikirannya seperti anak-anak kecil yang hanya memikirkan kepentingan
sendiri tanpa harus tahu jalan yang ditempuh untuk kepentingannya.