Tuesday 6 October 2015

Artikel : Tiga Tahun Pembangunan Kabupaten Bireuen di Bawah Kepemimpinan Harus Muda Menyongsong Visit Bireuen Year 2018

Tiga Tahun Pembangunan Kabupaten Bireuen di Bawah Kepemimpinan Harus Muda Menyongsong Visit Bireuen Year 2018
            Judul tersebut mengingatkan kita kepada bagaimana roda pemerintahan di Kabupaten Bireuen yang bisa dikatakan makin maju juga bisa dikatakan masih banyak yang harus diperbaiki. Sebelum kita memasuki sub tema yang harus dibahas saya ingin bilang bahwa seperti yang kita ketahui bahwa daerah Aceh terkenal dengan otonomi sendiri dan uang pembangunan yang cukup banyak yang pemerintah pusat tapi sayangnya seperti terdengar dari berita-berita bahwa dari 100%  uang yang diberikan hanya 39% yang diserap dan digunakan oleh pemerintah Aceh, sisanya yang 61%  katanya uang tersebut tidak tahu harus dipakai untuk apa.
            Sebelum dijawab pertanyaan tersebut mari kitah bahas satu persatu masalah tentang pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan keagamaan supaya pemerintah tahu harus dibawa kemana uang tersebut khususnya untuk Kabupaten Bireuen.
Pembangunan Infrastruktur
 Seperti yang kita ketahui, menyikapi peningkatan pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Bireuen, seperti pembangunan jalan dan lainnya meskipun ada daerah yang belum tersentuh dan itu akan menjadi proritas. Walaupun banyak pembangunan dan hampir setiap desa telah mengalami kemajuan infrastruktur khususnya dalam pembangunan jalan tapi masih banyak pembangunan infrastruktur lainnya yang masih jauh dari harapan warga kabupaten bireuen, misalnya pembangunan irigasi untuk desa yang berada didaerah perbukitan itu masih sampai sekarang hanyalah impian bagi warga setempat. Proyek yang sangat diinginkan oleh warga daerah tersebut bisa jadi cuma harapan masyarakat karena pemerintah sekarang bisa dikatakan pembangunan infrastruktur bukan untuk masyarakat tapi hanya untuk kepentingan pemerintah saja, bukan apa-apa, pemerintah itu diangkat dari rakyat dan untuk rakyat, masih anda lupa dengan pelajaran ppkn kelas 4 sekolah dasar yang mengajarkan hal tersebut.
Masih banyak infrastruktur yang kurang layak dan harus dibangun di Kabupaten Bireuen kita tercinta ini. Tapi, Alhamdullillah ada juga yang mengalami kemajuan yang cukup meningkat dari tahun – tahun dahulu.

Misalnya seperti tadi pembangunan jalan dan juga dalam pembangunan tempat pendidikan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan sangat membantu sekali bagi warga atau masyarakat yang tinggal di daerah pelosok atau pedesaan juga bisa di bilang daerah perbukitan mereka sekarang sangat bersyukur karena jalan yang telah dibangun atau diperbaiki mempermudah transportasi dan komunikasi yang dahulu hanya 1 bulan sekali mereka bisa datang sekarang hanya beberapa jam atau menit mereka telah bisa mendapatkan hak akses yang tidak berbeda jauh dengan masyarakat di kota. Setidaknya, pembangunan infrastruktur yang sekarang bisa lebih baik dari pembangunan infrastruktur seperti pembangunan irigasi bagi warga desa kecamatan siblah krueng yang sangat ini masih menjadi mimpi. Coba pemerintah bayangkan, dizaman modern ini pantaskah masyarakat menanam padi harus menunggu musim hujan, apa dikata orang dengan Visit Bireuen 2018, apalagi apabila pelancong masih melihat sawah yang kebanyakan di desa – desa dekat perbukitan di Kabupaten Bireuen masih bercocok tanam dengan menunggu musim penghujan.
Pemerintah wajib tahu bahwa uang berasal dari desa ke kota bukannya dari kota ke desa disebabkan karena komoditi berasal dari desa dan terjadinya transaksi ekonomi dikota juga karena komoditi dari desa.  Maka pemerintah wajib mengerti dan memahami apa keinginan masyarakatnya sendiri dan bisa dikatakan dalam bidang infrastruktur yang lain pemerintah Kabupaten Bireuen sudah cukup membanggakan dan bidamg wisata cukup mengalami peningkatan dari yang dahulu pantai masih belum terawat sekarang telah menjadi ramai dikunjungi seperti Pantai Jangka dan membanggakan bahwa kecamatan jangka akan menjadi kota minopolitan dan semoga yang ini bisa dan benar-benar akan terwujud dan membanggakan masyarakat Bireuen khususnya bagi warga jangka itu sendiri.
Pembangunan Pendidikan
Di Kabupaten  Bireuen pembangunan pendidikan sudah merata karena pemerintah juga mewajibkan belajar itu 12 tahun dan sudah menggratiskan dari sekolah dasar hingga ke sekolah menengah ke atas. Tetapi sayangnya banyak anak – anak sekarang kebanyakan tidak bersekolah, disebabkan oleh kurangnya ekonomi dari masyarakat menengah ke bawah terutama untuk biaya perlengkapan dan peralatan sekolah, bahkan banyak anak – anak sekarang yang menjadi seorang pengemis, maka itu yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah sekarang. Dan apakah pemerintah mau kota Bireuen yang dulunya dijuluki kota pendidikan berubah namanya menjadi kota pengemis???
Untuk itu pemerintah wajib menegerti keadaan dan seperti dikatakan dalam  Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.  Pilihan kata dalam klausul ayat tersebut ternyata dapat memunculkan  makna yang berbeda-beda. Jumlah gelandangan, pengemis, pengamen, dan anak jalanan yang terus bertambah di banyak kota besar khususnya di Kabupaten Bireuen. Maka dari itu wajib bagi pemerintah untuk menekan harga peralatan dan perlengkapan sekolah dan juga menjaga para pengemis atau fakir miskin di panti jompo supaya mereka betah dan tidak mencoba kabur dari tempat tersebut. Mungkin penyebab mereka tidak merasa nyaman tinggal disana karena kurang perdulinya panitia. Apabila mereka juga dididik dengan benar dan baik mugkin bisa membuat kota Bireuen kita ini menjadi kota pendidikan yang dulu pernah melekat dengan kita.
Pembangunan Kesehatan
            Kalau kita berbicara dengan kesehatan di Kabupaten Bireuen itu cukup banyak nilai minusnya daripada plusnya, penyebabnya tidak lain tidak bukan karena peralatan di rumah sakit Bireun masih sangat jauh yang kita harapkan dan juga pelayanannya masih sangat dibeda-bedakan antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya.
            Berbicara tentang kurangnya peralatan bisa kita lihat ketika pasien yang mengalami sakit parah maka mereka harus merujuk ke rumah sakit yang lebih bagus seperti ke Banda Aceh, coba dipikirkan diperjalan saking kelamaan menunngu bisa membuat pasien bisa jadi hanya parah menjadi sangat parah dan membuat rumah sakit tersebut menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Pemerintah pun berdampak negatifnya karena dicap gagal dalam pembagunan kesehatan, apakah pemerintah mau hal tersebut terus-terusan teradi. Dalam hal perlakuan pasien rumah sakit Kabupaten Bireuen juga sangat tidak layak digunakan contohnya kalau bukan petugas yang berjaga petugas lain tidak mau menolong ini kejadian pernah saya alami dan sangat merusak citra kesehatan di Kabupaten Bireuen dimata masyarakat itu sendiri.
Pembangunan Keagamaan
            Dalam segi pembangunan keagamaan di Kabupaten Bireuen ini cukup bisa dikatakan sangat bagus dan juga kurang, dalam segi bagusnya bisa kita lihat dari pembagunan masjid-mesjid,menasah dan tempat pengajian yang telah direnovasi dengan indah.
Akan tetapi saking indahnya remaja-remaja di Kabupaten Bireuen pergi ke masjid bukan untuk beribadah tetapi mereka malah hanya tumpang lewat saja. Walaupun keagamaan di Kabupaten Bireuen ini sangat ditekankan tetapi sayangnya remaja-remaja di Kabupaten Bireuen lebih suka dengan pergaulan yang bebas bukannya pergi ked ayah yang seharusnya seusia mereka lebih baik menuntut ilmu agama supaya berguna untuk masa depan mereka.
            Ada juga majelis ta’lim khusus untuk orang dewasa yang hampir setiap masjid besar di Kabupaten Bireuen dan juga menasah-menasah di hampir semua desa di Kabupaten Bireuen. Akan tetapi sayangnya orang pergi ke masjid ataupun menasah jauh yang bisa diharapkan mereka lebih suka nongkrong di warung kopi sambil nonton bola daripada pergi ke majelis ta’lim untuk bekal mereka ke akhirat nanti.
            Membahas pembangunan keagamaan tidak lupa juga dengan para gadis,wanita bahkan ibu-ibu yang mereka menggunakan pakaian mereka yang sakit melanggar norma-norma dan qanun yang berlaku di Kabupaten Bireuen ini. Walaupun ada satpol pp telah juga melakukan razia , akan tetapi mereka tidak pernah jera untuk mengulangi perbuatan mereka.
Apakah masalah pembangunan sudah teratasi khususnya di Kabupaten Bireuen???
            Jawabannya jelas tidakkan, masih banyak yang harus dibenah khususnya pembangunan irigasi ada juga pembelian peralatan medis bagi rumah sakit ditambah pemerintah wajib merawat kaum dhuafa dan anak-anak terlentar supaya mereka tidak mengemis termasuk tawuran harus bisa dihilangkan dari pelajar di Kabupaten Bireuen supaya mereka bisa berguna untuk nusa dan bangsa umumnya dan khususnya untuk Kabupaten Bireuen.
            Menyinggung uang daerah untuk Aceh apakah penjelasan yang diberikan tadi tidak cukup untuk pemerintah supaya uang tersebut bisa diserap dan berguna dan tidak harus dikembalikan dan contohlah daerah-daerah yang yang mempergunakannya dengan baik. Apakah pemerintah lupa masih banyak yang harus dibangun. Apabila pemerintah juga tidak bisa memakainnya, apa guna para staff sekolah tinggi tapi itu saja tidak bisa mereka fikirkan.

            Satu lagi bahwa kebanyakan pemerintah bukan memikirkan untuk kemajuan bangsa tapi untuk dirinya sendiri dan untuk karabatnya serta kebanyakan orang-orang pemerintahan bukan orang intelektual yang ide-idenya untuk negeri tapi orang-orang bermulut besar dengan janji dan pemikirannya seperti anak-anak kecil yang hanya memikirkan kepentingan sendiri tanpa harus tahu jalan yang ditempuh untuk kepentingannya.

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional