Saturday 9 January 2016

Artikel : Kebinasakan Iman dan Pecahnya Islam Kedalam 73 Golongan

16 September 2015
Hakikat Iman
Hakikat iman , yang dikatakan dengan iman iyalah membenarkan perkataan Rasulullah. Hakikat iman ialah mentakdirkan dengan hati dan mengikrarkan dengan tidak jika adat dalam hatinya itu tasdik dan pada lidahnya itu ikrar orang tersebut sudah dikatakan dengan Mukmin pada bathin dan wajib atas orang tersebut diperlakukan segala hukum islam dan jika ada didalam hatinya tasdik dan tidak ada pada lidahnya ikrar maka orang itu mukmin pada bathin juga tapi tidak diberlakukan hukum islam atasnya, dan apabila tiada didalamnya hatinya tasdik dan pada lidahnya ada pada ikrar seperti kelakuan munafik maka tidak mukmin bathin  karena ketiadaan tasdik karena ada ikrar dan diperlakukan segala hukum dunia, dan tiada dihukumkan akan hafir karena tiada tanda ia sujud kepada berhala dan membuang mashaf pada tempat bernajis maka dihukumkan atasnya itu kafir dan tidak diperlakukan hukum islam atasnya. Inilah kaum yang muktamat. Hakikat iman itu murakkab bersusar, tasdik dengan hati dan ikrar dengan lidah, barang siapa ada tasdik dan tiada ikrar dengan kalimat syahadat padahala kuasa ia atas ikrar maka ia tiada mukmin pada hukum zhahir dan bathin , maka ia kekal didalamnya neraka. Inilah kaulah kedua yang masyhur pada hakikat iman. Apabila ada dalam hatinya tasdik dan ikrar dan tiada mengerjakan amal maka orang itu mukmin jua tetapi tiada sempurna dan jika dikerjakan amal maka sempurnalah imannya dan apabila ia membuang mushaf maka kafirlah ia.




9 Oktober 2015
Dan jika ada bagiannya ikara dan tasdik dan amal tetapi pekerjaannya mendustakan nabi pada taia-tiap yang datang ia dengan dia daripada agama maka jadi batallah pada syarat ikrarnya, tasdiqnya dan amalnya dengan alamat itu, tetapi jika diketahui bahwa sujudnya itu tiada membesarkan dia , tiada dihukumkan atasnya dengan kafir pada bathin hanya dihukumkan dengan kafir pada zahir, maka tiadalah diperlakukan atasnya hukum islam.
Fatas yang membinasakan iman, yang menbinasakan iman disebut raddal yang menbinasakan iman itu berbuat perbuatan yang mengkafirkan, mengatakan perkataan yang mengkafirkan, istikad kafir , bersenda –senda atau dengan tahtahah.
14 Oktober 2015
Adapun yang memutuskan islam dengan perkataan serta iqtikat seperti mengatakan dan mengiktikatkan baharu alam ini, Allah Ta’ala baharu menafika sifat Allah, mendustakan nabi atau malaikat menyembahkan keduanya dan jikalau bersenda-senda sekalipun maka barang siapa mengata dengan sesuatu daripada segala yang tersebut itu jadi kafir sama ada dikatakannya  dengan iktikat atau dengan bersenda-senda. Barang siapa mengata kalimat kufu dan sangkai ia menghendaki yang lain daripada yang dikatakan maka orang itu jadi kafir pada zahir dan bathin. Barang siapa mendustakan hati atau menyangkal satu ayat daripada segala ayat, menambahi satu kalimat dalam Al-Qur’an, meringan-ringankan nabi  atau meringan-ringankan sunah nabi maka orang itu jadi kafir. Barang siapa menghalalkan yang haram seperti zina, liwat, mencuri, atau mengharamkan yang halal seperti jual beli, nikah jadilah kafir ia. Barang siapa menafikan yang wajib seperti shalat lima waktu, puasa, zakt, dan haji dan mewajibkan yang tiada wajib seperti menambahi sembahnyang yang enam atau wajib puasa syawal maka jadi kafir ia. Barang siapa menukar Siti Aisyah dengan zina maka jadi kafir.
21 Oktober 2015
Barang siapa yang berkata kiranya Allah dna Rasul menyuruh akan daku kan berbuat taat  niscaya tiada aku perbuat taat, niscaya  tiada akau perbuat dan jikalau Rasul datang padaku niscaya tiada aku terima maka jadi kafir , dan barang siapa dijadikan Allah Ta’ala kiblat akan jahilliah tiada mau aku terhadap kepadannya maka jadi kafir, jika ada yang berkata jika jadikan Allah Ta’ala sianu itu  nabi tiada akau benarkan akan dia atau diwajibkan sembahnyang dalam hal sakit niscaya zalim Allah Ta’ala akan daku maka yaitu jadi kafir. Jika ada orang yang menganiaya mengaku jika perbuatannya bukan takdir  Allah Ta’ala jadi kafir ia. Jika naik saksi nabi dan malaikat niscaya tiada aku terima saksinya maka jadi kafir. Jika ada yang berkata tiada aku tahu siapa nabi itu , manusia atau jinkah dan berkata pula nabi itu adalah jin dan tiada tau apa itu iman padahal dihina akan iman mka jadi kafir ia. Barang siapa menurunkan derajat Rasul karena menghinakan dia dan mentasgirkan nama Allah Ta’ala maka jadi kafir ia. barang siapa mengatakan Lahaulawalakuataillabillah itu tiada mengenyahkan daripada lapar, niscaya jadi kafir ia.
30 Oktober 2015
Membinasakan iman:
1.    Barang siapa ada yang tiada mengakui orang yang bukan beragama islam itu kafir niscaya jadi kafir ia.
2.    Barang siapa menyesalkan umat Nabi Muhammad SAW atau mengkafirkan segala sahabat nabi jadi kafir ia.
3.    Menafikan Al-Qu’an melemahkan kafir atau menafikan Mekkah dan berkata tiada aku tahu akan Mekkah itu dan menafikan tujuh langit dan bumi dan menunjukkan keadaan Allah Ta’ala maka orang itu jadi kafir.
4.    Barang siapa ingkar akan hari kebangkitan maka jadi kafir ia.
5.    Syarat jika tiada mengetahui makna yang dikatakan itu maka tiada jadi kafir ia.
6.    Jika ada yang mengatakan sesama islam semoga ditinggalkan Allah Ta’ala akan imanmu maka jadi kafir ia.
7.    Tiada jadi kafir orang masuk ke negeri kafir.
8.    Jika menghalalkan minum arak dan makan daging babi jadi kafir ia.
9.    Jika ada yang menyerupai orang zalim dengan Malik Zabaniah atau menyerupai orang jahat dengan Mungkar dan Nakir jadi kafir ia.
28 November 2015
Membinasakan iman:
1.    Mengucap Bismillah ketika minum arak dan berzina.
2.    Mengucap tiadak takut dengan hari kiamat.
3.    Pekerjaan lebih penting dari ilmu.
4.    Orang yang mempertaruhkan hartanya kepada Allah dan pencuri.
5.    Mengatakan ingin mati.
6.    Tidak bisa merima takdir karena anaknya diambil.
7.    Lebih baik orang yahudi daripada islam dalam pembayaran gaji.
8.    Untuk mendapatkan zakat oarang islam rela masuk kafir dan masuk lagi islam.
9.    Mendustakan sahabat nabi Abu Bakar berkata tidak benar.
10.              Menuduh orang kafir dan menjawab iya.
11.              Berkata iya jika ada yang memanggil kafir.
12.              mengatakan rasul bisa dibeli.
13.              Pangkat rasul bisa dibeli.
14.              Berkata dia merima wahyu dari Allah.
15.              Berkata ia masuk kedalam surga.
4 November 2015
Membinasakan iman:
1.    Jika ada yang melebihkan Wali daripada Nabi maka jadi kafir.
2.    Sifat Allah Ta’ala apabila masuk kedalam tubuh manusia gugur huku-hukum yang wajib, jadi kafir ia.
3.    Mengatakan nyawa manusia itu cahaya Allah Ta’ala.
4.    Sifat manusia dekat dengan sifat Allah Ta’ala.
5.    Martabat yang suci tiada diperhamba oleh nafsu tiada jadi kafir.
6.    Allah mengilhamkan keada pekerjaan agama tiada memerlukan ilmu jadi bidiah dia.
7.    Aku melihat kamu seperti Allah melihat yahudi kepadamu jadi bidiah fasek.
8.    Mencita-citakan jangan haram menzina, membunuh dan aniaya maka jadi kafir ia.
10 November 2015
Golongan Rafiziah terbagi atas 12 golongan, inilah beberapa pendapatnya :
1.    Golongan Rafiziah beriktikat bahwa Saidina Ali turun dari langit melalui celah-celah awan lalu masuk kedalam rupa manusia maka iktikat ini kafir
2.    Golongan ini beriktikat Saidina Ali adalah nabi Allah dan malaikat Jibril membawa wahyu kepada Nabi Muhammad itu salah, iktikat ini kafir.
3.    Golongan ini beriktikat bahwa Ali bersyarikat dengan Nabi Muhammad pada pangkat kenabian, iktikat ini kafir.
4.    Golongan ini beriktikaat kahlifah hanya Ali tidak ada selain Ali dan mereka berkata Abu Bakar, Umar, jadi kafir menerima hadiah khalifah.
5.    Golongan ini beriktikat apabila roh keluar daripada suatu badan maka masuk kepada lembaga lain, iktikat ini kafir.
6.    Golongan ini beriktikat Ali akan turun kembali kedunia hampir hari kiamat untuk melawan dajjal dan sekarang tempatnya diawan dan suara gemuruh dan kilat itu suara hatinya, iktikat itu kafir.
7.    Golongan ini beriktikat Allah Ta’ala terkadang-kadang dalam rupa manusia dan dinamai akan dia Nabi dna Iman maka sesatlah segala mahkluk.
18 Npvember 2015
Pendapat kaum Khairijiah tentang keimanan :
1.    Beriktikat bahwa yang menjadikan kebajikan Allah Ta’ala yang menjadikan kejahatan hamba dan kafirlah yang melakukan dosa besar, iktikat ini kafir.
2.    Beriktikat bahwa memberi zakat itu tiada fadhu dna tiada harus memberi zakat kepada siapa pun karean tiada ketahui kafir dari mukmin, iktikat ini kafir.
3.    Beriktikat bahwa Allah Ta’ala mengampuni dosa syirik, iktikat ini kafir.
4.    Beriktikat bahwa beriman dengan yang gaib itu batil, iktikat ini kafir.
5.    Beriktikat bahwa Allah Ta’ala tiada menghukumkan segala mahkluk dengan suatu hukum, iktikat ini kafir.
6.    Berikrikat bahwa matahari, bulan dan bintang bukan mahkluk Allah Ta’ala, iktikat ini kafir.
25 November 2015
Jika mereka melakukan maksiat mereka mengangap semua itu karena Allah. Kejahatan itu dikembalikan kepada Allah. Mereka mengingkari ayat Al-Qur’an dan hukum ditiadakan. Mereka menyakini perbuatan baik itu tiada pahalanya begitu sebaliknya. Menyalahi ayat-ayat Al=Qur’an. Tafakur lebih baik daripada iabda 70 tahun. Orang yang menyucikan diri daripada perbuatan hawa nafsu tapi shalat ia tiada lagi maka orang itu kafir.


2 Desember 2015
Pendapat kaum Jabbariah :
Ø Setiap mahkluk akan mendapat pahala jika berbuat kebajikan dan tiada berdosa apabila berbuat kejahatan.
Ø Bahwa Alaah tiada menyiksa hambanya.
Ø Allah menghidupkan kafir didalam neraka kemudian mematikannya dan menghidupkan lagi.
Ø Ketika Allah menjadikan sesuatu atau telah menjadikan Allah Ta’ala perlu istirahat.
Ø Mengiktikatkan setiap bisikan didalam hati itu adalah wahyu dari Allah.
Ø Apabila hamba sampai pada martabat suci hilanglah segala hukum syarat atasnya.
Ø Segala harta dunia itu milik bersama.
Ø Orang yang belajar ilmu itu jadi syirik.
Ø Tiada sesuatu pun yang difarzukan Allah Ta’ala kepada manusia.
Ø Bahwa hamba tiada mukallaf lain dari iman dan kafir.
Ø Syek ia akan imannya apakah dengan bersyahadat akan menghilangkan kekafirannya atau tidak.

1.    Pengertian :
a.       Kaum Rafiziah     : Orang yang melenceng dari Al-Qur’an dan Hadis dan lebih   memuliakan Ali daripada Nabi Muhammad SAW.
b.      Kaum Kharijiah   : Kaum yang semula mencintai Saidina Ali lalu keluar memisahkan diri dari Ali.
c.       Kaum Jabbariyah            : Kaum ini berpendirian bahwa manusia ini terpaksa tidak mempunyai kemauan dan kuasa.
d.      Kaum Qadariah   : Kaum ini berpendapat bahwa manusia ini mempunyai kuasa dalam segala perbuatannya.
e.       Kaum Jahimiah    : Kaum ini berpendapat Zat Allah sama dengan Mahkluk.
f.       Kaum Murjiah     : Golongan ini tidak mempercayai bahwa ada balasan dari setiap perbuatan.

2.    Perbedaan Masing-Masing Pendapat :
A
Ø  Rafiziah                 : Saidina Ali yang sebenarnya Rasul bukan Nabi Muhammad SAW.
Ø  Aswaja                   : Yang sebenarnya Rasul adalah Nabi Muhammad SAW.
B
Ø  Khairijiah              : Tidak wajib memberi zakat.
Ø  Aswaja                   : Wajib atas tiap muslim memberi zakat.
C
Ø  Jabbariyah            : Hamba tiada beroleh kebajikan dari kebajikan dari berbuat taat dan tiada beroleh kejahatan dari berbuat maksiat.
Ø  Aswaja                   : Setiap perbuatan baik atau buruk akan ada balasannya.
D
Ø  Jahimiah                : Apabila isi neraka hancur menjadi abu tidak akan  dikembalikan sedia.
Ø  Aswaja                   : Isi neraka setelah hancur akan dikembalikan seperti semula agar merasakan pedihnya siksaan.
E
Ø  Murjiah                 : Allah menjadikan segala mahkluk dan tidak menyuruh berbuat kebajikan dan melarang berbuat maksiat.
Ø  Aswaja                   : Allah menjadikan segala mahkluk dan menyuruh berbuat kebajikan dan melarang berbuat kejahatan.
F
Ø  Qaddariah             : Berbuat ibadah itu sia-sia.
Ø  Aswaja                   : Berbuat ibadah itu tidak sia-sia akan semakin membuat kita dekat dengan Allah dan takut untuk melakukan dosa,

Sumber Referensi :  Kitab Kifayatul Muttadin dan Ilmu Tauhid.
3. Perbedaan
No
Rafiziah
Jabbariyah
Qadariah
Jahimiah
Murjiah
1
Saidina Ali yang
Tidak wajib zakat
Tafakkur itu lebih
Hamba tidak
membaca iman

sebenarnya rasul

utama daripada
mempunyai kudrah
tidaklah sesuatu



ibadah
sama sekali
yang difardzukan
2
Allah Ta'ala
Allah mengampuni
Tidak ada balasan
Untung baik dan
Iktikat dan

terkadang zhahir
dosa syirik
dari perbuatan
jahat tiada dari Allah
pekerjaannya

dengan rupa

kebajikan dan

menyembah bulan.

manusia

kejahatan

matahari & bulan
3
Apabila ruh keluar
Allah tidak
Sekalian perbuatan
Mukmin asli apabila
Allah yang mencip-

dari badan masuk ia
menciptakan
zahir itu perbuatan
masuk neraka tidak
takan segala mahkluk

kelembaga lainnya
matahari & bulan
Allah Ta'ala semata-
keluar lagi selama-
dan tidak melarang



mata dan hamba
lamanya
berbuat kejahatan



tidaklah mempu-

dan tidak menyuruh



nyai usaha iktiar

berbuat kebaikan



sama sekali



Sumber Referensi :  Kitab Kifayatul Muttadin dan Ilmu Tauhid.

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional