Tuesday, 4 April 2017
Saturday, 7 January 2017
Makalah : Prospek Ketenagakerjaan Kabupaten Bireuen
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai “Prospek Ketenagakerjaan Kabupaten
Bireuen ”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun makalah kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Matangglumpangdua,5 Januari 2017
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam
pembangunan ekonomi, sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan faktor komplementer
terhadap modal dan teknologi. Pembangunan ekonomi yang berhasil yaitu
pembangunan yang mampu memberikan sumber penghidupan yang lebih baik, di mana
orang yang ingin bekerja dapat memperoleh pekerjaan sebagai sumber
penghidupannya. Dengan demikian partisipasi angkatan kerja akan meningkat.
Dalam usaha mengimbangi tuntutan kebutuhan pembangunan ekonomi, perencanaan
harus dilaksanakan sesuai dengan irama pembangunan. Menurut undang-undang
ketenagakerjaan, batasan umur minimum usia kerja di Indonesia 15 tahun. Tetapi
pada kenyataannya banyak anak-anak yang usianya di bawah 15 tahun sudah
bekerja. Sehingga ditetapkan batasan usia kerja adalah 10 tahun keatas dan
batasan usia kerja di setiap negara berbeda-beda. Tenaga kerja dapat dibagi dua
yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja, yang termasuk angkatan kerja
adalah mereka yang bekerja dan sedang mencari kerja, sedangkan yang termasuk
bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga dan
lainnya. Menurut United State Nation (1962) yang dimaksud angkatan kerja adalah
penduduk yang aktif secara ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa, yang juga
mencakup mereka yang tidak bekerja tetapi bersedia bekerja.
Melihat
dari keadaan tersebut, penulis memilih judul “Prospek Keteenagakerjaan
DiKabupaten Bireuen“.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun
yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah prospek ketenagakerjaan
di Kabupaten Bireuen
BAB II
PEMABAHASAN
2.1. Ketenagakerjaan Di
Kabupaten Bireuen
Kabupaten
Bireuen adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2000 sebagai hasil pemekaran
dari kabupaten Aceh Utara. Kabupaten ini terkenal dengan julukan kota juangnya,
namun sempat menjadi salah satu basis utama Gerakan Aceh Merdeka. Semenjak
diberlakukannya Darurat Militer sejak bulan Mei 2003, situasi di kabupaten ini
berangsur-angsur mulai kembali normal, meski belum sepenuhnya.
Letak geografis
Kabupaten Bireuen terletak antara 960 19’ BT – 960 54’ BT
dan 40 53’ LU – 50 16’ LU. Luas
wilayah Kabupaten Bireuen
seluas 190.120 Ha
dengan pemanfaatan lahan
terbesar 37.994 oleh perkebunan
rakyat dan lahan kering seluas 34.013 Ha.
Pola pemukiman mengikuti
jaringan jalan nasional. Sekitar pemukiman didominasi oleh
sawah, yang menjadi sektor andalan selain peternakan dan perdagangan.
Salah
satu permasalahan penting dalam pembangunan adalah masalah kepundudukan. Jumlah
penduduk yang banyak merupakan modal untuk melaksanakan pembangunan apabila
diimbangi oleh kualitas yang baik namun sebaliknya apabila
kualitasnya
rendah, maka akan menjadi beban bagi pemerintah. Jumlah penduduk Kabupaten
Bireuen pada Tahun 2006 mencapai 354,763 jiwa yang terdiri dari 174.258 jiwa
laki-laki dan 180.505 jiwa perempuan. Sedangkan pada tahun 2005 jumlah penduduk
351.835 jiwa yang terdiri dari 169.365 jiwa laki-laki 182.470 jiwa perempuan.
Ini artinya penduduk Kabupaten Bireuen mengalami kenaikan sebesar 0.83%.
Jika
dibandingkan dengan tahun 2005 angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bireuen
mengalami kenaikan sebesar 0,49%. Besarnya angka pertumbuhan penduduk ini
disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya semakin membaiknya tingkat
perrtumbuhan ekonomi, adanya migrasi dan juga angka kelahiran yang semakin
meningkat.
Sejak
berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-undang No.48 tahun 1999 telah
terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam bidang pemerintahan, dimana
pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan, namun sampai dengan akhir tahun
2006 telah dimekarkan menjadi 17 Kecamatan.
Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Bireuen pada
tahun 2006 tercatat sebanyak 77.257 rumah tangga dengan rata-rata 5 jiwa per
rumah tangga. Penyebaran penduduk di
Kabupaten Bireuen pada tahun 2006 sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan
Kota Juang dengan tingkat kepadatan penduduk 1.3390.4 jiwa/km dan 356.5 jiwa/km
untuk Kecamatan Peusangan. Serta diikuti oleh Kecamatan Jeumpa dengan kepadatan
404 jiwa/km. Sedangkan untuk kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya
adalah Kecamatan Pandrah dengan
jumlah penduduk sebanyak 7420 jiwa dengan tingkat kepadatan
83 jiwa/km.
Mata
pencarian penduduk Kabupaten Bireuen masih dikategorikan ke dalam wilayah
agraris. Hal ini bisa diamati dari jumlah penduduk yang sebagian besarnya masih
berprofesi sebagai petani. Di samping itu mata pencaharian penduduk lainnya di
Perdagangan, Perikanan, Swasta, Wiraswasta, PNS, TNI/POLRI, buruh dan jasa.

Dalam
pembangunan ekonomi, sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan faktor
komplementer terhadap modal dan teknologi. Pembangunan ekonomi yang berhasil
yaitu pembangunan yang mampu memberikan sumber penghidupan yang lebih baik, di
mana orang yang ingin bekerja dapat memperoleh pekerjaan sebagai sumber
penghidupannya. Dengan demikian partisipasi angkatan kerja akan meningkat.
Dalam
usaha mengimbangi tuntutan kebutuhan pembangunan ekonomi, perencanaan harus dilaksanakan sesuai dengan
irama pembangunan. Menurut undang- undang ketenagakerjaan, batasan umur minimum
usia kerja di Indonesia 15 tahun. Tetapi
pada kenyataannya banyak anak-anak yang usianya di bawah 15 tahun sudah
bekerja. Sehingga ditetapkan batasan usia kerja adalah 10 tahun keatas dan
batasan usia kerja di setiap negara berbeda-beda.
Tenaga
kerja dapat dibagi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja, yang termasuk angkatan kerja adalah mereka
yang bekerja dan sedang mencari kerja, sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja
adalah mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Menurut United
State Nation (1962) yang dimaksud angkatan kerja adalah penduduk yang aktif
secara ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa, yang juga mencakup mereka
yang tidak bekerja tetapi bersedia bekerja.
2.2.Prospek Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan merupakan peranan penting dalam perkembangan
kesejahteraan penduduk di Indonesia. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1
ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Oleh sebab itu, sudah seharusnya pemerintah
memberdayakan tenaga kerja yang ada di Kabupaten Bireuen ini.
Melihat data yang ada maka dapat disimpulkan bahwa ada sektor
yang prospek tenaga kerja yang baik yaitu:
1. Sektor
Pertania
2. Sektor
Keuangan,Jasa Persewaan, dan Jasa Perusahaan
3. Sektor
Jasa-Jasa
Walaupun
banyak sektor lain tetapi ketiga sektor tersebut yang paling menonjol sehingga prospeknya
sangat cerah.
2.3. Strategi
Pengembangan dan Pemberdayaan Ketenagakerjaan
Sampai
saat ini masalah ketenagakerjaan masih menjadi isu krusial dan permasalahannya
sangat kompleks baik secara kuantitas maupun kualitas. Sudah saatnya semua
kompoenen bangsa, semua sektor meningkatkan kesadaran akan ancaman dari dampak
pengangguran bila terus belanjut tanpa ketersediaan lapangan kerja yang
memadai. Untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan diperlukan strategi yang lebih
inovatif, gagasan atau konsep-konsep baru yang lebih applicable dalam rangka
menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas dan pengamanan kesempatan kerja
yang masih ada. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan bursa
peluang bisnis untuk masyarakat luas. Kegiatan seperti tersebut dimaksudkan
untuk membuka peluang usaha baru yang akan berdampak pada peningkatan aktivitas
ekonomi dan pengurangan pengangguran.
Pada
hakekatnya kita memiliki potensi yang sangat besar dan stratetegis untuk
menyiapkan peluang bisnis dan kesempatan kerja. Secara geografis dan sektoral,
peluang kita sangat besar, seperti peluang bisnis pada sektor pertanian,
perkebunan, pariwisata, dll. Sebagai potensi maka sudah sepantasnya harus
digali dan dikelola secara optimis dan profesional sebagai sumber kekuatan
dalam membangun ekonomi bangsa. Sebagai
contoh, potensi sektor pertanian kita sangat dominan, maka potensi ini
dapat dikembangkan dan diberdayakan tidak lagi secara tradisional tetapi sudah
saatnya dikelola secara modern. Teknologi pengolahan hasil pertanian segera
diperkenalkan ke pedesaan sehingga tercipta peluang bisnis baru untuk
memanfaatkan hasil pertanian tersebut. Disadari atau tidak, diakui atau tidak
selama ini tingkat produktivitas para petani kita sangat rendah.
Dengan
demikian, ini merupakan tantangan dan sekaligus peluang untuk membuka dan
mengembangkan peluang bisnis yang ada keterkaitan dengan sektor pertanian,
mulai dari menyiapkan pupuk sampai mengolah hasil pertanian menjadi produk
setengah jadi atau produk jadi yang mempunyai nilai jual tinggi.
Suatu
hal yang sangat penting untuk dipahami dan merupakan kata kunci dalam kerangka
pengaktualisasian peluang bisnis dan kesempatan kerja, adalah terletak pada
kemampuan dan kesiapan dari sumber daya manusianya dalam menangkap dan
mengelola peluang bisnis itu sendiri. Tidak ada yang menyangkal pendapat bahwa
tidak semua orang secara otomatis mampu berwirausaha, dalam artian dapat
membuka bisnis dengan berhasil, walaupun ada peluang dan tersedia fasilitas
yang cukup.
Kemampuan berwirausaha bukanlah
bakat bawaan lahir, dan bukan monopoli atau milik satu kelompok keturunan atau
suku, akan tetapi kewirausahaan adalah kemampuan yang dapat dikembangkan baik
melalui pendidikan maupun pelatihan kerja. Oleh karena itu, kemampuan tersebut
harus didukung antara lain oleh seni berusaha, teknik komunikasi serta
kemampuan spiritual dan motivasi bisnis yang tinggi dan pantang menyerah.
Intinya adalah bahwa semua orang, suku dan ras Indonesia bisa menjadi pengusaha
atau wirausahawan yang sukses, bila dipersiapkan dan mempersiapkan diri dengan
baik. Selain itu juga perlu diciptakan kesempatan dan iklim yang kondusif,
sehingga masyarakat kita tidak akan kkawatir dan merasa takut dalam menghadapi
persaingan pasar bebas yang menuntut lebih kreatif dan inovatif dalam
menciptakan peluang-peluang bisnis.
Berdasarkan fakta yang ada
menunjukkan bahwa, para pengusaha yang sukses saat ini adalah mereka yang
benar-benar memiliki karakteristik tertentu, seperti; inovatif dan kreatif;
percaya diri tinggi; berorientasi pada prestasi; siap menerima dan berani
menghadapi resiko dan tantangan; ulet dan tangguh dalam berusaha serta mampu
dan terampil dalam menjalankan
bisnisnya. Karakteristik seperti tersebut, perlu ditanamkan dan ditularkan
kepada masyarakat secara luas, sehingga banyak dari mereka yang memiliki jiwa,
fikir dan perilaku bisnis yang mampu menciptakan lebih banyak peluang dan
kesempatan kerja bagi orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Melihat data yang ada maka dapat disimpulkan bahwa ada sektor
yang prospek tenaga kerja yang baik yaitu:
4. Sektor
Pertania
5. Sektor
Keuangan,Jasa Persewaan, dan Jasa Perusahaan
6. Sektor
Jasa-Jasa
Walaupun
ada sektor lain tapi ketiga sektor tersebut mempunyai prospek kerja yang banyak
sehingga dapat dikembang kan dengan pelatihan ataupun pendidikan dan juga
kebijakan dari pemrrintah Kabupaten Bireuen
3.2.Saran
Adapun saran yang ingin
penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi para pembaca,
agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah
manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya
kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan
menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat
memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah : Holistik Care
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segalalimpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “HOLISTIK
CARE”
saya menyadari bahwa didalam
pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunanTuhan Yang Maha Esa dan tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar - besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh darikesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul
guna penyempurnaan makalah ini
Matangglumpangdua, 5 Januarir 2017
(Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Holistik dalam keperawatan
diperlukan suatu perubahan cara pikir masyarakat dan jenis pelayanan kesehatan
yang ada didalamnya. Karena perubahan ini merupakan suatu proses terjadinya
perpindahan dari status tetap menjadi yang bersifat dinamis, yaitu dapat
menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada untuk mencapai kesehatan yang
optimal. Holistik merupakan suatu yang mendasari tindaknan keperawatan seperti
dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Holistik terkait dengan kesejahteraan
terdapat dimensi yang saling mempengaruhi seperti fisik, emosional,
intelektual, sosial dan spiritual.
Di
dalam pelayanan pada klinik holistik care didasarkan pada
konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang
bukan saja merupakan suatu masalah fisik yng dapat diselesaikan dengan
pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini memperlihatkan keutuhan aspek
kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial, dan
spiritul yang saling mempengaruhi.
1.2.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini saya akan membahas
tentang ?
1.
Bagaimana yang dimaksud dengan Holistic care
2.
Bagaimana penerapan Holistic care
1.3.Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian Holistic care
2.
Agar megetahui cara menerapkan Holistic care
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Holistic Care
Holistic
memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan
holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait
dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud
bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.
Pengobatan
Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta
ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat
Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan
otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
2.2.Sejarah Holistic Care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah
holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and
Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang
mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan
cepat di tahun 70-an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan
di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno
kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa
manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa
penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
2.3.Perawatan Holistic
Semua bentuk praktik keperawatan yang
tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat
melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara
tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.
- DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.
- DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK
Dimensi hubungan antara bio- psiko-
sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan
satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK
- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK
a.Filosofi
dan Pendidikan.
Menekankan bahwa asuhan yang
holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan.
b.Holistik
Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang
professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan
didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
c.Holistik
Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus
terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran
pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai
proses penyembuhan seseorang.
d.Holistic
Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk
memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah
dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan
pasien.
2.4 Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.
a. Holistik Tradisional.
Suatu
teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak
ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau
pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur,
akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan
lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai
tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
b. Holistik Modern.
b. Holistik Modern.
Suatu
teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan
teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme.
Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Tapi
perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik.
Jika suatu pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara
menyeluruh, pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
c. Holistik Moderen
Antophaty
Ananopathy
adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat
manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik
yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat,
perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang
diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
Praktisi
Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin
Ananopath adalah Danton.
Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:
Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:
a. Sederhana.
Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi.
b. Cerdik.
Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai.
c. Bijaksana.
Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan.
Dari
segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:
a. Tuhan.
Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.
b. Hukum
Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.
c. Kasih.
Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.
Contoh
beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai
beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan
operasi adalah:
a. Diabetes
melitus,
b. Kolesterol
tinggi dan sakit jantung,
c. Stroke,
d. Asam
urat dan rematik,
e. Tumor
dan kanker,
f. TBC,
g. Maag
akut dan kronis,
h. Hepatitis,
i.
Gagal ginjal,
j.
Demam berdarah dan AIDS
2.5.Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistik Care
Pengobatan
Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah
yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan
saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis
terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
Methode
Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :
a. Pengaturan
Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan
berimbang
b. Rileksasi,
dengan konsep Meditasi Penyembuhan
c. Stimulasi
Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
d. Silaturahmi
Doktrin
e. Pancaran
Bio energy (Pranaisasi)
f. Stimulan
promotor dengan Nutrisi Herbal
g. Terapi
Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
h. Hydroteraphy
dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
2.6.Caring
Mayeroff, 1972, menggambarkan
carring sebagai suatu proses yang memberikan kesempatan pada seseorang ( baik
pemberi asuhan (carrer) maupun penerima asuhan ) untuk pertumbuhan
pribadi. Aspek utama carring dalam analisis, meliputi :
a.
Pengetahuan
b.
Penggantian irama ( belajar dari pengalaman )
c.
Kesabaran
d.
Kejujuran
e.
Rasa percaya
f.
Kerendahan hati
g.
Harapan
h.
Keberanian
Caring dalam keperawatan adalah
fenomena transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staf dan
kelompok lain. Caring menolong klien
meningkatkan perubahan
positif dalam aspek bio-psiko-sosio-spiritual.
Bersikap
caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan
merupakan esensi keperawatan.
Hubungan antara Keperawatan dan Caring
Keperawatan dan caring adalah
sesuatu yang tidak terpisahkan dan pada saat yang sama mengindikasikan bahwa
beberapa aktivitas pratik dilakukan dalam proses carring dilingkunagan
keperawatan. Aktivitas tersebut meliputi membantu, menolong, dan melayani orang
yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara
perawat dengan pasien. Emosi “ menyukai “ dan “kasih saying” ditawarkan secraa
sementara sebagaia respons efektif penting yang diekspresikan melalui hubungan
ini.
Aspek Spiritual
Secara tradisional, model holistic
keperawatan tentang kesehatan telah mencakup dimensi berikut : fisik,
psikologis, cultural, perkembanga, sosial. Dan spiritual. Satu model atau
pilihan, untuk meninjau dimensi spiritual adalah sesuatu yang terintegrasi.
Dalam model ini, spiritual mewakili
totalitas keberadaan seseorang dan berfungsi sebagia perspektif pendorong yang
menyatukan berbagai aspek individual. Konsep perkembangan spiritualitas ini
penting dalam memahami spiritualitas klien dan bagaimana kematangan spiritual
perawat mempengaruhi kemmpuannya untuk memenuhi kebutuhan spiritual klien,
membentuk hubungan, dan kemidian membantu klien dengan kebutuhan perawatan
kesehatannya.
Pada intinya keperawatan adalah
komitmen tentang mengasihi (caring). Aspek penting lain dari perawatan
spiritual adalah mengenali bahwa klien tidak harus (berhak) mempunyai masalah
spiritual. Perawat harus belajar unutk memahami aspek positif dari spiritual
klien ketimbang berpikir bahwa pada saat menderita suatu penyakit spiritualitas
selalu mengalami ancaman. Mendukung dan mengenali sisi positif dari
spiritualitas klien akan tersalur sepanjang pemberian asuhan keperawatan yang
efektif dan individual.
2.7.Holim
Pengertian holism Holistik merupakan
salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi
fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan
mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait erat dengan kesejahteraan
(Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan, terdapat lima dimensi yang saling
mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Untuk
mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu
adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. Erikson, Tomlin dan Swain
(dalam Marriner-Tomey, 1994), mengemukakan tentang holism, yang memandang bahwa
manusia adalah individu secara keseluruhan yang terdiri dari banyak subsistem
yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini terkait dengan
pembawaan yang berhubungan dengan keturunan dan pengendalian spiritual. Tubuh,
pikiran, emosi dan semangat merupakan unit keseluruhan yang sifatnya dinamis.
Bersifat saling mempengaruhi dan mengendalikan satu sama lain. Interaksi dari
berbagai subsistem ini tidak dapat dipisahkan, yang akhirnya menghasilkan
holism.
2.8.Humanism
Konsep humanism ini bahwa memberikan
pelayanan kesehatan pada klien dengan memandang klien sebagai personal
lengkap dengan fungsinya. Dalam keperawatan, humanism merupakan suatu sikap dan
pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai
manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau
sebagai seorang berpenyakit tertentu. Perawat yang menggunakan
pendekatan humanistic dalam prakteknya memperhitungkan semua yang
diketahuinya tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan,
nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa tubuh. Pendekatan humanistic
ini adalah aspek keperawatan tradisional dari caring yang diwujudnyatakan
dalam pengertian dan tindakan. Pengertian membutuhkan kemampuan mendengarkan
orang lain secara aktif dan arif serta menerima perasaan-perasaan orang
lain.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pengobatan
Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method alamiah yang ilmiah, serta
ilahiah, yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat
kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan
otomati terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak
terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa
yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat
Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan
ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala
sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT.
3.2.Saran
Adapun
saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas
partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang
sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar
bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh
karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa
mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih
baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua. Perawat
diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang konsep
keperawatan holistik dalam asuhan
keperawatan. Upaya peningkatan pengetahuan yaitu dengan mencari informasi
mengenai keperawatan holistik yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pelayanan
keperawatan yaitu berupa asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Salam. 2011. Proses dan Dokumentasi
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Uliyah, Musrifatul. & Hidayat.AAA. 2011. Keterampilan
Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Health Books
Hidayat, AAA. 2008. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
KATA PENGANTAR Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris, adapun tema makalah ini Past Tense. Dalam ...