B A B 1
P E N D A H U L U A N
A. Latar belakang
Indonesia memiliki
beragam masalah yang terlihat dengan jelas dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. Masalah tersebut di antaranya adalah masalah sosial, budaya,
politik, dan beragam masalah lainnya yang tak kunjung menemukan penyelesaian.
Masalah yang cukup
mencolok dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah sosial terutama di daerah
perkotaan yang kehidupannya dapat dikatakan keras. Salah satu fenomena sosial
di perkotaan yang belakangan ini semakin nyata adalah masalah anak jalanan.
Anak jalanan belakangan ini menjadi suatu masalah sosial yang sangat penting
dalam kehidupan perkotaan. Kehadiran mereka seringkali dianggap sebagai cermin
kemiskinan suatu kota atau kegagalan adaptasi kelompok orang tersebut terhadap
kehidupan dinamis perkotaan.
Anak-anak yang menjadi anak jalanan memiliki berbagai
sebab. Bukan hanya faktor kemiskinan sebagai penyebab utamanya, melainkan juga
eksploitasi, manipulasi, dan pengaruh lingkungan pergaulan anak tersebut.
Anak jalanan atau
biasa disingkat anjal adalah potret kehidupan anak-anak yang kesehariannya
berada di jalan dan dapat dengan mudah kita jumpai keberadaannya di setiap
penjuru kota. Dampak dari kemiskinan yang mereka alami salah satunya adalah
kurangnya pendidikan.
Usia mereka yang relatif masih muda dan seharusnya masih dalam tahap belajar
serta merasakan sebuah pendidikan selayaknya tidak hidup sebagai anak jalanan.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis akan mengemas makalah ini dengan judul Pengaruh Keberadaan Anak Jalanan dalam
Lingkungan Bermasyarakat sebagai upaya
untuk mengatasi masalah keberadaan anak jalan di lingkungan masyarakat.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini
sebgai berikut-berikut
a. Dampak apa sajakah yang muncul akibat keberadaan anak-anak jalanan ?
b. Bagaimana solusi untuk mengurangi anak jalanan ?
a. Dampak apa sajakah yang muncul akibat keberadaan anak-anak jalanan ?
b. Bagaimana solusi untuk mengurangi anak jalanan ?
C.Tujuan Penelitian
a. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: dampak
yang muncul akibat keberadaan anak jalan terhadap lingkungan bermasyarakat;
b. solusi untuk mengurangi keberadaan anak jalanan.
D.Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis, untuk membuka wawasan baru tentang
keadaan lingkungan bermasyarakat.
b. Bagi Pembaca, memberikan wawasan tentang keberadaan
anak jalanan dalam lingkungan bermasyarakat.
c. Bagi Khalayak Umum, memberikan wawasan dan pemahaman
tentang anak jalanan.
B A B
2
LANDASAN TEORI
Berdasarkan latar belakang
masalah, penulis mengidentifikasi masalah dalam makalah
ini sebagai
berikut:
a. Masalah yang paling mencolok di Indonesia adalah
masalah sosial terutama keberadaan anak jalanan.
b. Faktor utama yang meyebabkan anak-anak tersebut
menjadi anak jalanan adalah kemiskinan.
Mungkin penyebabnya adalah orang tua yang terlalu sibuk sehingga kurang memerhatikan kebutuhan si
anak, tidak ada kasih sayang yang dirasakan anak. Ketidak kondusifan tersebut memicu anak untuk mencari kehidupan di luar rumah, apa
yang tidak ia temukan dalam lingkungan keluarga. Mereka hidup di jalan-jalan
dengan melakukan aktivitas yang dipandang negatif oleh norma masyarakat.
Rata-rata mereka membentuk komunitas dan kelompok
sosial tersendiri di luar kelompok masyarakat. Komunitas dan kelompok sosial
tersendiri itu biasanya berbentuk geng. Geng tersebut berfungsi sebagai
keluarga bayangan bagi anak-anak yang bermasalah. Mereka merasa mendapatkan apa
yang tidak didapat dalam keluarga. Kelompok sosial tersebut juga melahirkan
sebuah strata sendiri. Anak jalanan dari golongan elite biasanya melakukan
aktivitas kebut-kebutan dengan mobil dan corat-coret di dinding. Kemudian dari
golongan lapisan menengah biasanya melakukan aktivitas kebut-kebutan dengan
sepeda motor dan juga corat-coret di dinding. Produk lapisan bawah biasanya
sering melakukan aktivitas nongkrong
di jalan-jalan dan tidak jarang mengganggu orang yang sedang lewat.
Ada juga Anak-anak yang terpaksa
mencari nafkah dengan cara mengasong di jalan-jalan karena kebutuhan ekonomi.
Mereka di tempat-tempat strategis seperti di persimpangan jalan yang
menggunakan lampu lalu lintas. Fenomena tersebut dianggap sebagai gangguan
terhadap keindahan kota, ketertiban dana kebersihan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A.Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di kota Bandung
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 29 maret sampai 29 april.
B.Subjek Penelitian
a.
Anak jalanan yang hidup di jalanan yang
ditandai dengan putus hubungan atau lama tidak bertemu dengan orang tua,
meluangkan waktu sekitar 8 – 10 untuk bekerja dan sisanya menggelandang,
pekerjaan mereka mengamen, mengemis, memulung dan yang sebangsa, rata-rata
berusia di bawah umur 14 tahun, pada umumnya tidak ingin sekolah lagi;
b.
Anak jalanan yang bekerja di jalanan yang
ditandai dengan berhubungan tidak rutin dan tidak teratur dengan orang tua,
berada di jalan sekitar 8–10 jam untuk bekerja. Menetap di kontrakan bersama
teman-temannya, tidak sekolah lagi, pekerjaan mereka rata-rata sebagai penjual
koran, pengasong, penyemir sepatu, pencuci mobil, pengelap kaca angkutan dan
lain-lain, rata-rata usia mereka di bawah 16 tahun.
C.Instrumen penelitian
Munculnya fenomena anak jalanan tersebut disebabkan oleh dua hal.
1)
problema sosiologis: karena faktor
keluarga yang tidak kondusif bagi perkembangan si anak, misalnya orang tua yang
kurang perhatian kepada anak-anaknya, tidak ada kasih sayang dalam keluarga,
diabaikan dan banyak tekanan dalam keluarga serta pengaruh teman.
2)
problema ekonomi, karena faktor kemiskinan
anak terpaksa memikul beban ekonomi keluarga yang seharusnya menjadi tanggung
jawab orang tua.
3)
faktor keluarga dan faktor pergaulan.
Faktor keluarga antara lain tidak ada perhatian orang tua, tidak ada kasih
sayang, anak merasa diacuhkan, serta banyak aturan dan tekanan. Faktor
pergaulan antara lain pengaruh teman yang sudah lebih dahulu mengenal
dunia jalanan.
D.Prosedur Penelitian
Dalam usaha
untuk mengurangi keberadaan anak jalanan, peran serta semua pihak sangat
dibutuhkan. Meskipun peran pemerintah sangat berpengaruh, peran masyarakat,
terutama orang tua, juga berperan penting.
a.
Peran Orang tua
Dilihat
dari faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak menjadi anak jalanan, faktor
ekonomi keluarga dan kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh orang tua yang
meyebabkan anak tersebut menjadi anak jalanan sehingga peran orang tua dalam
masalah ini perlu dilibatkan.
Orang
tua perlu memberikan pemahaman lebih berupa pendidikan moral kepada sang anak
agar mereka tidak mengikuti orang tua mereka untuk mencari nafkah, karena
sejatinya tugas mencari nafkah adalah tugas orang tua bukan tugas seorang anak.
Orang tua juga perlu lebih memerhatikan anak mereka, agar sang anak tidak
merasa kekurangan kasih sayang dan perhatian.
b.
Peran Masyarakat
Masyarakat
sebagai salah satu aspek utama dalam kehidupan bermasyarakat, seharusnya tidak
menganggap remeh keberadaan anak jalananan yang berada di sekitar mereka.
Salah
satu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mengurangi
keberadaan anak jalanan, dengan menampung anak-anak jalanan tersebut dalam
sebuah lembaga atau tempat yang dapat memberikan mereka pendidikan.
c.
Peran Pemerintah
a. Pemerintah
harus memikirkan tempat tinggal yang layak bagi anak jalanan. Rumah singgah
misalnya, di mana mereka merasa aman dan mendapat perlindungan.
b. Program
orang tua asuh. Anak dapat merasakan bagaimana kasih sayang orang tua asuh yang
mungkin tidak pernah dirasakan dikeluarganya sendiri. Mendapatkan penghidupan
yang layak dan perlindungan yang tidak mereka dapatkan dijalanan. Hal ini
penting, karena berbicara anak jalanan berarti berbicara di mana mereka tinggal
untuk mendapatkan perlindungan, baik dari faktor alam (panas dan hujan) maupun
faktor manusia sendiri (orang dewasa yang melakukan tundak kekerasan). Membuat
kegiatan-kegiatan yang mengikutsertakan partisipasi anak secara rutin. Hal ini
dimaksudkan untuk mengisi waktu luang anak sehingga tidak mudah terjerumus pada
hal-hal yang tidak diinginkan, seperti beraktivitas di jalanan untuk mencari
uang. Tentunya kegiatan tersebut diarahkan pada perkembangan mental anak yang
cenderung untuk belajar dan bermain di usianya.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
1. Anak
Anak adalah
karunia yang terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus cita-cita bagi kemajuan suatu
bangsa. Hak asasi anak dilindungi di dalam Pasal 28 (B) (2) UUD 1945 yang
berbunyi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi anak:
a.
Definisi anak menurut UU Kesejahteraan, Perlindungan, dan Pengadilan anak
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,
termasuk anak yang masih dalma kandungan
b. Pengertian anak menurut
UU RI No. 4 tahun 1979:
Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21
tahun dan belum pernah menikah. Batas 21 tahun ditentukan karena berdasarkan
pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi, dan Anak kematangan mental seorang anak dicapai
pada usia tersebut.
2.Lingkungan sosial
Ada dua istilah
yang sangat erat kaitannya, tetapi berbeda secara gradual ialah “alam sekitar”
dan “lingkungan”. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar
kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik dari masa silam maupun
yang akan datang tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat. Lingkungan
adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh
tertentu kepada individu
Lingkungan ini
mengitari sejak manusia dilahirkan sampai dengan meninggalnya.
Antara lingkungan dengan manusia ada pengaruh yang timbal balik. Artinya,
lingkungan memengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga memengaruhi
lingkungan sekitarnya.
Selain itu, istilah masyarakat dalam
istilah bahasa Inggris disebut society, dalam bahasa Arab disebut
musyarakah artinya bersama-sama kemudian berubah menjadi masyarakat, yang
artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling
memengaruhi. Istilah sosiologinya disebut berinteraksi.
Jadi, lingkungan masyarakat adalah tempat terjadinya sebuah interaksi
suatu sistem dalam menghasilkan sebuah kebudayaan yang terikat oleh norma-norma
dan adat istiadat yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama.
B A B
5
P E N U T U P
A.Kesimpulan
Secara garis
besar, keberadaan anak jalanan merupakan suatu masalah sosial yang harus
diperhatikan secara lebih mendalam oleh pemerintah, masyarakat, dan orang tua.
Gerakan serius dan nyata pemeritah dalam menanggulangi keberadaan anak jalan
sangat diperlukan, agar anak jalanan tidak lagi muncul.
B.Saran
1.
Pemerintah bekerja sama dengan
masyarakat, memberikan tempat untuk menampung anak jalanan dan memberikan
mereka pendidikan yang layak.
2.
Memberikan pemahaman kepada orang tua
akan penting nya pendidikan dan kasih sayang anak.
3.
Memberikan pemahanam pada masyarakat
agar tidak meremehkan keberadaan anak jalanan.
No comments:
Post a Comment