Thursday 23 July 2015

Karya Tulis Ilmiah : Pengaruh Anak Jalanan Dalam Lingkungan Bermasyarakat

B A B  1
P E N D A H U L U A N


A.    Latar belakang
Indonesia memiliki beragam masalah yang terlihat dengan jelas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Masalah tersebut di antaranya adalah masalah sosial, budaya, politik, dan beragam masalah lainnya yang tak kunjung menemukan penyelesaian.
Masalah yang cukup mencolok dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah sosial terutama di daerah perkotaan yang kehidupannya dapat dikatakan keras. Salah satu fenomena sosial di perkotaan yang belakangan ini semakin nyata adalah masalah anak jalanan. Anak jalanan belakangan ini menjadi suatu masalah sosial yang sangat penting dalam kehidupan perkotaan. Kehadiran mereka seringkali dianggap sebagai cermin kemiskinan suatu kota atau kegagalan adaptasi kelompok orang tersebut terhadap kehidupan dinamis perkotaan.
            Anak-anak  yang menjadi anak jalanan memiliki berbagai sebab. Bukan hanya faktor kemiskinan sebagai penyebab utamanya, melainkan juga eksploitasi, manipulasi, dan pengaruh lingkungan pergaulan anak tersebut.
Anak jalanan atau biasa disingkat anjal adalah potret kehidupan anak-anak yang kesehariannya berada di jalan dan dapat dengan mudah kita jumpai keberadaannya di setiap penjuru kota. Dampak dari kemiskinan yang mereka alami salah satunya adalah kurangnya pendidikan. Usia mereka yang relatif masih muda dan seharusnya masih dalam tahap belajar serta merasakan sebuah pendidikan selayaknya tidak hidup sebagai anak jalanan. Berdasarkan masalah tersebut, penulis akan mengemas makalah ini dengan judul Pengaruh Keberadaan Anak Jalanan dalam Lingkungan Bermasyarakat sebagai upaya untuk mengatasi masalah keberadaan anak jalan di lingkungan masyarakat.



B.Rumusan Masalah 
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebgai berikut-berikut
a. Dampak apa sajakah yang muncul akibat keberadaan anak-anak jalanan ?
b. Bagaimana solusi untuk mengurangi anak jalanan ?






C.Tujuan Penelitian
a.    Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: dampak yang muncul akibat keberadaan anak jalan terhadap lingkungan bermasyarakat;
b.    solusi untuk mengurangi keberadaan anak jalanan.


D.Manfaat Penelitian
a.       Bagi Penulis, untuk membuka wawasan baru tentang keadaan lingkungan bermasyarakat.
b.      Bagi Pembaca, memberikan wawasan tentang keberadaan anak jalanan dalam lingkungan bermasyarakat.
c.       Bagi Khalayak Umum, memberikan wawasan dan pemahaman tentang anak jalanan.




















B A B  2
LANDASAN TEORI

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis mengidentifikasi masalah dalam    makalah ini sebagai berikut:
a.       Masalah yang paling mencolok di Indonesia adalah masalah sosial terutama keberadaan anak jalanan.
b.      Faktor utama yang meyebabkan anak-anak tersebut menjadi anak jalanan adalah kemiskinan.

Mungkin penyebabnya adalah orang tua yang terlalu sibuk sehingga kurang memerhatikan kebutuhan si anak, tidak ada kasih sayang yang dirasakan anak. Ketidak kondusifan tersebut memicu anak untuk mencari kehidupan di luar rumah, apa yang tidak ia temukan dalam lingkungan keluarga. Mereka hidup di jalan-jalan dengan melakukan aktivitas yang dipandang negatif oleh norma masyarakat.
Rata-rata mereka membentuk komunitas dan kelompok sosial tersendiri di luar kelompok masyarakat. Komunitas dan kelompok sosial tersendiri itu biasanya berbentuk geng. Geng tersebut berfungsi sebagai keluarga bayangan bagi anak-anak yang bermasalah. Mereka merasa mendapatkan apa yang tidak didapat dalam keluarga. Kelompok sosial tersebut juga melahirkan sebuah strata sendiri. Anak jalanan dari golongan elite biasanya melakukan aktivitas kebut-kebutan dengan mobil dan corat-coret di dinding. Kemudian dari golongan lapisan menengah biasanya melakukan aktivitas kebut-kebutan dengan sepeda motor dan juga corat-coret di dinding. Produk lapisan bawah biasanya sering melakukan aktivitas nongkrong di jalan-jalan dan tidak jarang mengganggu orang yang sedang lewat.
Ada juga Anak-anak yang terpaksa mencari nafkah dengan cara mengasong di jalan-jalan karena kebutuhan ekonomi. Mereka di tempat-tempat strategis seperti di persimpangan jalan yang menggunakan lampu lalu lintas. Fenomena tersebut dianggap sebagai gangguan terhadap keindahan kota, ketertiban dana kebersihan.










BAB 3
METODE PENELITIAN

A.Tempat Dan Waktu Penelitian
1.      Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di kota Bandung
2.      Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 29 maret sampai 29 april.


B.Subjek Penelitian
a.       Anak jalanan yang hidup di jalanan yang ditandai dengan putus hubungan atau lama tidak bertemu dengan orang tua, meluangkan waktu sekitar 8 – 10 untuk bekerja dan sisanya menggelandang, pekerjaan mereka mengamen, mengemis, memulung dan yang sebangsa, rata-rata berusia di bawah umur 14 tahun, pada umumnya tidak ingin sekolah lagi;
b.      Anak jalanan yang bekerja di jalanan yang ditandai dengan berhubungan tidak rutin dan tidak teratur dengan orang tua, berada di jalan sekitar 8–10 jam untuk bekerja. Menetap di kontrakan bersama teman-temannya, tidak sekolah lagi, pekerjaan mereka rata-rata sebagai penjual koran, pengasong, penyemir sepatu, pencuci mobil, pengelap kaca angkutan dan lain-lain, rata-rata usia mereka di bawah 16 tahun.

C.Instrumen penelitian
Munculnya fenomena anak jalanan tersebut disebabkan oleh dua hal.
1)      problema sosiologis: karena faktor keluarga yang tidak kondusif bagi perkembangan si anak, misalnya orang tua yang kurang perhatian kepada anak-anaknya, tidak ada kasih sayang dalam keluarga, diabaikan dan banyak tekanan dalam keluarga serta pengaruh teman.
2)      problema ekonomi, karena faktor kemiskinan anak terpaksa memikul beban ekonomi keluarga yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua.
3)      faktor keluarga dan faktor pergaulan. Faktor keluarga antara lain tidak ada perhatian orang tua, tidak ada kasih sayang, anak merasa diacuhkan, serta banyak aturan dan tekanan. Faktor pergaulan antara lain  pengaruh teman yang sudah lebih dahulu mengenal dunia jalanan.
D.Prosedur Penelitian
            Dalam usaha untuk mengurangi keberadaan anak jalanan, peran serta semua pihak sangat dibutuhkan. Meskipun peran pemerintah sangat berpengaruh, peran masyarakat, terutama orang tua, juga berperan penting.
a.       Peran Orang tua
Dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak menjadi anak jalanan, faktor ekonomi keluarga dan kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh orang tua yang meyebabkan anak tersebut menjadi anak jalanan sehingga peran orang tua dalam masalah ini perlu dilibatkan.
Orang tua perlu memberikan pemahaman lebih berupa pendidikan moral kepada sang anak agar mereka tidak mengikuti orang tua mereka untuk mencari nafkah, karena sejatinya tugas mencari nafkah adalah tugas orang tua bukan tugas seorang anak. Orang tua juga perlu lebih memerhatikan anak mereka, agar sang anak tidak merasa kekurangan kasih sayang dan perhatian.

b.      Peran Masyarakat
Masyarakat sebagai salah satu aspek utama dalam kehidupan bermasyarakat, seharusnya tidak menganggap remeh keberadaan anak jalananan yang berada di sekitar mereka.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mengurangi keberadaan anak jalanan, dengan menampung anak-anak jalanan tersebut dalam sebuah lembaga atau tempat yang dapat memberikan mereka  pendidikan.

c.       Peran Pemerintah
a.       Pemerintah harus memikirkan tempat tinggal yang layak bagi anak jalanan. Rumah singgah misalnya, di mana mereka merasa aman dan mendapat perlindungan.
b.      Program orang tua asuh. Anak dapat merasakan bagaimana kasih sayang orang tua asuh yang mungkin tidak pernah dirasakan dikeluarganya sendiri. Mendapatkan penghidupan yang layak dan perlindungan yang tidak mereka dapatkan dijalanan. Hal ini penting, karena berbicara anak jalanan berarti berbicara di mana mereka tinggal untuk mendapatkan perlindungan, baik dari faktor alam (panas dan hujan) maupun faktor manusia sendiri (orang dewasa yang melakukan tundak kekerasan). Membuat kegiatan-kegiatan yang mengikutsertakan partisipasi anak secara rutin. Hal ini dimaksudkan untuk mengisi waktu luang anak sehingga tidak mudah terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti beraktivitas di jalanan untuk mencari uang. Tentunya kegiatan tersebut diarahkan pada perkembangan mental anak yang cenderung untuk belajar dan bermain di usianya.


BAB 4
HASIL PENELITIAN
1. Anak
Anak adalah karunia yang terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus cita-cita bagi kemajuan suatu bangsa. Hak asasi anak dilindungi di dalam Pasal 28 (B) (2) UUD 1945 yang berbunyi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi anak:
a. Definisi anak menurut UU Kesejahteraan, Perlindungan, dan Pengadilan anak
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalma kandungan
b. Pengertian anak menurut UU RI No. 4 tahun 1979:
Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah. Batas 21 tahun ditentukan karena berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi, dan Anak kematangan mental seorang anak dicapai pada usia tersebut.

2.Lingkungan sosial
Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya, tetapi berbeda secara gradual ialah “alam sekitar” dan “lingkungan”.  Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik dari masa silam maupun yang akan datang tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat. Lingkungan  adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu
Lingkungan ini mengitari sejak manusia dilahirkan sampai dengan meninggalnya.  Antara  lingkungan dengan manusia ada pengaruh yang timbal balik. Artinya, lingkungan memengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga memengaruhi lingkungan sekitarnya.
Selain itu, istilah masyarakat dalam istilah bahasa Inggris disebut society, dalam bahasa Arab disebut musyarakah artinya bersama-sama kemudian berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling memengaruhi. Istilah sosiologinya disebut berinteraksi.
            Jadi, lingkungan masyarakat adalah tempat terjadinya sebuah interaksi suatu sistem dalam menghasilkan sebuah kebudayaan yang terikat oleh norma-norma dan adat istiadat yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama.
B A B  5
P E N U T U P

A.Kesimpulan
Secara garis besar, keberadaan anak jalanan merupakan suatu masalah sosial yang harus diperhatikan secara lebih mendalam oleh pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Gerakan serius dan nyata pemeritah dalam menanggulangi keberadaan anak jalan sangat diperlukan, agar anak jalanan tidak lagi muncul.

B.Saran
1.      Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat, memberikan tempat untuk menampung anak jalanan dan memberikan mereka pendidikan yang layak.
2.      Memberikan pemahaman kepada orang tua akan penting nya pendidikan dan kasih sayang anak.

3.      Memberikan pemahanam pada masyarakat agar tidak meremehkan keberadaan anak jalanan.

No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional