Saturday 7 January 2017

Makalah : Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kesehatan serta kekuatan dan kemauan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, walaupun masih ada kekurangan dari segi manapun.Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada guru study ilmu “EKONOMI” yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya kepada kami, sehingga kami dapat bersemangat dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber bacaan, pengetahuan yang kami ketahui, berbagai buku serta dari sumber lainnya yang relevan dalam bahasan ini dengan segala keterbatasan kami, sehingga masih banyak kekurangan-kekurangan di dalam pembahasan ini.Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun  sangat dibutuhkan, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat disajikan dengan lebih baik dan lengkap.
Semoga makalah ini dapat menambah informasi, pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca.

                                                                         Matangglumpangdua, 03 Agustus 2016
                                                                                                                                       Penyusun




BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan Ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita (Irawan dan M. Suparmoko, 6:2002). Di samping itu, pembangunan ekonomi juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang berskala besar, yakni skala sebuah Negara. Oleh karena skala yang besar tersebut, dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi masih sering mengalami kesulitan. Ditambah lagi ukuran tingkat kesejahteraan yang tidak sederhana karena meliputi banyak hal atau multidimensi. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, ahli ekonomi pembangunan menyusun dan mengidentifikasikan berbagai indicator pembangunan.
Indikator merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang hampir setiap hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru dikeluarkan oleh pemerintah. Indicator adalah sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan berbagai hal. Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya.. Dapat disimpulkan bahwa indicator pembangunan ekonomi adalah suatu instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang dilakukan oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.
  1. Indikator Pembangunan Ekonomi
  2. Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia
  3. Pertumbuhan Ekonomi

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Indikator Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi memiliki tiga Indikator pokok, berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing Indikator Pembangunan Ekonomi :
A. Indikator Moneter
Indikator ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang diterima oleh masyarakat. Dalam indicator moneter, ada beberapa indicator yang dapat diukur, yakni :
Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita seringkali digunakan pula sebagai indicator pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara Negara-negara nmaju dengan Negara sedang berkembang. Pendapatan per kapita selain dapat memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi di antara berbagai Negara.

B. Indikator Non-Moneter
Indikator ini merupakan indicator yang diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan indicator sebelumnya, Indikator memiliki beberapa macam-macam sub- Indikator. Berikut ini adalah uraiannya.
1. Indikator Sosial
Ahli Pembangunan Ekonomi yang bernama Beckerman membedakan berbagai penelitian tentang cara-cara membandingkan tingkat kesejahteraan dalam 3 kelompok.
Kelompok pertama, merupakan suatu usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan yang terjadi dalam masyarakat yang ada di dalam dua atau beberapa Negara dengan cara memperbaiki pelaksanaan dalam perhitungan pendapatan nasional biasa. Usaha ini dipelopori oleh Colin Clark yang selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert dan Kravis.
Kelompok kedua, dengan usaha membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat yang dibandingkan dengan melihat pertimbangan perbedaan tingkat harga disetiap Negara.
Kelompok ketiga, adalah usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari setiap Negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter seperti, jumlah kendaraan bermotor, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan, dan usaha ini dipelopori oleh tokoh yang bernama Bennet.
Menurut Beckerman, dari tiga cara diatas, cara yang dirasa paling tepat adalah cara yang dilakukan oleh Gilbert dan Kravis. Cara ini merupakan usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dan pembangunan di berbagai Negara dengan memperbaiki metode pembanding dengan menggunakan data pendapatan nasional dari masing-masing Negara.
C. Indikator Campuran
1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu indicator yang digunakan dalam mengukur pembangunan ekonomi suatu Negara. Pada umumnya, dalam Negara maju tingkat pendidikan rata-rata tinggi dengan TPAK dari tahun ketahun selalu meningkat. Negara maju sangat memperhatikan tingkat pendidikan para penduduknya. Berbeda dengan Negara sedang berkembang, pendidikan di NSB masih rendah jika dibandingkan Negara maju. Terbukti tingkat melek huruf dan TPAk serta angka partisipasi sekolah masih rendah. Sehingga, dari perbandingan tersebut, indicator yang dapat diukur dalam pendidikan yakni ; tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan.
2. Kesehatan
Kesehatan merupakan hak asasi yang harus dipenuhi demi keberlangsungannya kehidupan bermasyarakat. Indikator tingkat kesehatan dapat dilihat dari rata-rata hari sakit dan ketersediaannya fasilitas kesehatan. Ketika terpenuhinya pembangunan ekonomi berupa kesejahteraan dalam bidang kesehatan, dapat dilihat dari beberapa indikasi berupa tingkat mortalitas yang rendah, angka pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan angka harapan hidup yang tinggi.
3. Perumahan
Rumah merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi oleh masing-masing penduduk. Indicator perumahan yang sesuai dengan tujuan kesejahteraan penduduk yakni sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan mutu rumah tinggal.
4. Angkatan Kerja
Penduduk yang dikatakan angkatan kerja adalah orang yang telah berumur 15-64 tahun. Angkatan kerja ini juga dibagi lagi menjadi dua yakni bekerja dan sedang mencari pekerjaan (Menganggur). Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan angkatan kerja adalah, partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan.
5. KB dan Fertilitas
Indikator yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.
6. Ekonomi
Pembangunan ekonomi pada dasarnya di ikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, kita dapat melihat Indikator ekonomi itu sendiri, yakni tingkat pendapatan dan konsumsi per kapita.
7. Kriminalitas
Pada dasarnya Negara maju memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, hal ini disebabkan sudah lengkapnya alat keamanan Negara yang digunakan oleh Negara tersebut. Hal ini berbeda dengan keadaan di Negara sedang berkembang. Di NSB, banyak terjadi kriminalitas yang disebabkan beberapa factor seperti adanya cultural shock, ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan, dan adanya kepentingan dari suatu pihan. Indicator kriminalitas itu sendiri diantaranya adalah, jumlah pencurian per tahun, jumlah pembunuhan per tahun, dan jumlah pemerkosaan per tahun.
8. Perjalanan Wisata
Indikatornya adalah frekuensi perjalanan wiata per tahun.
9. Akses Media Massa
Akses media bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam masyarakat itu sendiri. Indikatornya antara lain : jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televisi.
D. Berikut beberapa perbandingan indikator pembangunan ekonomi indonesia dengan beberapa negara lainya :
Jika di lihat dari tingkat PDB ( Pendapatan domestik Bruto ) Indonesia berada pada peringkat 18 dunia. Data ini di dapatkan dari world bank tahun 2009, namun apabila mengacu pada data world bank tahun 2010 Indonesia Indonesia menduduki peringkat ke 16 dunia, naik dua tingkat dari peringkat tahun 2009.
2.2.Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, menunjukkan bahwa pondasi pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sangat rapuh. Jika ditelusuri lebih jauh, ada beberapa masalah pembangunan ekonomi Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Kemiskinan dan Keterbelakangan
Kemiskinan di Indonesia merupakan kesenjangan kronis sejak tahun 1960-an yang diperparah dengan adanya krisis sejak tahun 1997. Kebijakan reguler sektoral dan regional sejak tahun 1970-an hingga saat ini ternyata belum menurunkan jumlah penduduk miskin.
Kondisi kemiskinan mengakibatkan daya saing nasional Indonesia melemah terhadap dunia internasional. Daya saing Indonesia yang melemah mengakibatkan turunnya citra bangsa. Oleh karena itu, masalah kemiskinan harus segera dituntaskan dan perlu mendapat perhatian serius semua pihak.
Menurut Soetjipto Wirosardjono dari data SUSENAS yang ada di BPS, keluarga-keluarga miskin umumnya bertempat tinggal di kantong-kantong permukiman atau daerah yang kecil kemungkinannya disentuh oleh kebijakan ditambah situasi bahwa mayoritas dari mereka berpendidikan begitu rendah yang oleh Selo Sumardjan disebut sebagai kemiskinan struktural. Jenis kemiskinan ini biasanya cenderung diwariskan dari generasi ke generasi.
b. Pengangguran
Masalah utama pengangguran yang banyak dihadapi oleh negara berkembang umumnya berkaitan erat dengan ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan angkatan kerja dan perluasan kesempatan kerja. Pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan struktur penduduk yang berkaitan erat dengan aspek demografi, serta tingkat partisipasi penduduk dalam pasar kerja yang berkaitan erat dengan aspek sosial ekonomi.
c. Berbagai Ketimpangan Hasil Pembangunan
Ada beberapa persoalan yang berkaitan dengan ketimpangan hasil pembangunan. Ketimpangan tersebut mencakup beberapa hal yaitu sebagai berikut
1. Ketidakmerataan Pendapatan Nasional
Menurut kriteria Bank Dunia, porsi pendapatan nasional dinikmati oleh
tiga golongan masyarakat yaitu sebagai berikut.
a) Golongan berpendapatan tinggi: 20% dari jumlah penduduk.
b) Golongan berpendapatan menengah: 40% dari jumlah penduduk.
c) Golongan berpendapatan rendah: 40% dari jumlah penduduk.

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa tahun 2010, 0,2% berpendapatan tertinggi, 56,5% berpendapatan menengah, dan 43,3% berpendapatan terendah.
2. Ketidakmerataan Pendapatan Spasial
Ketidakmerataan spasial terjadi antara penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dengan penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Di Indonesia pembagian pendapatan relatif lebih merata di daerah pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan.
3. Ketidakmerataan Pendapatan Regional
Ketidakmerataan pendapatan antarwilayah khususnya terjadi antara wilayah Jawa dengan luar Pulau Jawa. Secara umum, distribusi pendapatan di kalangan lapisan-lapisan masyarakat di luar Pulau Jawa lebih baik daripada di Pulau Jawa.

4. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial terjadi antara orang-orang desa dengan orang-orang kota dan juga kesenjangan antardaerah. Indeks mutu hidup orang-orang kota jauh lebih baik daripada penduduk yang tinggal di desa. Selain itu, kualitas hidup penduduk di kawasan timur Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan saudara-saudara mereka di kawasan barat dan tengah.
2.3.Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB) tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk. Pertumbuhan penduduk biasanya dikaitkan dengan tingkat pembangunan ekonomi, atau bahkan tidak jarang dianggap hal yang sama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonmian Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal.

Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah:
Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonomi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedankan langkah penting yang harus dilakukan adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat informasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern.
Mengembangkan infrastruktur, modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur yang berkembang, seperti jalan, jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik dan jaringan telepon.
Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangakan pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan invesatsi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan tabungan masyaraka
Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu maupun dari segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna dalam pembangunan ekonomi. Individu yang memperoleh pendidikan tinggi cenderung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh
Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiskal dan moneter tidak dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Untuk mengatasinya pada tahap mula dari pembangunan ekonomi perencanaan pembanguna perlu dilakukan. Melalui perencanaan pembangunan dapat pula ditentukan sejauh mana investasi swasta dan pemerintah perku dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pertumbuhan yang telah ditentuka
BAB III

PENUTUP

Indikator Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi memiliki tiga Indikator pokok, berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing Indikator Pembangunan Ekonomi :
A. Indikator Moneter
Indikator ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang diterima oleh masyarakat
B. Indikator Non-Moneter
Indikator ini merupakan indicator yang diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
C. Indikator Campuran
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Perumahan
4. Angkatan Kerja
5. KB dan Fertilitas
6. Ekonomi
7. Kriminalitas
8. Perjalanan Wisata
9. Akses Media Massa
Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia
a. Kemiskinan dan Keterbelakangan
b. penganguran
c. Berbagai Ketimpangan Hasil Pembangunan


Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB) tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk.

Dalam penyusunan makalah ini yang dimana kami membahas tentang “Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi”, penulis menggunakan sumber yang cukup mendasar  bagi judul makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini.


















DAFTAR PUSTAKA




No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional