Cinta dan Pengorbanan
Oleh : Monadiatul Hurriyah
Tapi Allah berkehendak lain
Nadia dipertemukan pada seorang cowok yang berdarah keturunan ustad. Yaitu
Zilon,Zilon adalah seorang pemuda yang gagah,tampan dan keren. Nadia dan Zilon
sering betengkar. Setelah 5 bulan kemudian Zilon menaruh hati kepada gadis
mungil yaitu Nadia. Begitu juga sebaliknya,tak lama kemudian mereka jadian.
Mereka melewati hari-harinya dengan penuh senyuman manis, bagaikan taman yang
di penuhi bunga-bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Canda dan tawa
selalu menghiasi wajah manis Zilon dan Nadia.
Tak lama kemudian setelah
Nadia kenalkan Zilon pada seseorang,semuanya berubah, mereka yang dulunya
bahagia kini tinggal desak tangis. Kini mereka sering bertengkar ,masalah
bertubi-tubi menghadang gadis cantik dan pria tampan tersebut. Banyak
cewek-cewek dan cowok-cowok yang naksir sama mereka,yang tidak suka melihat
mereka bersatu,sehingga berbagai macam cara mereka lakukan untuk menuju puncak
kemenangan,mereka mempunyai satu target yaitu memisahkan Zilon dan Nadia. akan
tetapi mereka tak pernah berhasil. Kekuatan cinta yang begitu luar biasa mampu
menghancurkan kejahatan.
Dan tak lama kemudian,
suatu rahasia tercium sudah di hidungnya Nadia,ternyata sahabtnya sendiri
menyukai Zilon pacarnya Nadia. Hancur sudah hati nadia setelah mengetahui
berita tersebut, dan Nadia harus memilih antara cinta dan sahabat. Pilihan yang
sulit bagi Nadia, akan tetapi gadis cantik itu lebih mementingkan sahabatnya
dari pada kebahagiaannya sendiri. Cinta dan pengorbanan, Nadia telah berkorban
demi kebahagiaan sahabatnya, dia lepaskan zilon, walaupun sakit yang Nadia tanggung tapi
Nadia bahagia demi sahabatnya.
Zilon tak pernah menyukai
gadis lain, termasuk sahabatnya Nadia. Karena Zilon mau menjadikan Nadia
bahtera cinta terakhir dalam hidupnya. Zilon pun telah mengenali Nadia kepada
orang tuanya ,keluarganya pun sangat menyukai Nadia dan mau menjadikannya
menantu dan merakit kehidupan bersama Zilon putranya. Akan tetapi semuanya
musnah sudah dibawa mengalir bersama angin. Kini Nadia pun membuat pelarian dan
memilih pergi bersama cinta yang dia punya. Karena Nadia sadar tak ada yang
lebih penting didunia ini selain berkorban demi cinta. Nadia tak tega dan tak
bisa menari di atas penderitaan sahabatnya.
Setiap derai tetesan air
mata yang jatuh dari pipi merah Nadia adalah air mata bahagia karena selama
hidupnya dia telah mengorbankan cinta sejatinya buat sahabat tercintanya.
TAMAT
No comments:
Post a Comment