Tuesday 30 June 2015

Cerpen : Sahabatku Cintaku

Sahabatku Cintaku
Oleh : Eva Susanti

            Kamu orang yang membuatku nyaman dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah,tapi rasa ini sunnguh menyiksaku.menunggu kepastian tanpa balasan.
Dia sahabatku,tapi dia juga nafasku…dia ….Aditia.  sejak pertama aku kenal dia,tatapannya itu,masih teringat jelas di memoriku, senyuman dia membuatku tenang dan damai. Dia selalu menjagaku sampai kapan pun dan dimanapun. Setiap aku DOWN dia selalu memegang erat tanganku. Dan membuatku bangkit lagi.
            Mungkin aku terlalu egois,terlalu berharap untuk memilikinya,tapi aku tak bisa selalu berpura-pura untuk tidak mencintai. Tapi disisi lain kalau kita bisa jadian aku takut,aku sangat takut kehilangan dia,aku gak mau dia hilang dari mata hatiku,tapi disisi lain juga aku pengen banget milikin dia. Supaya semua orang tahu dia milik aku,bukan milik orang lain.
            Aku selalu menahan rasa sakit ini,ketika teman-temankuku menanyakan kedekatanku dengan Aditia selama ini. Aku sakit ketika aku harus bilang bukan dia hanya temanku. Dan mereka pun menjawab,padahal udah cocok banget,jadian aja,aku hanya membalas dengan senyuman,tapi perlahan masalah itu sudah jadi hal biasa dalam untukku,karena Aditia mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku gak berani bilang Aditia adalah segalanya buatku, karena aku segalanya aku hilang.


            Aku selalu berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikir positif,jadi aku terkadang berfikir kalu hubungan dengan Aditia jauh lebih baik bahagia. Aku takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa dekat lagi, mendingan kayak sekarang dan dia gak ninggalin aku kecuali mempunyai cinta nya yang baru.
            Aditia seseorang yang paling berharga buat aku sekarang ,andaikan aku mampu berkata di depanya bawa aku sayang dia dan gak mau kehilangan dia,mungkin akan lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya, malah yang ada hanya gemetran yang kurasa,mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu. Tawa dan candanya adalah warna dihidupku. Aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Aditia juga adalah salah satu alasan yang membuatku betah di masa SMA yag dulu yang aku anggap biasa saja.
            Aku masih duduk manis di samping nya menjadi teman biasa. Entah akankah posisi itu berubah.
            AKU PUN TAK TAU ………..?


TAMAT

No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional