Tuesday 30 June 2015

Cerpen : Sahabat Jadi Cinta

Sahabat Jadi Cinta
Oleh : Deva  Setiawati

Pagi itu, seorang gadis SMA bernama Sika memanggil teman akrabnya yang bernama Dion. Mereka sudah kenal sejak kelas 3 SD. Tapi sejak Sika pindah sekolah, Mereka tidak pernah bertemu lagi, dan sudah saling melupakan, tapi akhirnya sekarang mereka bertemu kembali, mereka bersekolah  di SMA yang sama.
Mereka pun bersahabat kembali seperti dulu. Suatu hari, Dion melihat Sika sedang menangis, Dion pun menghampiri Sika dan menyapa Sika dengan panggilan manjanya.
“cantik, sepertinya ada sesuatu deeh yang keluar dari matamu”
“Dion, tolong jangan ganggu aku hari ini saja, aku sedang tak mau di ganggu,”jawab Sika
“tapi Sika, aku harus menghapus air mata di pipimu,aku tak bisa melihat sahabatku yang cantik tertawa.
“Dion ……,aku lagi nangis tahu, bukan ketawa,”
Dengan candaan Dion, Sika pun bisa tersenyum. Dion sengaja tidak menanyakan apa masalah Sika, karena dia tahu bagaimana sifat Sika. Kalau Sika sudah tenang, pasti dia cerita padaku pikir  Dion.
            Keesokan harinya, Sika sengaja datang agak pagi, karena ingin memberi kejutan kepada Dion, karena pada hari itu Dion sedang berulang tahun, tak lama Dion pun datang , diam-diam Sika membawa kue lengkap dengan lilin diatasnya.
                   “ surprise… selamat ulang tahun Dion, tiup dong lilinnya,”ucap Sika.
                   “eh si cantik ku muncul dengan membawa kue untuk ultahku,makasih yang cantik,” sambil         memegang kepala Sika.
                   “ Dion,kamu mau hadiah apa dari aku.”
                   “Sika,aku gak mau apa-apa, yang aku mau mau kamu bisa jujur padaku,kenapa kemarin kamu menangis,”
Sika menjawab.
                   “Dion sahabatku,itu masalahku,aku tidak mau membebani hidupmu,lain aja ya hadiahnya”
                   “ya sudah, tak apa,terima kasih, aku tak mau apa-apa,”jawab Dion kesal.
                   Sika hanya tersenyum, dia tahu pasti Dion marah. Ketika mereka pulang sekolah. Dion pun langsung pulang. Diam-diam Dion suka sama Sika,sahabatnya yang paling manja itu, ketika Dion sedang merenung di kamar, terdengar seorang mengetuk pintu kamarnya, tok….tok…tok…..
                   “siapa ya.” Tanya Dionn
                   “Dion, ini aku Sika.”
                   “hah,Sika ? masuk deh, ada apa Sik,”tanya Dion.
                   “Dion aku minta maaf soal tadi,aku tidak sengaja membuatmu marah,senyum dong.”
Dion tetap saja diam.
                   “ia deh aku cerita.”
Muka Dion pun langsung ceria kembali.
                   “sebenarnya, aku itu baru putus dari Ryan.”
Waduh ada kesempatan ini untuk aku dekat lebih jauh dengan Sika,pikir Dion dalam hati.
                   “woi, kok bengong sih,,”
Seketika lamunan Dion pun hilang,
                   “oh, iya, apa ya.”
                   “kamu gak dengerin ya Dion.”
                   “dengerin kok cantik.”
                   “iya gitu, Ryan mutusin aku tiba-tiba aku gak tahu apa salahku,” Sika pun bersandar di bahu Dion sampai air matanya membasahi kaos oblong Dion.
Tak terasa, hari ini pun bergegas pulang.
                   Keesokan harinya disekolah Dion mencari Sika kemana-mana. Tak lama bel tanda masuk pun berbunyi, tapi bangku Sika tetap saja kosong. dan itu artinya Sika tak sekolah hari ini . kenapa si cantik gak sekolah ya?(pikir Dion dalam hati).
Kemudian seseorang pun mengetuk pintu kelas, ternyata yang datang adalah Bu Riana guru bahasa Indonesia dengan membawa note piket di tangannya.
                   “anak-anak,hari ini Sika tidak masuk sekolah, dia sakit dan ini surat dokternya.”
                   “bu, Sika sakit apa?” Tanya Dion langsung,
                   “ibu juga kurang tahu,” jawab Bu Riana.

                   Setelah pulang sekolah, Dion pun menelpon Sika.
Dion : hallo Sik.
Sika : ia hallo
Dion : sik, kenapa kamu gak masuk sekolah hari ini.
Sika : aku lagi sakit Dion.
Dion : kamu sakit kok gak bilang-bilang sih sama aku, kamu itu gak anggap aku ada ya ? sekarang   kamu dimana.
Sika  : RS Citra Medika.
Dion : oke.
                   Tak lama  Dion pun datang menjenguk Sika. Dion pun langsung menyerbu Sika dengan sejumlah pertanyaannya.
                   “ Sik, kok kamu gak bilang sih kamu sakit, aku khawatir tahu,kamu sakit apa? Sepertinya kemaren kamu baik-baik saja”
Sika hanya tersenyum melihat Dion yang sedang memarahinya,
                   “Dion kok cerewet banget sih ? mau gantiin posisi aku ya jadi orang yang cerewet?” saut Sika.
                   “ Sik, bukannya gitu, aku khawatir dengan keadaanmu,aku gak mau kamu kenapa-napa,
Sika pun menjawab.
                   “Dion, kamu sayang aku gak,”
                   “Sika aku itu sayang banget sama kamu.”
                   “yon,kok jadi mellow gitu sih mukanya,aku juga sayang kamu, karena kamu itu sahabat aku,
Mendengar jawaban Sika. Dion terkejut, bagaikan ada petir yang lewat di hadapannya. Dion pun hanya menjawab.
                   “oh iya,aku juga gitu. Aku balik ya Sik”
Sambil menutup rasa sedihnya Dion pun pulang.



                   Setelah dua bulan Sika putus dari Ryan. Dion pun memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya. Ketika Dion mengajak Sika jalan-jalan ke taman kota. Dion pun langsung memegang tangan Sika.
                   “ Sika, sejak aku kenal kamu aku ngerasa, aku nyaman banget sama kamu,” kata Dion.
Sika menjawab
                   “Dion,kamu apa-apaan sih,”
                   “Sika, percaya gak percaya ini kenyataannya,aku itu sayang kamu Sika,”
                   “Dion,antar aku pulang sekarang!!!!.tolong jangan ganggu aku,”
Dengan muka cemberut dan penuh sesal, Dion pun mengantar Sika pulang.
                   Seminggu setelah Sika diam. Lalu Sika pun mengatakan sesuatu pada Dion,mereka bertemu di taman kota ,di tempat Sika marah pada Dion.
                   “Dion, setelah aku fikir-fikir, kamu yang selalu ada untukku,kamu yang selalu menemaniku kemana pun aku pergi,kamupun yang selalu jadi sandaranku.”
Lalu Sika memeluk Dion dengan erat dengan mengatakan.
                   “Dion,aku sayang kamu,kamu itu segalanya buat aku.”
                   “Sika,akhirnya kamu ngerti perasaan aku,Sika kamu maukan jadi pacar aku,”
Sika menjawab dengan cepat.
                   “nggak..nggak,nggak..”
                   “loh,kok gak mau,”
                   “nggak kenapa. Dion aku itu nggak bisa nolak kamu,”
                   “leh si cantikku,bisa juga dia gombal,emm…gemesin deh si cantikkku.”
Akhirnya, dua sahabat itu menjadi sepasang kekasih. Mereka pun berdua sangat bahagia…
                   Sekian ………..

TAMAT


No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional