Tuesday 30 June 2015

Cerpen : Kenangan Dimasa Lalu


Kenangan Dimasa Lalu

Oleh : Putri Narissa

                   Namaku Raisa dan aku mempunyai sahabat, sebut saja namanya Indri. Indri adalah saudara sepupuku sekaligus sahabat untukku. Dia yang selalul ada untukku dan kapanpun aku membutuhkannya. Dia memang lebih cantik dari aku. Dari kecil kami selalu bersama-sama. Tapi sekarang kami bersekolah di SMA yang berbeda. Di sekolah yang berbeda tidak membuat kami berpisah. Setiap sore kami sempatkan untuk jalan-jalan berdua.
                   “Indri,liat itu?” kataku sambil menunjuk kearah seorang laki-laki sedang duduk santai.
                   “ia ada apa dengan dia!” jawab Indri.
Akupun tidak langsung menjawab pertanyaan  Indri,sempat aku dikejutkan oleh Indri dalam lamunanku.
                   “hey Raisaaa….?”akupun tersentak mendengar teriakan  Indri yang memenggil namaku.
                   “eeh iya!!!!” jawabku sambil melirik cowok itu.
Indri langsung  mengalihkan  pikiranku untuk kembali menjawab pertayaan dia tadi yang sempat tertunda dalam lamunanku.
                   “ada apa Indri?”aku bertanya pada Indri.
                   “siapa cowok tadi ?” tanya Indri.
                   “enggak,dia hanya kakak kelasku sekaligus sahabatku juga !”jelasku pada Indri.
Indri heran melihat tingkahku yang sesekali mengalihkan pandangan ke arah laki-laki tersebut,
                   “ya sudah ayo kita pergi!” kata Indri sambil menarik tanganku untuk melanjutkan perjalanan kami yang ingin menikmati kota Matang sore hari.
Di sepeda motor yang dikendarai oleh Indri,kembali pikiranku tertuju kepada laki-laki yan tadi kulihat, lai-laki yang sudah ku kenal dua tahun yang lalu saat pertama masuk SMA 2 Peusangan. Aku tersenyum-senyum sendiri membayangkan cowok tadi,padahal aku hanya mengenal dia sebagai kakak kelasku sja masuk SMA,tapi tetap saja saat melihatnya hatiku jadi deg-deggan,entah mengapa…..?. tiba-tiba hpku berbunyi dan langsung saja kulihat,ternyata ada pesan dari sicowok tadi,sebut saja namanya Aldi.
                   “mau kemana raisa “,isi pesan yang kuterima ,dan aku balas dengan senyuman “Cuma mau cari angin sore!”. Indri yang tanpa aku sadari dari tadi memperhatikanku berkata.
                   “kenapa kamu Raisa ,dari tadi aku perhatikan senyum-senyum sendiri?”
                   “ah tidak ,ayoo kita mau kemana ne Indri?” kataku sambil tersenyum.
                   “kita keliling kota Matang saja.” Jawabnya dengan nada heran melihat tingkah anehku.
                   “eh Raisa ,sebentar lagi kamu yang membawa sepeda motor ya?” Indri memberi tahu aku bahwa sebentar lagi kami harus bergantian untuk membawa sepeda motornya.
                   “ya!” jawabku singkat.
Dalam hatiku enggak tau apa dia aku lagi nunggu pesan dari  Aldi yang dari tadi belum masuk ke hpku. Dan sekarang kami sudah bergantian posisi, aku yang membawa sepeda motornya sekarang,dan Indri yang kini duduk santai di belakangku. Tiba-tiba hpku berbunyi,kulihat ada pesan masuk yang ternyata pesan itu dari Aldi,langsung ku buka “ hat-hati ya!” hanya itu yang terdapat saat membuka pesan tersebut, dan langsung aku simpan hp tanpa membalas lagi pesan dari Aldi,karena memang tidak baik  bermain hp saat mengendarai sepeda motor. Setelah sampai di rumah aku sempatkan duduk lagi dengan Iindri, dan berniat menceritakan  semuanya pada Indri, karena memang kami selalu terbuka dalm masalah apapun.
                   “aku suka cowok tadi “ kataku pada Indri.
                   “cowok yang mana ?” tanya Indri. Karena memang bukan Cuma Aldi aowok yang bertemu dengan kami sedang jalan-jalan tadi.
                   “kakak kelasku tadi !” jawabku.
                   “jadi ada yang lagi jatuh cinta nee…?” godanya padaku.
Akupun jadi tersipu malu pada Indri,inilah hari-hari kami yang selalu kami jalani dengan penuh canda tawa. Kini kami sudah beranjak dewasa ,tak terasa sebentar lagi kami akan lulus SMA waktu begitu cepat berlalu ,sudah saatnya kami memikirkan masa depang masing-masing, tapi yang pasti kami sudah berjanji ………. “APAPUN YANG TERJADI KAMI TETAP BERSAMA”  itulah janji yang sudah terucap berulang kali dari bibir kami. Begitu juga dengan Aldi sahabatku sekaligus laki-laki yang aku cintai. Mungkin saat ini Aldi sudah berada pada garis kesuksesannya dalam bermain bola, Aldi memang sangat pandai dlam bermain bola. Banyak medali yang sudah ia dapatkan dari bermain bola, sehingga berkat kesuksesannya dalam bermain bola,ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di universitas yang cukup terkenal di Aceh.
                   “Raisaaa…..?”terdengar suara yang tidak asing bagiku, setelah aku lihat ke belakang ternyata Indri.
                   “ada apa kok teriak-teriak !” tanyaku pada Indri.
                   “tadi Aldi BBM aku ,tanya-tanya tentang kamu.”
Akupun mendengar penjelasan Indri panjang lebar,wajar saja mereka kenal.toh mereka masing-masing punya blackberry dan bisa BBM tanpa harus ada nomor hp,pikirku agak kebingungan.
                   “bals saja apa yang ditanya sama Aldi” jawabku.
Setelah aku perhatikan sepertinya Indri mulai suka sama Aldi,tapi aku tetap tidak akan berfikir negatif buat mereka.
Malam setelah shalat insya aku lihat hpku yang tedapat 1 pesan baru dari  Aldi, langsung kubuka.
                   “Raisa, apa boleh Aldi lebih dekat sma Indri sepupu Raisa?” air mataku jatuh ketika membaca pesan itu,kucuba baca berulang kali dan masih tetap tidak berubah, apa maksud Aldi mengirim pesan tersebut,pikiranku sudah melayang kemana-mana.
                   “maksud Aldi apa ? “ kubals pesan Aldi dengan air mata ,tak lama kemudian ,pesan kembali masuk.
                   “Apa boleh Aldi pacaran sama sepupu Raisa?”
Aku tidak membals lagi pesan dari Aldi, aku masih tidak percaya dengan isi pesan itu. Malam itu aku hanya ingin menenangkan diri dulu. Memang hanya Aldi yang menyukai Indri, sedangkan Indri akan menolak perasaa Aldi. Tidak mungkin seorang sahabat mengkhianati sahabatnya sendiri. Hatiku semakin tidak tenang, hingga aku tertidur tanap kusadari.
                   Keesokan  harinya aku masih memikirkan pesan Aldi  semalam, apa Aldi benar-benar serius dengan pesan yang dikirim semalam.
                   “Raisa,aku mau cerita sesuatu padamu”. Terdengar suara Indri yang sedikit lemas.
                   “bicara apa,kok udah pagi-pagi udah ke sini?” tanyaku.
                   “Aldi minta aku buat jadi pacarnya, gimana menurut kamu,aku tau kamu cemburu Raisa, awalnya aku ingin mendekatkan kalian,tapi ternyata aku sendiri yang terjerumus ke dlam lobang yang sudah ku gali sendiri,aku minta maaf Raisa?”.
Kembali aku lemas mendengar pengakuan Indri padaku, tapi aku tetap berusaha tegar didepan dia. Indri menyuruhku membaca semua pesan dari Aldi.
                   “kenapa harus dia Indri,kenapa/”tanyaku dengan nada kasar.kini aku sudah tidak sanggup lagi membendung air mataku.
                   “maafkan aku Raisa,maafkan aku…!!.terdengar suara Indri meminta maaf padaku,sebelum aku tinngal masuk kedalam rumah.
                   Kini sepi rasanya menjalani hari-hariku tanpa seorang sahabat,ini semua seperti mimpi. Janji-janji yang dulu terucap, kini hanya tinggal bersama kenangan-kenangan pahit. Bahkan aku tidak pernah menyangka bahwa Indri tega mengkhianati persahabatan yang sudah kami jalin bertahun-tahun lamanaya. Satu tahun berlalu meninggalkan masa lalu,sekaligus mimpi burukku,kini aku sudah menjadi mahasiswa disebuah universitas yang berada di Aceh. Sekarang aku mencintai seseorang yang huga sangat mencintai aku. Bahkan aku sudah melupakan laki-laki yang bernama Aldi. Aku sudah tidak tahu hubungan Aldi dengan Indri, karena aku memangtidak ingin tahu.
                   “sayang,ayo kita jalan-jalan” terdengar suara Edo yang mengagetkankudari lamunan masa laluku. Edo adalah laki-lakiyang kini aku cintai. Bahkan Edo mampu membuatku bahagia seperti sekarang.

TAMAT


No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional