Sandiwara Cinta
Oleh : Safrina
“sayang
jangan lupa shalat subuh ya?”.aku selalu terbangun di setiap pesan masuk
darinya.
Pulang
sekolah ku istirahat sejenak, sore harinya seperti biasanya aku berangkat les
privat. Disana kutemui guru muda,kreatif, dan tampan, yang biasanya mengajariku
praktek komputer.
“selamat
sore,apa yang sudah kita pelajari
kemarin ?” tanya bapak itu mengawali pelajaran kami.
“sore
pak….,kemarin kita belajar tentang adobe photoshop pak !” aku menjawabnya
dengan lantang.
Guru tampan itu bernama pak Ardian.kalau di les
aku sering memanggilnya dengan sebutan pak Dian. Namun kalau diluar jam les aku
memanggilnya abang Dian. Dia sendiri
yang memintaku, karena tidak mau di panggil bapak,terlalu formal katanya.
Aku
mempunyai kekasih yang sangat mencintaiku. Dia juga sangat perhatian padaku,
tetapi dia sangat posesif. Sifat kecemburuannya itulah yang membuat aku kurang
suka darinya.
Setiap pulang sekolah selulerku selalu
menerima pesan dari sang pujaan hatiku.
“sayang,sudah
pulang sekolah belum..? kalau sudah pulang sayang hati-hati di jalan ya, sayang
juga jangan bicara sama cowok ya………!!!” beginilah pesan yang tak pernah absen
dari pujaan hatiku di setiap pulang sekolah.
Pujaan
hatiku namanya Syukran. Tak terasa dua tahun lamanya sudah lamanya aku sudah
menjalin hubungan dengannya. Sampai di suatu hari datanglah pak Ardian bersama
temannya Ardi ke rumahku untuk sekedar bersilaturahmi,aku tak tahu maksud
kedatangannya yang pasti itu adalah salah satu alasannya.
Aku
sudah lama komunikasi sama Ardi kawan guru lesku itu. Tetapi aku belum
mengenalnya dan dia juga belum mengenal aku. Pertama aku hanya menganggap dia
hanya sebatas teman biasa saja. Karena perhatiannya yang lebih, akupun menaruh
hati padanya. Sebenarnya, aku tidak tega mendua dari kekasihku Syukran. Karena
dia itu orangnya baik, dan mempunyai paras yang tampan, tetapi aku juga merasa
bosan dengan tingkahnya selama ini selalu mengekangku, padahal aku selalu
menuruti kata-katanya.
Dua
bulan sudah aku berbagi cinta antara Syukran dan Ardi tanpa sepengetahuan
Syukran atau Ardi kekasih pertamaku dan kedua. Syukran itu adalah salah satu
santri yang ada di pesantren Darul Ulum. Kami jarang ketemu karena dia sebulan
sekali pulang. Itu pun kalau ada sesuatu yang penting, jadi kami tidak sempat
untuk bertemu. Tetapi semua itu tidak menjadi sebuah masalah kami berdua. Dia
bisa menerima keadaanku dan aku juga mencoba menerima keadaannya.
Sebulan
lamanya aku menunggu kabar dari Ardi. Rindu rasanya menyesak dalam hatiku.
Tiba-tiba saja aku menerima pesan dari nomor yang tak kukenali.
“ini
siapa ya ?”.
“ini
bang Ardi sayang…..”. aku pun sangat bahagia, aku meloncat-loncat kegirangan.
Malam itupun kekasihku Ardi menelponku.
Ardi
:”assalamualaikum sayang…?”
Aku
:”waalaikumsalam sayang….”
Ardi
:”sayang gimana kabarnya sekarang ?”
Aku
: “sehat,sayang gimana ?”
Ardi
:”sehat juga”.
Lama
kami berbincang - bincang tiba-tiba telponnya putus, aku tidak tahu kenapa.
Sampai sebulan aku harus menunggu kabarnya kembali. Ternyata akibat dia bermain
hp. Hpnya pun disita oleh pemimpin pesantren itu. Dia menceritakannya sewaktu
dia pulang dari pesantren Darul Ulum.
Aku
merasa senang dengan keadaan yang sedang menimpaku kali ini. Karena aku bisa
mendapatkan perhatian yang lebih dari dua
orang laki-laki yang aku cintai. Aku juga merasa cemas. Aku takut kalau
akhirnya nanti mereka tahu aku telah menduakan mereka dan mereka pasti akan
meninggalkanku. Aku tidak ingin semuanya itu terjadi.
“kring-kring.’
Dari luar aku langsung lari ke kamar karena hpku bunyi, ternyata kekasihku
Syukran yang sudah menelponku dari tadi. Kali ini langsung ku angkat
Aku
:”hallo sayang..?”
Syukran
:”hy sayang…,sayang kenapa enggak ada kabar hari ini, abang disini memikirkan
sayang.”
Aku
:”maaf sayang ya…adek enggak sempat ngasih kabar karena adek buru-buru pergi
sekolahnya.
Syukran
:”ya sayang,tapi sayang jangan lupa jaga kesehatan sayang ya “
Aku
:”iya sayang “.
Setiap aku mengangkat
telpon darinya itu, selalu itu-itu saja
yang di tanyakan kepadaku, terkadang aku marah sendiri, bukannya aku tidak suka
laki-laki yang perhatian, aku suka, tapi jangan terlalu berlebihan.
Dulu aku di kenal
dengan cewek setia di antara teman-temanku.tapi sekarang tidak lagi. Aku mendua
karena aku sudah tidak tahan dengan perlakuan kekasihku Syukran yang
semena-mena dalam hidupku. Aku merasa tertekan dengannya.
Sebenarnya aku juga
capek dengan semua ini karena aku harus pandai dalam membagi waktuku, kalau
tidak,semua ini bisa berantakan dan aku ditinggali keduanya.semoga saja ini
bisa teratasi dengan baik
Inilah sandiwara
cinta dalam hidupku, dan aku tidak tahu sampai kapan aku harus membohongi
diriku sendiri, menyakiti orang yang sangat mencintaiku. Aku hanya mampu cemas
setiap hari, dan bertanya akankah cintaku akan berakhir dengan tragis………?
TAMAT
No comments:
Post a Comment