Tuesday 30 June 2015

Cerpen : Cinta Tak Terduga

Cinta Tak Terduga
Oleh : Jurisna
             Aku hancur dalam ketidakpastian. Juju, itulah namaku. Seorang remaja yang menganggap pacar itu adalah segalanya dalam hidup. Namun sebuah kejadian mengubah sikapku, aku berubah menjadi seorang yang hanya memikirkan diri sendiri dan bertindak sesukaku. Hidupku adalah untukku, kalimat itu menjadi temanku setiap hari. Bukan karena egois, tapi itu semua untuk menghilangkan kekecewaanku kehilangan seseorang yang aku cintai karena membiarkannya pergi. Ya pria itu memilih wanita lain. Selingkuh ketika dia meminta aku untuk  menunggunya kembali.
            Kini hari-hariku hanya sibuk dengan segudang aktivitas dan tugas sekolahku. Aku selalu hidup dalam kenangan masa lalu, tak pernah percaya dengan yang pria katakan. Terlalu sering aku menyakiti pria yang datang kepadaku sejak saat itu.
Suatu hari aku berkenalan dengan seseorang melalui pesan singkat di blackberry messenger (BBM), namanya adalah  Indra seorang cowok yang lima tahun lebih tua dariku. Beberapa minggu kenal Indra dia mengenalkanku pada temannya yang bernama Ical.
            Ical adalah pria yang juga lima tahun lebih tua dariku, dia berasal dari daerah yang tidak jauh dari tempat tinggalku, hanya perlu waktu kurang dari satu jam untuk sampai ke tempatnya. Saat ini Ical bekerja di salah satu mini market kecil di dekat rumah kosan nya,di Banda Aceh. Hari demi hari aku lalui bersamanya walau sekedar pesan singkat dan telpon darinya. Sedikit demi sedikit luka akan masa lalu mulai larut dalam diriku.
Pada suatu malam ketika Ical menelponku seperti biasa, tak ku sangka malam itu Ical mengungkapkan isi hatinya.

“Kalau aku suka sama kamu gimana?”
“Ya nggak gimana-gimana..” jawabku
“aku serius, kamu mau jadi pacarku?” Ical  meyakinkanku
Saat itu tak butuh waktu lama untukku menjawab.
“iya” jawabku lagi

Entah apa yang ada dipikiranku, padahal pada saat itu aku belum terlalu mengenalnya dan dia juga belum terlalu mengenalku, bahkan kami belum pernah berjumpa. Yang aku tau aku nyaman dengannya dan dia pun nyaman denganku. Ya sudahlah kami jalani hubungan ini dengan status pacaran.Hari berganti hari, hubungan kami bertambah dekat penuh dengan rasa yang aku sebut cinta.Semenjak saat itu hubungan kami berjalan semakin dekat meskipun terpisahkan oleh jarak.Beberapa minggu kemudian hubungan kami mulai memanas, masalah silih berganti menghampiri kami. Tapi kami masih bisa melewati dan menyikapinya secara dewasa.
             Tibalah pada suatu hari Ical pulang kekampungnya. Aku bahagia karena dengan begitu aku bisa dengan bertemu dengannya. Sore itu kami bertemu untuk pertama kalinya di seebuah rumah makan. Ical tenyata cowok manis dengan perawakan tinggi besar. Entah apa yang ada dipikiranku aku merasa semakin tidak ingin melepasnya. Perasaan itu semakin tumbuh dan besar. Beberapa kali aku dan Ical jalan berdua, dia memperlakukanku sangat istimewa, aku sangat bahagia. Tiba waktunya Ical harus pergi lagi ke ibu kota Banda Aceh karena pekerjaannya dan selesain kuliah nya disana ,.
Hari ke minggu, hingga satu bulan setelah terpisah lagi oleh jarak hubungan kami baik-baik saja walaupun masih banyak masalah dan seringnya pertengkaran terjadi di antara kami. Hingga suatu hari Ical memutuskan untuk break dulu. Aku menolak keputusannya, tapi semua yang ku katakan tidak merubah keadaan, Ical masih bersikeras untuk break. Baru satu hari berjalan tapi aku tak tau kenapa rasanya ada yang hilang saat jauh darinya. Aku selalu berusaha menghubungi dan memintanya mengubah keputusan, tapi nihil, aku selalu gagal.
            Entah apa yang aku pikirkaan, setiap malam ku hanya di hiasi dengan air mata dan nasehat-nasehat dari sahabatku Tari walaupun sekedar telpon. Aku hanya bisa menanti suatu hal yang menurutku belum pasti terjadi. Tapi aku berharap lebih akan hal itu.
  Pada suatu hari aku di ajak sama Chika untuk jalan-jalan. Chika adalah tetanggaku yang sudah  seperti adikku sendiri. Pada sore harinya aku di jemput Chika di rumah, aku menghabiskan sore itu bersama Chika. Sejenak pikiranku tentang Ical hilang. Tapi saat pulang aku mengingatnya lagi. Malam itu aku mencoba menghubungi Ical.
“hallo, lagi dimana?” kataku melalui telpon
“lagi ngumpul sama temen, ntar di telpon balik ya” jawabnya
“ok, di tunggu” kataku lagi.

Saat menuggu telponnya pikiran ku tak karuan aku berpikir semua akan berakhir, aku merasa benar-benar tak sanggup apabila kata putus keluar dari mulutnya. jam menunjukan pukul 24:15 Ical taK kunjung menelponku, aku putuskan untuk menelponnya.

“Dimana” kataku..
“ini baru sampai rumah” jawabnya
“sampai kapan kita begini” tanyaku langsung
“sampai sekarang, kita seperti dulu lagi ya, maaf ya sayang sudah buat kamu begini, aku sayang sama kamu, I LOVE YOU,” kata Ical
“Aku lebih lagi sayang sama kamu, LOVE YOU TO, jangan gini lagi ya sayang” jawabku
“iya sayang” jawabnya ,.
Aku tersenyum bahagia walaupun pada saat itu dia tak bisa melihat senyuman itu, lega rasanya mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya. Kebahagiaan takkan pernah bisa ku ungkapkan dengan kata-kata karena kembali bersamanya lagi. Semoga kita untuk selamanya :* aminnn ^_~
Kami mempunyai motto : kami ini adalah “IENJ”  kita itu identik dan tak akan pernah berbeda <3


TAMAT

No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional