Cinta Tak Terduga
Oleh : Jurisna
Aku hancur dalam ketidakpastian. Juju, itulah
namaku. Seorang remaja yang menganggap pacar itu adalah segalanya dalam hidup.
Namun sebuah kejadian mengubah sikapku, aku berubah menjadi seorang yang hanya
memikirkan diri sendiri dan bertindak sesukaku. Hidupku adalah untukku, kalimat
itu menjadi temanku setiap hari. Bukan karena egois, tapi itu semua untuk
menghilangkan kekecewaanku kehilangan seseorang yang aku cintai karena
membiarkannya pergi. Ya pria itu memilih wanita lain. Selingkuh ketika dia
meminta aku untuk menunggunya kembali.
Kini
hari-hariku hanya sibuk dengan segudang aktivitas dan tugas sekolahku. Aku
selalu hidup dalam kenangan masa lalu, tak pernah percaya dengan yang pria
katakan. Terlalu sering aku menyakiti pria yang datang kepadaku sejak saat itu.
Suatu hari aku berkenalan dengan seseorang melalui pesan singkat di blackberry messenger (BBM), namanya adalah Indra seorang cowok yang lima tahun lebih tua dariku. Beberapa minggu kenal Indra dia mengenalkanku pada temannya yang bernama Ical.
Suatu hari aku berkenalan dengan seseorang melalui pesan singkat di blackberry messenger (BBM), namanya adalah Indra seorang cowok yang lima tahun lebih tua dariku. Beberapa minggu kenal Indra dia mengenalkanku pada temannya yang bernama Ical.
Ical
adalah pria yang juga lima tahun lebih tua dariku, dia berasal dari daerah yang
tidak jauh dari tempat tinggalku, hanya perlu waktu kurang dari satu jam untuk
sampai ke tempatnya. Saat ini Ical bekerja di salah satu mini market kecil di
dekat rumah kosan nya,di Banda Aceh. Hari demi hari aku lalui bersamanya walau
sekedar pesan singkat dan telpon darinya. Sedikit demi sedikit luka akan masa
lalu mulai larut dalam diriku.
Pada
suatu malam ketika Ical menelponku seperti biasa, tak ku sangka malam itu Ical
mengungkapkan isi hatinya.
“Kalau aku suka sama kamu gimana?”
“Ya nggak gimana-gimana..” jawabku
“aku serius, kamu mau jadi pacarku?” Ical meyakinkanku
Saat itu tak butuh waktu lama untukku menjawab.
“iya” jawabku lagi
Tibalah pada suatu hari Ical pulang
kekampungnya. Aku bahagia karena dengan begitu aku bisa dengan bertemu
dengannya. Sore itu kami bertemu untuk pertama kalinya di seebuah rumah makan.
Ical tenyata cowok manis dengan perawakan tinggi besar. Entah apa yang ada
dipikiranku aku merasa semakin tidak ingin melepasnya. Perasaan itu semakin
tumbuh dan besar. Beberapa kali aku dan Ical jalan berdua, dia memperlakukanku
sangat istimewa, aku sangat bahagia. Tiba waktunya Ical harus pergi lagi ke ibu
kota Banda Aceh karena pekerjaannya dan selesain kuliah nya disana ,.
Hari
ke minggu, hingga satu bulan setelah terpisah lagi oleh jarak hubungan kami
baik-baik saja walaupun masih banyak masalah dan seringnya pertengkaran terjadi
di antara kami. Hingga suatu hari Ical memutuskan untuk break dulu. Aku menolak
keputusannya, tapi semua yang ku katakan tidak merubah keadaan, Ical masih bersikeras
untuk break. Baru satu hari berjalan tapi aku tak tau kenapa rasanya ada yang
hilang saat jauh darinya. Aku selalu berusaha menghubungi dan memintanya
mengubah keputusan, tapi nihil, aku selalu gagal.
Entah
apa yang aku pikirkaan, setiap malam ku hanya di hiasi dengan air mata dan
nasehat-nasehat dari sahabatku Tari walaupun sekedar telpon. Aku hanya bisa
menanti suatu hal yang menurutku belum pasti terjadi. Tapi aku berharap lebih
akan hal itu.
Pada suatu hari aku di ajak sama Chika untuk
jalan-jalan. Chika adalah tetanggaku yang sudah seperti adikku sendiri. Pada sore harinya aku
di jemput Chika di rumah, aku menghabiskan sore itu bersama Chika. Sejenak
pikiranku tentang Ical hilang. Tapi saat pulang aku mengingatnya lagi. Malam itu
aku mencoba menghubungi Ical.
“hallo, lagi dimana?” kataku melalui telpon
“lagi ngumpul sama temen, ntar di telpon balik ya” jawabnya
“ok, di tunggu” kataku lagi.
“hallo, lagi dimana?” kataku melalui telpon
“lagi ngumpul sama temen, ntar di telpon balik ya” jawabnya
“ok, di tunggu” kataku lagi.
Saat
menuggu telponnya pikiran ku tak karuan aku berpikir semua akan berakhir, aku
merasa benar-benar tak sanggup apabila kata putus keluar dari mulutnya. jam
menunjukan pukul 24:15 Ical taK kunjung menelponku, aku putuskan untuk
menelponnya.
“Dimana”
kataku..
“ini baru sampai rumah” jawabnya
“sampai kapan kita begini” tanyaku langsung
“sampai sekarang, kita seperti dulu lagi ya, maaf ya sayang sudah buat kamu begini, aku sayang sama kamu, I LOVE YOU,” kata Ical
“Aku lebih lagi sayang sama kamu, LOVE YOU TO, jangan gini lagi ya sayang” jawabku
“iya sayang” jawabnya ,.
Aku tersenyum bahagia walaupun pada saat itu dia tak bisa melihat senyuman itu, lega rasanya mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya. Kebahagiaan takkan pernah bisa ku ungkapkan dengan kata-kata karena kembali bersamanya lagi. Semoga kita untuk selamanya :* aminnn ^_~
“ini baru sampai rumah” jawabnya
“sampai kapan kita begini” tanyaku langsung
“sampai sekarang, kita seperti dulu lagi ya, maaf ya sayang sudah buat kamu begini, aku sayang sama kamu, I LOVE YOU,” kata Ical
“Aku lebih lagi sayang sama kamu, LOVE YOU TO, jangan gini lagi ya sayang” jawabku
“iya sayang” jawabnya ,.
Aku tersenyum bahagia walaupun pada saat itu dia tak bisa melihat senyuman itu, lega rasanya mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya. Kebahagiaan takkan pernah bisa ku ungkapkan dengan kata-kata karena kembali bersamanya lagi. Semoga kita untuk selamanya :* aminnn ^_~
Kami mempunyai motto : kami ini adalah “IENJ” kita itu identik dan tak akan pernah berbeda
<3
TAMAT
No comments:
Post a Comment