BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita
dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja pada umur 12- 15
tahun adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Pemahaman remaja yang belum begitu mengerti terhadap
penyimpangan dalam pergaulan bebas yang berbahaya terutama sex bebas. Membuat
para remaja tidak berfikir secara logika tentang apa yang tidak seharusnya
mereka lakukan. Selain itu, banyak hal yang negatif dapat terjadi jika remaja
melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan sebelum remaja tersebut menikah.
Namun, anggapan remaja sekarang yang sudah mengatakan bahwa pergaulan bebas
(sex bebas) itu sudah biasa dan merupakan tren menurut mereka. Pergaulan bebas
jaman sekarang semakin meresahkan dengan didukungnya teknologi yang canggih dan
informasi yang dapat member berbagai hal seperti yang seharusnya di gunakan
untuk fasilitas pendidikan, di salah gunakan oleh para remaja usia 12-15 tahun
untuk melihat hal-hal yang seharusnya tidak mereka lihat seperti video atau
gambar yang tidak senonoh. Keingintahuan yang seharusnya dapat digunakan untuk
kebaikan menjadi berbanding terbalik, sehingga menimbulkan dampak negatif. Dari
hal tersebut, dikhawatirkan para remaja menjadi berbuat yang menyalahi
norma-norma agama dan sosial.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat di gunakan untuk menjadi pusat
perhatian dan kejadian adalah:
1.
Apa
dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap kesehatan remaja usia 12-15 thn ?
2.
Apa
dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap mentalitas remaja usia 12-15 tahun
?
3.
Jalan keluar atau usaha yang dapat
dilakukan untuk menghindari dampak negative dari pergaulan remaja masa kini ?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
masalah yang telah di rumuskan tujuan yang dicapai adalah
1.
Kami
ingin Mengetahui dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap kesehatan remaja
usia 12-15 tahun.
2.
Kami
ingin Mengetahui dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap mentalitas dan
kesehatan remaja usia 12-15 tahun.
3.
Kami
ingin mengetahui jalan keluar untuk para remaja agar terbebas dari pergaulan
bebas.
D. Manfaat
penelitian
Berdasarkan uraian-uraian serta fakta-fakta dari penelitian pergaulan bebas (sex bebas) dalam pergaulan bebas adalah :
Berdasarkan uraian-uraian serta fakta-fakta dari penelitian pergaulan bebas (sex bebas) dalam pergaulan bebas adalah :
1.
Menambah
pengetahuan kepada para remaja dan para orang tua terhadap dampak kesehatan
pergaulan bebas (sex bebas).
2.
Menambah
pengetahuan kepada para remaja dan orang tua tentang dampak pergaulan bebas
terhadap mentalitas remaja.
BAB II
LANDASAN TEORETIS
Dampak pergaulan bebas pergaulan
bebas (sex bebas) mempunyai dampak terhadap mentalitas remaja dan kesehatan.
Dampak pergaulan bebas (sex bebas) dalam mentalitas remaja adalah, sex bebas
dapat meruntuhkan moral dan akhlaq, kenapa bisa begitu, karena menonjolnya
perilaku hewani pada seseorang menyebarkan sifat egoisme dan sifat masa bodoh
tanpa batas. Selain mempengaruhi mentalitas, pergaulan bebas ( sex bebas)
mempunyai dampak terhadap kesehatan remaja tersebut. Seperti tingginya kasus
penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome
(HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat
pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar
menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan
seksual. Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA)
yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan
seksual. Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional
mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75%
terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Belum lama ini ada berita seputar
tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih
menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya
peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan
pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus
aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat
akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah
hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam
masyarakat.
Jika hal ini dilegal kan akan
mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat. Orang
tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung
jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar
masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah
satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui
ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di
Kairo Mesir.
Pada dasarnya seorang wanita yang
melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan mentalitas seperti kehilangan
harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali
mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang
(41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%). Aborsi atau abortus
berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum
waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua; Pertama, Abortus
spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya,
kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan,
pola makan yang salah dan keracunan. Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi
yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja
menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang
lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.
Tentunya dalam melakukan aborsi
memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun
keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang
yang melakukan aborsi ia tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang .
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama
mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah
terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan
dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.
Dan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian
Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang
wanita pada saat melakukan aborsi ( karena melakukan sex bebas) dan setelah
melakukan aborsi adalah :
v Kematian mendadak karena pendarahan
hebat.
v Kematian mendadak karena pembiusan
yang gagal.
v Kematian secara lambat akibat
infeksi serius disekitar kandungan.
v Rahim yang sobek (Uterine
Perforation).
v Kerusakan leher rahim (Cervical
Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
v Kanker payudara (karena
ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita).
v Kanker indung telur (Ovarian
Cancer).
v Kanker leher rahim (Cervical
Cancer).
v Kanker hati (Liver Cancer).
v Kelainan pada placenta/ari-ari
(Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan
pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
v Menjadi mandul/tidak mampu memiliki
keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
v Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory
Disease).
v Infeksi pada lapisan rahim
(Endometriosis)
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Tempat
dan Waktu penelitian
Di Bandung pada tanggal 19 april 2013 -29 april 2013.
B. Subjek
penelitian
Pergaulan bebas (sexs bebas) dikalangan remaja.
C. Instrumen Penelitian
Penyebab terjadinya
pergaulan bebas (sexs bebas) pertama di dasarkan oleh kurangnya iman dalam
tubuh seseorang sehingga berpengaruh besar terhdap hal apa yang kita
inginkan,kita mau melangkah kemana,hal apa yang ingin kita lakukan,dan juga di
karnakan gara-gara kurangnya materi dalam keluarganya atau pun kurang kasih
sayag dalam keluarga.
D. Prosedur
Penelitian
Jalan keluar yang harus kita lakukan agar tercegah dari
pergaulan bebas (sexs bebas) :
v
Menanamkan nilai ketimuran
v
Mengurangi nonton televise
v
Banyak beraktifitas positif
v
Harus membentengi diri dengan iman yang
kuat
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian dapat kita
ketahui bahwa dampak terhadap mentalitas dan kesehatan remaja pada usia 12-15
tahun seperti dampak mentalitas penderitaan kehilangan harga diri,
berteriak-teriak histeris ,mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi , ingin bunuh
diri ,Terjerat obat-obat terlarang , dan tidak bisa menikmati hubungan seksual.
Dan kesehatan seperti Kematian mendadak karena pendarahan hebat.Kematian
mendadak karena pembiusan yang gagal.Kematian secara lambat akibat infeksi
serius disekitar kandungan.Rahim yang sobek (Uterine Perforation). Kerusakan
leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada
wanita), Kanker indung telur (Ovarian Cancer). Kanker leher rahim (Cervical
Cancer). Kanker hati (Liver Cancer). Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta
Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat
pada saat kehamilan berikutnya. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan
lagi ( Ectopic Pregnancy). Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory
Disease). Inveksi rahim. HIV/AIDS . Trichomoniasis jengger Ayam atau Kutil di
kelamin (Genital wart), lamidia, herpes genital.
Dari hasil penelitian terhadap
dampak mentalitas dan kesehatan remaja pada usia 12-15 tahun ditemukan banyak
hal negative yang berpengaruh seperti pada mentalitas, kehilangan harga diri
yang ratingnya paling tinggi menunjukkan mentalitas yang turun akibat pergaulan
bebas( sex bebas ) begitu juga dengan penurunan mentalitas lain seperti
berteriak-teriak histeris ,mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi , ingin bunuh
diri ,Terjerat obat-obat terlarang , dan tidak bisa menikmati hubungan seksual
.
Semua itu dampak dari
pergaulan bebas ( sex bebas ) yang dilakukan oleh para remaja sebelum pada
waktu yang seharusnya dimana remaja tersebut dapat melakukannya dengan cara
yang benar.Dan dampak pergaulan bebas (sex bebas) pada kesehatan adalah
HIV/AIDS ( yang paling dominan dan paling berbahaya),tentu sudah pasti dalam
penyakit ini menjadi dampak yang sangat mematikan karena jika sudah terinfeksi
oleh virus ini, semua keturunan ( orang yang terinfeksi ) akan mengidap virus
yang sama begitu juga dengan orang yang menerima darah dari orang yang telah
terinfeksi HIV/AIDS juga akan terinfeksi HIV/AIDS. Selain dari penyakit
HIV/AIDS terdapat penyakit lain seperti penyakit kelamin yang termasuk penyakit
yang tidak bisa dianggap remeh, karena penyakit ini menyerang alat kelamin.
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pergaulan Bebas ( sex bebas )
mempunyai banyak dampak yang negative daripada positifnya bagi para remaja.
Selain itu telah banyak korban yang di sebabkan oleh pergaulan bebas (sex
bebas) seperti terinfeksinya orang oleh penyakit HIV/AIDS yang merupakan
penyakit yang sangat mengerikan dan sampai saat ini belum ada obat yang bisa
menyembuhkan orang yang sudah terinfeksi penyakit ini. Dan walaupu terkena
penyakit lain yang mungkin ada obatnya lebih baik para remaja untuk mencegah
sebelum terlambat.
B.
Saran
Sebaiknya para remaja menjauh dari
pergaulan bebas(sex bebas) dan harus lebih mengerti bahwa pergaulan bebas ( sex
bebas ) bukanlah budaya timur dan tidak ada dampak positif untuk kaum remaja.
Dan para orang tua disarankan untuk lebih memperhatikan anaknya sehingga tidak
terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
No comments:
Post a Comment