Wednesday 1 July 2015

Karya Tulis Ilmiah : Pengaruh Pergaulan Bebas

BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja pada umur 12- 15 tahun adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Pemahaman remaja yang belum begitu mengerti terhadap penyimpangan dalam pergaulan bebas yang berbahaya terutama sex bebas. Membuat para remaja tidak berfikir secara logika tentang apa yang tidak seharusnya mereka lakukan. Selain itu, banyak hal yang negatif dapat terjadi jika remaja melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan sebelum remaja tersebut menikah. Namun, anggapan remaja sekarang yang sudah mengatakan bahwa pergaulan bebas (sex bebas) itu sudah biasa dan merupakan tren menurut mereka. Pergaulan bebas jaman sekarang semakin meresahkan dengan didukungnya teknologi yang canggih dan informasi yang dapat member berbagai hal seperti yang seharusnya di gunakan untuk fasilitas pendidikan, di salah gunakan oleh para remaja usia 12-15 tahun untuk melihat hal-hal yang seharusnya tidak mereka lihat seperti video atau gambar yang tidak senonoh. Keingintahuan yang seharusnya dapat digunakan untuk kebaikan menjadi berbanding terbalik, sehingga menimbulkan dampak negatif. Dari hal tersebut, dikhawatirkan para remaja menjadi berbuat yang menyalahi norma-norma agama dan sosial.







B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat di gunakan untuk menjadi pusat perhatian dan kejadian adalah:
1.         Apa dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap kesehatan remaja usia 12-15 thn ?
2.         Apa dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap mentalitas remaja usia 12-15 tahun ?
3.         Jalan keluar atau usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak negative dari pergaulan remaja masa kini ?

C.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah di rumuskan tujuan yang dicapai adalah
1.         Kami ingin Mengetahui dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap kesehatan remaja usia 12-15 tahun.
2.         Kami ingin Mengetahui dampak pergaulan bebas (sex bebas) terhadap mentalitas dan kesehatan remaja usia 12-15 tahun.
3.         Kami ingin mengetahui jalan keluar untuk para remaja agar terbebas dari pergaulan bebas.
   
D.      Manfaat penelitian                                                                                                  
Berdasarkan uraian-uraian serta fakta-fakta dari penelitian pergaulan bebas (sex bebas) dalam pergaulan bebas adalah :
1.         Menambah pengetahuan kepada para remaja dan para orang tua terhadap dampak kesehatan pergaulan bebas (sex bebas).
2.         Menambah pengetahuan kepada para remaja dan orang tua tentang dampak pergaulan bebas terhadap mentalitas remaja.



BAB II
LANDASAN TEORETIS

Dampak pergaulan bebas pergaulan bebas (sex bebas) mempunyai dampak terhadap mentalitas remaja dan kesehatan. Dampak pergaulan bebas (sex bebas) dalam mentalitas remaja adalah, sex bebas dapat meruntuhkan moral dan akhlaq, kenapa bisa begitu, karena menonjolnya perilaku hewani pada seseorang menyebarkan sifat egoisme dan sifat masa bodoh tanpa batas. Selain mempengaruhi mentalitas, pergaulan bebas ( sex bebas) mempunyai dampak terhadap kesehatan remaja tersebut. Seperti tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual. Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual. Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat.





Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat. Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir.

        Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan mentalitas seperti kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%). Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah).  Abortus terbagi dua; Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan. Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.
Tentunya dalam melakukan aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang . Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.




Dan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi ( karena melakukan sex bebas) dan setelah melakukan aborsi adalah :
v  Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
v  Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
v  Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
v  Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
v  Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
v  Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita).
v  Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
v  Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
v  Kanker hati (Liver Cancer).
v  Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
v  Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
v  Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
v  Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)














BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Tempat dan Waktu penelitian
Di Bandung pada tanggal 19 april 2013 -29 april 2013.

B.       Subjek penelitian
Pergaulan bebas (sexs bebas) dikalangan remaja.

C.      Instrumen Penelitian
Penyebab terjadinya pergaulan bebas (sexs bebas) pertama di dasarkan oleh kurangnya iman dalam tubuh seseorang sehingga berpengaruh besar terhdap hal apa yang kita inginkan,kita mau melangkah kemana,hal apa yang ingin kita lakukan,dan juga di karnakan gara-gara kurangnya materi dalam keluarganya atau pun kurang kasih sayag dalam keluarga.

D.      Prosedur Penelitian
Jalan keluar yang harus kita lakukan agar tercegah dari pergaulan bebas (sexs bebas) :
v  Menanamkan nilai ketimuran
v  Mengurangi nonton televise
v  Banyak beraktifitas positif
v  Harus membentengi diri dengan iman yang kuat










BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian dapat kita ketahui bahwa dampak terhadap mentalitas dan kesehatan remaja pada usia 12-15 tahun seperti dampak mentalitas penderitaan kehilangan harga diri, berteriak-teriak histeris ,mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi , ingin bunuh diri ,Terjerat obat-obat terlarang , dan tidak bisa menikmati hubungan seksual. Dan kesehatan seperti Kematian mendadak karena pendarahan hebat.Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.Rahim yang sobek (Uterine Perforation). Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita), Kanker indung telur (Ovarian Cancer). Kanker leher rahim (Cervical Cancer). Kanker hati (Liver Cancer). Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy). Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease). Inveksi rahim. HIV/AIDS . Trichomoniasis jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart), lamidia, herpes genital.
Dari hasil penelitian terhadap dampak mentalitas dan kesehatan remaja pada usia 12-15 tahun ditemukan banyak hal negative yang berpengaruh seperti pada mentalitas, kehilangan harga diri yang ratingnya paling tinggi menunjukkan mentalitas yang turun akibat pergaulan bebas( sex bebas ) begitu juga dengan penurunan mentalitas lain seperti berteriak-teriak histeris ,mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi , ingin bunuh diri ,Terjerat obat-obat terlarang , dan tidak bisa menikmati hubungan seksual .







 Semua itu dampak dari pergaulan bebas ( sex bebas ) yang dilakukan oleh para remaja sebelum pada waktu yang seharusnya dimana remaja tersebut dapat melakukannya dengan cara yang benar.Dan dampak pergaulan bebas (sex bebas) pada kesehatan adalah HIV/AIDS ( yang paling dominan dan paling berbahaya),tentu sudah pasti dalam penyakit ini menjadi dampak yang sangat mematikan karena jika sudah terinfeksi oleh virus ini, semua keturunan ( orang yang terinfeksi ) akan mengidap virus yang sama begitu juga dengan orang yang menerima darah dari orang yang telah terinfeksi HIV/AIDS juga akan terinfeksi HIV/AIDS. Selain dari penyakit HIV/AIDS terdapat penyakit lain seperti penyakit kelamin yang termasuk penyakit yang tidak bisa dianggap remeh, karena penyakit ini menyerang alat kelamin.



BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Pergaulan Bebas ( sex bebas ) mempunyai banyak dampak yang negative daripada positifnya bagi para remaja. Selain itu telah banyak korban yang di sebabkan oleh pergaulan bebas (sex bebas) seperti terinfeksinya orang oleh penyakit HIV/AIDS yang merupakan penyakit yang sangat mengerikan dan sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan orang yang sudah terinfeksi penyakit ini. Dan walaupu terkena penyakit lain yang mungkin ada obatnya lebih baik para remaja untuk mencegah sebelum terlambat.
B.       Saran
Sebaiknya para remaja menjauh dari pergaulan bebas(sex bebas) dan harus lebih mengerti bahwa pergaulan bebas ( sex bebas ) bukanlah budaya timur dan tidak ada dampak positif untuk kaum remaja. Dan para orang tua disarankan untuk lebih memperhatikan anaknya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
















No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional