Cahaya
Cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik. Benda yang dapat memancarkan cahayasendiri disebut sumber cahaya.
Sedangkan, benda yang tidak dapat memancarkan cahayadisebut benda gelap. Karenanya cahaya memiliki sifat-sifat
umum dari gelombang, antara lain :
- Dalam
suatu medium homogen (contoh: udara), cahaya merambat lurus.
Perambatancahaya disebut juga sebagai sinar.
- Pada
bidang batas antara dua medium (contoh: bidang batas antara udara dan
air),cahaya dapat mengalami
pemantulan atau pembiasan.
- Jika
melewati celah sempit, dapat mengalami lenturan.
- Dapat
mengalami interferensi.
- Dapat
mengalami polarisasi.
Setiap benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya,
contohnya: matahari, bintang, lampu, lilin, dan lain-lain. Sedangkan,
benda-benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap.
Selain
itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua
definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang
disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi
cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan
area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai
cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik
mempelajari
besaran optik seperti:intensitas, frekuensi atau panjanggelombang, polarisasi dan fase cahaya.
Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan
paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan
pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing
studi optika klasik ini disebut denganoptika
geometris (en:geometrical
optics) dan optika
fisis (en:physical
optics).
Pada puncak
optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang
elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838
oleh Michael
Faraday dengan penemuan sinar katode, tahun 1859
dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan
bahwa statusenergi sistem
fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planckpada tahun 1899
dengan hipotesa bahwa energi yang
teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun
1905, Albert
Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang
menyinari atom mengeksitasielektron untuk
melejit keluar dari orbitnya. Pada pada
tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkanelektron mempunyai
sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian
pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya
tersusun dari kuanta yang disebut foton yang
mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planckmendapatkan penghargaan Nobel masing-masing
pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang
dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin
Schrödinger,Max
Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan
lain-lain.
Era ini
kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan
sebagai dualisme gelombang transversal
elektromagnetik dan aliran partikel yang
disebut foton. Pengembangan
lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada
tahun 1960.
Era optika
modern tidak serta merta mengakhiri eraoptika klasik,
tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
Sifat-Sifat Cahaya , ialah
sebagai berikut :
- Cahaya Merambat Lurus
Sifat Cahaya ini dapat kamu perhatikan pada saat cahaya
matahari masuk kedalam suatu ruang melalui celah yang sempit pada pintu maupun
jendela, cahaya yang masuk itu akan kelihatan merambat lurus.
- Cahaya Menembus Benda Bening
Sifat cahaya ini ialah setiap benda yang dapat memancarkan
cahaya dikenal dengan sumber cahaya,
- Cahaya dapat mengalami Pemantulan
Cahaya ialah suatu gelombang sehingga cahaya tersebut juga
dapat dipantulkan , yang pada dasarnya cahaya akan dipantulkan jika mengenai
suatu permukaan.
- Cahaya Dapat Mengalami Pembiasaan
Sifatnya ini ialah merambat ke segala arah. pada saat cahaya
tersebut merambat melalui dua medium yang tidak sama kerapatan optiknya maka
cahaya juga akan mengalami perubahan arah rambat(dibelokan).
- Cahaya Dapat Mengalami Interferensi
Interferensi ialah penggabungan dari dua gelombang ataupun
lebih
- Cahaya Dapat Mengalami Difraksi(Pelenturan)
pada saat celah sempit , cahaya akan mengalami
Difraksi(Pelenturan) gelombang ialah , peristiwa pembelokan arah rambat
gelombang yang disebabkan oleh karena melewati celah sempit.
- Cahaya Dapat Mengalami Polarisasi
Yang dimaksud dengan Polarisasi Cahaya ialah peristiwa
dimana terserapnya sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut akan
kehilangan sebagaian besar arah getarnya.
Pemantulan Cahaya
Pemantulan
cahaya oleh permukaan suatu benda bergantung pada keadaan permukaan benda
tersebut. Benda dengan permukaan yang rata (contoh: cermin), memantulkan cahaya
dengan teratur. Sedangkan, benda dengan permukaan yang tidak rata atau kasar,
memantulkan cahaya dengan tidak teratur atau baur.
Pemantulan
cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh seorang ilmuwan Belkita
yang bernama Willebrord Snellius. Kita dapat melakukan pengamatan serupa dengan
menggunakan sumber cahaya dan cermin datar yang diletakkan di atas selembar
kertas putih polos. Sinar yang keluar dari sumber cahaya disebut sinar datang,
sinar yang dipantulkan oleh cermin datar disebut sinar pantul, dan garis yang
tegak lurus dengan cermin disebut garis normal.
- Sinar datang, garis normal, dan
sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
- Sudut datang (i) sama dengan sudut
pantul (r).
Untuk selanjutnya, setiap ditemukan kata
‘pemantulan’, maka yang dimaksud adalah pemantulan teratur yang memenuhi hukum pemantulan cahaya.
No comments:
Post a Comment