BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam ilmu
ekonomi, elastisitas adalah
perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan
variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Penggunaan
paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan
terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak
perubahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen,
pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah
harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan
penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah
barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual
produknya. Menurut hukum
permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan
menurunkan permintaan.
Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan
menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun,
jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka
bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat
menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa
produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum
membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan
konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga
sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.
1.2..Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari elastisitas permintaan beserta rumusnya ?
2.
Apa saja hal-hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?
3.
Apa itu elastisitas penawaran beserta rumusnya ?
4.
Apa saja hal-hal yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?
5.
Bagaimana pengaruh elastisitas terhadap harga keseimbangan ?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.Elastisitas Permintaan.
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar
kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika
harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya
naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas
permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan
persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan
nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di
mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya
harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis,
yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak
terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah
permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya
adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai
elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1%
menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh
besarnya harga yang ditawarkan.
koefisien
|
Elastisitas
|
n = 0
|
Inelastis sempurna
|
0 < n < 1
|
Inelastis
|
n = 1
|
Elastis uniter
|
1 < n < ∞
|
Elastis
|
n = ∞
|
Elastis sempurna
|
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan
berakibat pada peningkatan jumlah permintaan. Permintaan terhadap
sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak
dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki substitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan
terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan
sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat
menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih
memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya. Sementara itu, semakin
banyak sebuah barang memiliki barang substitusi, semakin elastis barang
tersebut.
meskipun permintaan inelastis sering
diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak juga barang yang
bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak "membutuhkannya."
Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi
permintaan inelastis bukan karena konsumen sangat membutuhkannya, melainkan
karena harganya yang sangat murah.
Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam
koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan
dengan rumus berikut ni.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:
a.
Macam-Macam Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan terdiri atas lima
macam.
b. Kurva Elastisitas Permintaan
2.2.Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan
suatu barang dijelaskan berikut ini.
a. Faktor Jenis Barang
Bila suatu barang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pokok atau primer maka sifat permintaannya adalah inelastis
(perubahan harga lebih besar daripada perubahan permintaan). Mengapa demikian?
Karena, walaupun harga melambung naik
orang tetap akan membelinya demi kelangsungan hidup. Contoh barang ini
adalah beras. Akan tetapi, bila suatu barang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sekunder dan tersier (mewah) maka sifat permintaannya adalah elastis (perubahan
harga lebih kecil daripada perubahan permintaan). Mengapa demikian? Karena
dengan melihat harga yang berubah misalnya naik, orang akan menunda dulu
permintaannya dan menunggu harga turun kembali. Contohnya perhiasan emas.
b. Keberadaan Barang Substitusi atau Pengganti
Mengapa keberadaan barang subtitusi
mempengaruhi elastisitas permintaan? Hal ini karena apabila suatu barang (A)
memiliki barang substitusi (B) maka bila harga barang (A) naik orang akan
beralih membeli barang substitusi (B). Dengan demikian Semakin tinggi kemampuan
barang lain untuk mengganti barang tersebut maka permintaan terhadap barang A
semakin elastis. Sebaliknya, bila suatu barang tidak memiliki barang
substitusi, maka sifat permintaan barang tersebut adalah inelastis.
c. Faktor Harga Barang
Apabila harga suatu barang sangat
murah maka kenaikan harga barang tersebut tidak akan berpengaruh banyak
terhadap permintaan. Misalnya, harga garam Rp1000, bila naik menjadi Rp 1.500
permintaan tidak akan berkurang banyak karena setiap orang mampu membayarnya.
Dengan demikian, permintaan terhadap bayam bersifat inelastis.
d. Faktor Keyakinan dan Tradisi
Ada sejumlah barang yang harus
dipergunakan untuk mengikuti keyakinan dan tradisi atau kebiasaan tertentu.
Walaupun harga barang-barang tersebut naik, orang tetap akan membelinya. Dengan
demikian, sifat permintaannya adalah inelastis.
e. Frekuensi Pembelian Barang
Bila suatu barang cukup dibeli
satu kali setahun (seperti payung) atau satu
kali dalam dua tahun (seperti bantal, guling) dan harga barang-barang
tersebut tidak terlalu mahal, maka bila terjadi kenaikan harga tidak akan
begitu memengaruhi permintaan. Mengapa? Karena orang berpikir: barang itu hanya
dibeli satu kali dalam setahun atau satu kali dalam dua tahun. Sehingga sifat
permintaannya adalah inelastis.
f. Faktor Selera
Bila selera masyarakat sedang
meningkat pada suatu barang maka sifat permintaannya adalah inelastis. Akan
tetapi bila selera turun maka sifat permintaannya menjadi elastis.
2.3.Elastisitas
Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas
penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu
barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan
harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya
naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case
& Fair, 1999: 119).
Jumlah barang yang
ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah barang yang diproduksi,
karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung menawarkan semua produknya ke
konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari
(atau biasa disebut sebagai stok barang). Meskipun demikian, dalam
jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap sama dengan jumlah
barang yang diproduksi.
Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka
yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan
dengan perubahan harganya.
Besar
kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus
sebagai berkut.
Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:
a. Macam-Macam Elastisitas Penawaran
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:
a. Macam-Macam Elastisitas Penawaran
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:
b. Kurva Elastisitas Penawaran
Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari turunan
Q atau Q1, yaitu:
1) Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi
permintaan) dan P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah
sebagai berikut.
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Contoh 2:
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!
Jawab:
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!
Jawab:
Contoh 3:
Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 400!
Jawab:
Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 400!
Jawab:
2) Jika persamaan fungsi
menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi penawaran),
maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berkut.
2.4.Faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas penawaran
Faktor-faktor ini selengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Faktor Jenis Barang
Bila barang yang ditawarkan
merupakan barang hasil pabrik, umumnya sifat penawaran elastis, karena produsen
dapat leluasa menambah atau mengurangi produk. Akan tetapi, bila barang yang
ditawarkan merupakan barang hasil pertanian maka umumnya sifat penawarannya
inelastis, karena hasil pertanian sangat dibatasi masa panen dan musim. Yang
perlu diketahui, khusus pada awal panen, barang pertanian masih bersifat
elastis karena hasil panen masih melimpah. Sifat elastis berangsur-angsur
berubah menjadi inelastis seiring berakhirnya masa panen.
b. Faktor adanya tujuan tertentu
Bila produsen memiliki tujuan
tertentu, misalnya ingin meraup laba yang lebih besar dengan cara menimbun
barang maka pada suatu saat permintaan dari barang yang ditimbun tersebut
bersifat inelastis. Karena walaupun harga naik cukup tinggi, barang tetap susah
dicari sebab produsen menawarkannya dalam jumlah terbatas.
c. Faktor Tingkat Teknologi
Patung Asmat dibuat dengan
teknologi yang sederhana dan menggunakan keahlian tangan manusia. Patung Asmat
tidak dibuat dengan menggunakan mesin modern. Dengan demikian, penawaran patung
Asmat bersifat inelastis. Walaupun harga naik sangat tinggi, jumlah yang
ditawarkan masih terbatas karena tingkat teknologi yang sederhana.
d. Faktor Kapasitas Produksi
Bila kapasitas produksi (kemampuan
memproduksi) suatu barang belum digunakan sepenuhnya (belum optimal) maka sifat
penawaran barang tersebut adalah elastis, karena produsen masih sanggup
menambah jumlah produksi. Akan tetapi, bila kapasitas produksi sudah optimal
maka sifat penawarannya inelastis bahkan bisa inelastis sempurna, karena jumlah
Produksi tidak dapat ditambah lagi.
e. Faktor Jumlah Produsen
Semakin banyak jumlah produsen
maka semakin tinggi penawaran, demikian pula sebaliknya.
2.5.Pengaruh
Elastisitas Permintaan pada Perubahan Penawaran terhadap Harga Keseimbangan
Barang
inelastis ε <1 Barang elastis ε >1
Pada saat suatu kondisi dimana permintaan konsumen tetap
tetapi penawaran mengalami perubahan, yaitu produksi berubah (bertambah), maka
akan terjadi suatu penurunan harga barang tersebut. Hal ini terjadi baik di
dalam barang yang bersifat elastis maupun inelastis. Perbedaannya terletak pada
perubahan (delta) harga dan jumlah
barang yang bernilai besar yang mengakibatkan perubahan harga keseimbangan yang
ekstrim.
Barang elastis, misalnya kopi pada saat mengalami
pertambahan jumlah (quantity) namun permintaan tetap maka perubahan harga yang
ditawarkan tidak terlalu drastis menurun, ini disebabkan grafik permintaan
(demand) tidak begitu curam yang mengindikasikan permintaan barang elastis
tidak begitu berpengaruh terhadap jumlah
yang tersedia. Kopi sebagai barang yang bersifat sekunder dapat disubstitusi
dengan barang yang lain maka dari itu penurunan harga kopi yang diakibatkan
pertambahan jumlah kopi tidak terlalu drastis karena adanya barang pengganti,
misalnya teh.
Lain halnya pada barang elastis, misalnya beras. Beras
merupakan barang primer. Pada saat barang elastis mengalami pertambahan jumlah
(quantity) namun permintaan tetap maka perubahan harga yang ditawarkan drastis
menurun. Ini disebabkan karena grafik barang elastis yang curam.
Contohnya
pada saat kasus beras musim panen, jumlah beras meningkat sehingga penawaran
meningkat tetapi jumlah permintaan tetap beras selalu tetap (tidak lebih tidak
kurang) sehingga terjadi penurunan harga yang drastis begitu pula pada saat
musim paceklik. Pada saat musim paceklik permintaan akan beras tetap (tidak
lebih tidak kurang) namun jumlah yang ditawarkan menurun sehingga harga beras
melonjak naik. Itu lah dasar diadakannya campur tangan pemerintah dalam
pengarahan tindak ekonomi, seperti adanya bulog, operasi pasar, ekspo-impor
komoditi dsb.
Harga keseimbangan yang terjadi sangat berpengaruh
terhadap perubahan elastisitas permintaan, yaitu dipengaruhi apakah barang
tersebut elastis atau inelastis.
Sisi
Produsen :
Pengaruh
Elastisitas Penawaran pada Perubahan Permintaan terhadap Harga Keseimbangan
Pada saat kondisi dimana Jumlah penawaran (supply) tetap,
jumlah barang tetap, namun jumlah permintaan (demand) berubah, baik bertambah
atau berkurang maka akan terjadi perubahan harga. Apabila jumlah barang tetap
dan permintaan bertambah maka akan terjadi kenaikan harga begitu pula apabila
barang tetap dan permintaan berkurang maka akan terjadi penurunan harga. Hal
ini terjadi baik di barang elastis maupun inelastis.
Pada barang elastis, perubahan permintaan terhadap jumlah
barang yang tetap akan menyebabkan perubahan harga yang tidak begitu
signifikan. Ini dikarenkan grafik Supply yang tidak curam. Grafik supply yang
tidak curam mengindikasikan bahwa pada barang elastis seperti Kopi, saat jumlah
kopi tetap namun permintaan
bertambah, harga kopi tidak begitu
meningkat tinggi karena kopi memiliki barang pengganti yang lain, misalnya teh.
Berbeda dengan beras sebagai barang inelastis. Pertambahan
jumlah permintaan beras yang mungkin disebabkan oleh adanya bencana alam, musim
paceklik dsb akan sangat mempengaruhi kepada harga beras itu sendiri. Hal ini
dikarenakan barang inelastis memiliki grafik yang curam dimana ∆Q (perubahan jumlah) memiliki nilai
yang lebih kecil daripada ∆P (perubahan harga) sehingga bertambahnya sedikit saja ∆Q akan berpengaruh besar pada naiknya
∆P .
Harga keseimbangan yang terjadi sangat berpengaruh
terhadap perubahan elastisitas penawaran, yaitu dipengaruhi apakah barang yang
ditawarkan tersebut elastis atau inelastis
BAB
3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
·
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar
kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga
·
elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan
jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri
·
Harga keseimbangan yang
terjadi sangat berpengaruh terhadap perubahan elastisitas permintaan, yaitu
dipengaruhi apakah barang tersebut elastis atau inelastis.
·
Harga keseimbangan yang
terjadi sangat berpengaruh terhadap perubahan elastisitas penawaran, yaitu
dipengaruhi apakah barang yang ditawarkan tersebut elastis atau inelastis
3.2.Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga kalian
dapat memahami dan mengerti tentang ElASTISITAS
study Pengantar Ekonomi, selain dari itu kami dari kelompok 1 juga
mengharapkan kritikan dari kalian semua, agar dapat membangun atau untuk
menyempurnakan pembuatan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Case, Karl E. & Fair, Ray
C. (1999). Principles of Economics (5th ed.).
Prentice-Hall. ISBN 0-13-961905-4.
- Google
- Wikipedia
No comments:
Post a Comment