BAB
1
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Prinsip pendidikan SD merupakan komponen
pembelajaran yang sangat penting. prinsip pendidikan memiliki tujuan untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran, sehingga bermanfaat bagi siswa, yaitu untuk
mengukur sejauh mana siswa mampu menyerap materi yang telah disampaikan.
Sedangkan bagi guru, prinsip pendidikan bermanfaat untuk umpan balik dari hasil
pembelajaran yang teleh disampaikan dan untuk laporan kepeda orang tua siswa
dan guru sendiri di setiap akhir semester, yang dituangkan dalam buku raport.
Saat sekarang dunia pendidikan di
Indonesia sangat membutuhkan model penilaian dalam pembelajaran, khususnya
pembelajaran Sd karena prinsip pendidikan merupakan indikator keberhasilan guru
dalam proses pembelajaran. prinsip pendidikan mengacu pada proses menetapkan
nilai pada suatu kegiatan, keputusan, proses, orang dan objek. Penilaian tidak
selalu dilakukan melalui proses pengukuran tetapi dapat dilakukan dengan cara
membandingkannya dengan kriteria-kriteria yang berlaku tanpa perlu melakukan
pengukuran terlebih dahulu.
B.Rumusan Masalah
1. Apa saja
prinsip pendidikan sd ?
BAB 2
PENBAHASAN
A.Definisi pendidikan SD
·
Pendidikan
adalah proses membantu peserta didik untuk
mencapai tingkat perkembangan yang optimal
dalam seluruh aspeknyasesuai dengan potensi yang
dimiliki dan sistem nilai yang berlaku.
·
Pendidikan
bukan proses memaksa, melainkan menciptakankondisi kondusitif.
·
Pendidikan
di SD bukan hanya diorientasikan pada Kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Melainkan penyiapan intelektual,sosial, dan personal secara
optimal.
B.Tujuan pendidikan SD
·
Memberi
bekal kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung
·
Memberi
pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa
·
Mempersiapkan
untuk mengikuti pendidikan di SMP/MTs.
C.Fungsi pendidikan SD
Fungsi pendidikan di SD:
·
Pembentukan
dan pengembangan dasar kepribadian anak
·
Penyiapan
warga masyarakat dan warga negara yang baik
·
Menjadikan
anak mengenal budaya Indonesia
·
Penyiapan
kemampuan dasar untuk melanjutkan di SMP/MTs.
D.Prinsip-Prinsip Pendidikan SD
Membahas tentang prinsip pendidikan berarti membahas tentang
aturan hukum, sikap atau bagaimana seharusnya pendidikan. Prinsip-prinsip
pendidikan yang dikemukakan di bawh ini diambil dari
perspektif pendidikan. Perspektif ini digunakan karena peserta didik atau
siswa menjadi titik sentral dalam pendidikan. Perspektif di Negara kita masih
kurang diperhatikan karena berbagai faktor, antara lain kebudayaan pendidikan
kita memperlakukan anak.
Sayidiman (2000), mengemukakan pendapatnya bahwa inti dari
budaya pendidikan di Era Indonesia Baru adalah terwujudnya pendidikan uanh
menempatkan anak didik sebagai titik sentral. Sementara selama 32 tahun ini,
yang menjadi titik sentral itu adalah pemerintah dengan segala peraturannya.
Sekalipun seandainya yang menjadi titik sentral itu adalah guru sebagai
pendidik langsung kepada siswa di sekolah, masih lumayan. Akan tetapi untuk
masa depan hal ini pun masih kurang tepat, terlebih jika pemerintah yang
menjadi titik sentral.
Sunaryo Kartadinata (1996), menjelaskan prinsip-prinsip
perkembangan siswa SD dan kesepandanannya dengan prinsip-prinsip pendidikan SD
Prinsip-prinsip perkembangannya adalah berikut ini.:
1.
Perkembangan
adalah proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu pendidikan atau
belajar merupakan proses sepanjang hayat.
2.
Setiap
anak bersifat individual dan berkembang dalam percepatan individual. Walaupun
guru memahami dan memegang patokan atau target tertentu, namun guru harus tetap
memperhatikan keragaman siswa secara individual dalamaspek fisik, psikis, dan
sosial.
3.
Semua
aspek perkembangan saling berkaitan. Pendidikan jasmani harus menjadi wahana
bagi perkembangan aspek lainnya, begitu pula proses pembelajaran bidang studi
lainnya harus selalu dikaitkan dengan berbagai aspek perkembangan anak.
4.
Perkembangan
itu terarah dan dapat diramalkan. Perkembangan individu memiliki sekuinsi tertentu
dan dapat menjadi arah perkembangan. Secara umum perkembangan manusia itu
adalah sebagai berikut.:
a. Bergerak dari kepala ke kaki atau
dari pusat ke bagaian.
b. Bergerak dari struktur ke fungsi.
c. Bergerak dari konkret ke abstrak.
d. Bergerak dari egosentris ke perspektif
menuju pemahaman.
e. Bergerak dari heteronom ke otonom.
f. Bergerak dari absolutisme ke
relativisme.
g. Bergerak spiral ke arah tujuan.
Dengan mengacu kepada aspek karakteristik serta prinsip
perkembangan siswa SD yang dideskripsikan di atas maka dapat dikemukakan
prinsip-prinsip pendidikan, terutama prinsip-prinsip pembelajaran di SD, yaitu proses
pembelajaran di SD harus bersifat terpadu dengan perkembangan siswa, baik
perkembangan fisik, kognitif, sosial, moral maupun emosional. Artinya
pengembangan bahan ajar dan proses pembelajaran di SD harus mengacu dari
prinsip ketercernaan bagi peserta didik. Dengan kata lain tugas ajar dan bahan
ajar dilaksanakan sejalan dengan karakteristik perkembangan siswa, terutama di
kelas-kelas awal.
Menurut pendapat Sunaryo Kartadinata (1996: 68-71), Aspek
keterpaduan perkembangan dan belajar, prinsip-prinsip pendidikan adalah sebagai
berikut ini.
a. Guru sekolah dasar harus selalu
peduli dan memahami anak sebagai keseluruhan.
b. Kurikulum dan proses pembelajaran di
SD harus bersifat terpadu.
Prinsip yang relevan dan penting bagi pembelajaran ialah
bahwa anak usia sekolah dasar harus dihadapkan kepada kegiatan aktif daripada
kepada kegiatan pasif.
Dari aspek perkembangan kognitif, prinsip-praktis bagi anak
usia sekolah dasar adalah sebagai berikut.
a.
Kurikulum
atau proses pembelajaran harus menyajikan bahan ajaran yang sepadan dengan
perkembangan anak yang memungkinkan mereka melakukan eksplorasi, berpikir, dan
memperoleh kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak lain dan
orang dewasa. Ini berarti bahwa kurikulum harus bermakna bagi anak itu sendiri.
b.
Prinsip
praktis yang relevan dengan pembelajaran ialah bahwa anak usia sekolah dasar
harus diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kecil, dan guru
menciptakan kemudahan diskusi diantara anak dengan jalan memberikan komentar
dan dukungan atas pendapat dan gagasan anak.
Dari aspek perkembangan sosial-emosional dan moral, prinsip
praktis yang relevan adalah sebagai berikut ini.
a.
Guru
perlu mengetahui pentingnya pengembangan hubungan kelompok positif serta
mengembangkan kesempatan dan dukungan bagi kerja sama kelompok yang tidak
sekedar mengembangkan ranah kognitif, tetapi juga meningkatkan interaksi sebaya
b.
Untuk
mengembangkan perasaan mampu ini, anak usia sekolah dasar perlu memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang diakui oleh budayanya sebagai sesuatu yang
penting terutama kecakapan membaca, menulis, dan berhitung.
c.
Guru
dan orang tua perlu membantu anak menerima kata hatinya dan memperoleh
kemampuan mengendalikan diri.
Masalah pendidikan selama ini adalah sentralistik dan formalistik.
Prinsip keterpaduan perkembangan dan
belajar yaitu:
·
Guru
harus selalu peduli dan memahami anak sebagai keseluruhan
·
Kurikulum
dan proses pembelajaran harus bersifat terpadu.
Aspek keterpaduan itu yaitu:
·
Perkembangan
fisik
·
Perkembangan
kognitif
·
Perkembangan
sosio-emosional dan moral.
Prinsip pendidikan di SD, yaitu:
·
Perkembangan
adalah proses yang tak pernah berakhir (belajar sepanjang hayat)
·
Harus
memperhatikan keberagaman siswa secara individual
·
Semua
aspek perkembangan (bidang studi) saling berkaitan
·
Perkembangan
itu terarah dan dapat diramalkan
·
Program
dan strategi pembelajaran SD harus dikembangkan.
E.Kemampuan kognitif anak SD
Kognitif diartikan sebagai potensi intelektual
yang terdiri dari tahapan:
·
Pengetahuan
(knowledge)
·
Pemahaman
(comprehention)
·
Penerapan
(aplication)
·
Analisa
(analysis)
·
Sintesa
(sinthesis)
·
Evaluasi
(evaluation).
Cara kerja kognitif:
·
Asimilasi : Stimulus baru dari
lingkungan diintegrasikan pada skema yang telah ada.
·
Akomodasi : proses pembentukan skema
baru atau perubahan skema yang telah ada.
·
Equlibrium: keseimbangan antara proses asimilasi
dan akomodasi.
Tahapan
kognitif anak
Tahap
Sensor–Motorik (0-2Thn)
·
Anak
mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan cara
melihat, mendengar, menyentuh dan aktifitas motorik.
·
Semua
gerakan akan diarahkan ke mulut dgn merasakan keingintahuan sesuatu dari apa
yg dilihat didengar, disentuh.
Tahap
PraOperasional ( 2-7 Thn)
·
Perkembangan
anak masih bersifat egosentrik.
·
Pikiran
anak bersifat transduktif : menggangap semua sama, ex: seorang pria di keluarga
adalah ayah, maka semua pria itu adalah ayah.
·
Pikiran
anak bersifat animisme (selalu memperhatikan adanya benda mati, ex: apabila
anak terbentur benda mati maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut).
Tahap Operasional Kongkret
(7-11 Thn)
·
Pemikiran
anak meningkat atau bertambah logis dan koheren.
·
Kemampuan
berpikir anak sudah operasional, imajinatif dan dapat menggali objek
untuk memecahkan suatu masalah.
Tahap Formal
Operasional ( 11 -15 Thn)
·
Anak
dapat berpikir dengan pola yg abstrak menggunakan tanda atau simbol dan
menggambarkan kesimpulan dengan logis.
·
Anak
dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak, teoritis dan
filosofis.
·
Pola
berfikir logis membuat mereka mampu berfikir tentang apa yg orang jg
memikirkannya dan berfikir untuk memecahkan masalah.
Kemampuan Metakognitif:
·
Problems
solving:
pemecahan masalah.
·
Decision
making: memilih
suatu keputusan yang terbaik.
·
Critical
thinking: berfikir
kritis.
·
Creative
thinking: berfikir
kreatif/mencipta dan memodifikasi sesuatu yang baru.
Tugas Guru dalam Mengembangkan
Kognitif:
·
Pahami
dulu tahapan, gaya, latar belakang, dan kemampuan anak.
·
Bimbing
mereka sesuai tugas perkembangannya.*
·
Butuh
kerjasama antara guru, orang tua, tokoh-tokoh, masyarakat.
·
Bermain
sambil belajar, bukan belajar sambil bermain.
·
Guru
bukan mengatur, tapi guru harus disukai anak.
Bakat dan kreativitas anak SD
· Bakat adalah suatu kemampuan bawaan
yang masih perlu dikembangkan dan dilatih karena tanpa dikembangkan dan dilatih
maka bakat tidak akan terwujud.
· Kreativitas adalah kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinilitas dalam berpikir, serta
mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan merinci) suatu gagasan.
· Terdapat hubungan antara intelegensi
(IQ) dengan kreativitas. Karena kreativitas diperoleh dari pengetahuan dan
pengalaman.
· Sumber kreativitas dipengaruhi oleh
kognitif, kepribadian, motivasional dan lingkungan. Kreativitas perlu
dikembangkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang merangsang kreativitas.
· Kreativitas tidak menitikberatkan
pada produk (hasil), tapi para proses.
Peran kecerdasan intelektual dan
kecerdasan emosional anak SD
Keberhasilan
hidup tidak hanya ditentukan oleh bagaimana tingkat kecerdasan intelektualnya,
tapi lebih kepada kecerdasan emosionalnya.
Mengembangkan kecerdasan emosional:
·
Kenali
emosi anak, beri pengakuan emosi, berempati dan dengarkan anak
·
Menentukan
batas-batas dan membantu memecahkan masalah anak
·
Hindari
kritikan
·
Gunakan
pujian lebih banyak daripada hukuman
·
Jangan
mencoba memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
·
Hormati
keinginan dan keputusan anak
·
Bicaralah
berdua dengan anak
·
Hindari
sikap marah, tidak sabar, keras, kasar, dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
·
Ruminiati. 2007. Pengembangan
Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
·
https://imronkuliahku.wordpress.com/2014/01/12/7/l
No comments:
Post a Comment