Friday 3 July 2015

Makalah : Prinsip-Prinsip Pendidikan SD

BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Prinsip pendidikan SD merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting. prinsip pendidikan memiliki tujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, sehingga bermanfaat bagi siswa, yaitu untuk mengukur sejauh mana siswa mampu menyerap materi yang telah disampaikan. Sedangkan bagi guru, prinsip pendidikan bermanfaat untuk umpan balik dari hasil pembelajaran yang teleh disampaikan dan untuk laporan kepeda orang tua siswa dan guru sendiri di setiap akhir semester, yang dituangkan dalam buku raport.
Saat sekarang dunia pendidikan di Indonesia sangat membutuhkan model penilaian dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran Sd karena prinsip pendidikan merupakan indikator keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. prinsip pendidikan mengacu pada proses menetapkan nilai pada suatu kegiatan, keputusan, proses, orang dan objek. Penilaian tidak selalu dilakukan melalui proses pengukuran tetapi dapat dilakukan dengan cara membandingkannya dengan kriteria-kriteria yang berlaku tanpa perlu melakukan pengukuran terlebih dahulu.
B.Rumusan Masalah
1.      Apa saja prinsip pendidikan sd ?



BAB 2
PENBAHASAN
A.Definisi pendidikan SD
·           Pendidikan adalah proses membantu peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal dalam seluruh aspeknyasesuai dengan potensi yang dimiliki dan sistem nilai yang berlaku.
·           Pendidikan bukan proses memaksa, melainkan menciptakankondisi kondusitif.
·           Pendidikan di SD bukan hanya diorientasikan pada Kemampuan membacamenulis dan berhitung. Melainkan penyiapan intelektual,sosial, dan personal secara optimal.
B.Tujuan pendidikan SD
·           Memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung
·           Memberi pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa
·           Mempersiapkan untuk mengikuti pendidikan di SMP/MTs.

C.Fungsi pendidikan SD
Fungsi pendidikan di SD:
·           Pembentukan dan pengembangan dasar kepribadian anak
·           Penyiapan warga masyarakat dan warga negara yang baik
·           Menjadikan anak mengenal budaya Indonesia
·           Penyiapan kemampuan dasar untuk melanjutkan di SMP/MTs.
D.Prinsip-Prinsip Pendidikan SD
Membahas tentang prinsip pendidikan berarti membahas tentang aturan hukum, sikap atau bagaimana seharusnya pendidikan. Prinsip-prinsip pendidikan yang dikemukakan di bawh ini diambil dari perspektif pendidikan. Perspektif ini digunakan karena peserta didik atau siswa menjadi titik sentral dalam pendidikan. Perspektif di Negara kita masih kurang diperhatikan karena berbagai faktor, antara lain kebudayaan pendidikan kita memperlakukan anak. 
Sayidiman (2000), mengemukakan pendapatnya bahwa inti dari budaya pendidikan di Era Indonesia Baru adalah terwujudnya pendidikan uanh menempatkan anak didik sebagai titik sentral. Sementara selama 32 tahun ini, yang menjadi titik sentral itu adalah pemerintah dengan segala peraturannya. Sekalipun seandainya yang menjadi titik sentral itu adalah guru sebagai pendidik langsung kepada siswa di sekolah, masih lumayan. Akan tetapi untuk masa depan hal ini pun masih kurang tepat, terlebih jika pemerintah yang menjadi titik sentral.
Sunaryo Kartadinata (1996), menjelaskan prinsip-prinsip perkembangan siswa SD dan kesepandanannya dengan prinsip-prinsip pendidikan SD
Prinsip-prinsip perkembangannya adalah berikut ini.:
1.        Perkembangan adalah proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu pendidikan atau belajar merupakan proses sepanjang hayat.
2.        Setiap anak bersifat individual dan berkembang dalam percepatan individual. Walaupun guru memahami dan memegang patokan atau target tertentu, namun guru harus tetap memperhatikan keragaman siswa secara individual dalamaspek fisik, psikis, dan sosial.
3.        Semua aspek perkembangan saling berkaitan. Pendidikan jasmani harus menjadi wahana bagi perkembangan aspek lainnya, begitu pula proses pembelajaran bidang studi lainnya harus selalu dikaitkan dengan berbagai aspek perkembangan anak.
4.        Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan. Perkembangan individu memiliki sekuinsi tertentu dan dapat menjadi arah perkembangan. Secara umum perkembangan manusia itu adalah sebagai berikut.:
a.     Bergerak dari kepala ke kaki atau dari pusat ke bagaian.
b.    Bergerak dari struktur ke fungsi.
c.     Bergerak dari konkret ke abstrak.
d.    Bergerak dari egosentris ke perspektif menuju pemahaman.
e.     Bergerak dari heteronom ke otonom.
f.     Bergerak dari absolutisme ke relativisme.
g.    Bergerak spiral ke arah tujuan.

Dengan mengacu kepada aspek karakteristik serta prinsip perkembangan siswa SD yang dideskripsikan di atas maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip pendidikan, terutama prinsip-prinsip pembelajaran di SD, yaitu proses pembelajaran di SD harus bersifat terpadu dengan perkembangan siswa, baik perkembangan fisik, kognitif, sosial, moral maupun emosional. Artinya pengembangan bahan ajar dan proses pembelajaran di SD harus mengacu dari prinsip ketercernaan bagi peserta didik. Dengan kata lain tugas ajar dan bahan ajar dilaksanakan sejalan dengan karakteristik perkembangan siswa, terutama di kelas-kelas awal.
Menurut pendapat Sunaryo Kartadinata (1996: 68-71), Aspek keterpaduan perkembangan dan belajar, prinsip-prinsip pendidikan adalah sebagai berikut ini.
a.       Guru sekolah dasar harus selalu peduli dan memahami anak sebagai keseluruhan.
b.      Kurikulum dan proses pembelajaran di SD harus bersifat terpadu.
Prinsip yang relevan dan penting bagi pembelajaran ialah bahwa anak usia sekolah dasar harus dihadapkan kepada kegiatan aktif daripada kepada kegiatan pasif.
Dari aspek perkembangan kognitif, prinsip-praktis bagi anak usia sekolah dasar adalah sebagai berikut.
a.         Kurikulum atau proses pembelajaran harus menyajikan bahan ajaran yang sepadan dengan perkembangan anak yang memungkinkan mereka melakukan eksplorasi, berpikir, dan memperoleh kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak lain dan orang dewasa. Ini berarti bahwa kurikulum harus bermakna bagi anak itu sendiri.
b.        Prinsip praktis yang relevan dengan pembelajaran ialah bahwa anak usia sekolah dasar harus diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kecil, dan guru menciptakan kemudahan diskusi diantara anak dengan jalan memberikan komentar dan dukungan atas pendapat dan gagasan anak.

Dari aspek perkembangan sosial-emosional dan moral, prinsip praktis yang relevan adalah sebagai berikut ini.
a.         Guru perlu mengetahui pentingnya pengembangan hubungan kelompok positif serta mengembangkan kesempatan dan dukungan bagi kerja sama kelompok yang tidak sekedar mengembangkan ranah kognitif, tetapi juga meningkatkan interaksi sebaya
b.        Untuk mengembangkan perasaan mampu ini, anak usia sekolah dasar perlu memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diakui oleh budayanya sebagai sesuatu yang penting terutama kecakapan membaca, menulis, dan berhitung.
c.         Guru dan orang tua perlu membantu anak menerima kata hatinya dan memperoleh kemampuan mengendalikan diri.
      
Masalah pendidikan selama ini adalah sentralistik dan formalistik.

Prinsip keterpaduan perkembangan dan belajar yaitu:
·           Guru harus selalu peduli dan memahami anak sebagai keseluruhan
·           Kurikulum dan proses pembelajaran harus bersifat terpadu.

Aspek keterpaduan itu yaitu:
·           Perkembangan fisik
·           Perkembangan kognitif
·           Perkembangan sosio-emosional dan moral.

Prinsip pendidikan di SD, yaitu:
·           Perkembangan adalah proses yang tak pernah berakhir (belajar sepanjang hayat)
·           Harus memperhatikan keberagaman siswa secara individual
·           Semua aspek perkembangan (bidang studi) saling berkaitan
·           Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan
·           Program dan strategi pembelajaran SD harus dikembangkan.

E.Kemampuan kognitif anak SD
Kognitif diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan:
·           Pengetahuan (knowledge)
·           Pemahaman (comprehention)
·           Penerapan (aplication)
·           Analisa (analysis)
·           Sintesa (sinthesis)
·           Evaluasi (evaluation).
Cara kerja kognitif:
·           Asimilasi : Stimulus baru dari lingkungan diintegrasikan pada skema yang telah ada.
·           Akomodasi : proses pembentukan skema baru atau perubahan skema yang telah ada.
·           Equlibrium: keseimbangan antara proses asimilasi dan akomodasi.

Tahapan kognitif anak
Tahap Sensor–Motorik (0-2Thn)
·           Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan aktifitas motorik.
·           Semua gerakan akan diarahkan ke mulut dgn merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yg  dilihat didengar, disentuh.

Tahap PraOperasional ( 2-7 Thn)
·           Perkembangan anak masih bersifat egosentrik.
·           Pikiran anak bersifat transduktif : menggangap semua sama, ex: seorang pria di keluarga adalah ayah, maka semua pria itu adalah ayah.
·           Pikiran anak bersifat animisme (selalu memperhatikan adanya benda mati, ex: apabila anak terbentur benda mati maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut).

Tahap Operasional Kongkret (7-11 Thn)
·           Pemikiran anak meningkat atau bertambah logis dan koheren.
·           Kemampuan berpikir anak sudah operasional, imajinatif dan dapat menggali objek  untuk memecahkan suatu masalah.

Tahap Formal Operasional ( 11 -15 Thn)
·           Anak dapat berpikir  dengan pola yg abstrak menggunakan tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan dengan logis.
·           Anak dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak, teoritis dan filosofis.
·           Pola berfikir logis membuat mereka mampu berfikir tentang apa yg orang jg memikirkannya dan berfikir untuk memecahkan masalah.

Kemampuan Metakognitif:
·           Problems solving: pemecahan masalah.
·           Decision making: memilih suatu keputusan yang terbaik.
·           Critical thinking: berfikir kritis.
·           Creative thinking: berfikir kreatif/mencipta dan memodifikasi sesuatu yang baru.

Tugas Guru dalam Mengembangkan Kognitif:
·           Pahami dulu tahapan, gaya, latar belakang, dan kemampuan anak.
·           Bimbing mereka sesuai tugas perkembangannya.*
·           Butuh kerjasama antara guru, orang tua, tokoh-tokoh, masyarakat.
·           Bermain sambil belajar, bukan belajar sambil bermain.
·           Guru bukan mengatur, tapi guru harus disukai anak.



Bakat dan kreativitas anak SD
·       Bakat adalah suatu kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan dan dilatih karena tanpa dikembangkan dan dilatih maka bakat tidak akan terwujud.
·       Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinilitas dalam berpikir, serta mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan merinci) suatu gagasan.
·       Terdapat hubungan antara intelegensi (IQ) dengan kreativitas. Karena kreativitas diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman.
·       Sumber kreativitas dipengaruhi oleh kognitif, kepribadian, motivasional dan lingkungan. Kreativitas perlu dikembangkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang merangsang kreativitas.
·       Kreativitas tidak menitikberatkan pada produk (hasil), tapi para proses.
Peran kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional anak SD
Keberhasilan hidup tidak hanya ditentukan oleh bagaimana tingkat kecerdasan intelektualnya, tapi lebih kepada kecerdasan emosionalnya.
Mengembangkan kecerdasan emosional:
·           Kenali emosi anak, beri pengakuan emosi, berempati dan dengarkan anak
·           Menentukan batas-batas dan membantu memecahkan masalah anak
·           Hindari kritikan
·           Gunakan pujian lebih banyak daripada hukuman
·           Jangan mencoba memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
·           Hormati keinginan dan keputusan anak
·           Bicaralah berdua dengan anak
·           Hindari sikap marah, tidak sabar, keras, kasar, dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
·         Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan  Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

·         https://imronkuliahku.wordpress.com/2014/01/12/7/l

No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional