Friday 3 July 2015

Makalah : Sejarah Singkat Teori Sosiologi

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kesehatan serta kekuatan dan kemauan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, walaupun masih ada kekurangan dari segi manapun.Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada dosen study ilmu sosiologi yaitu Bapak HAMDANI,SE,M.S.M yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya kepada kami, sehingga kami dapat bersemangat dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber bacaan, pengetahuan yang kami ketahui, berbagai buku serta dari sumber lainnya yang relevan dalam bahasan ini dengan segala keterbatasan kami, sehingga masih banyak kekurangan-kekurangan di dalam pembahasan ini.Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun  sangat dibutuhkan, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat disajikan dengan lebih baik dan lengkap.
Semoga makalah ini dapat menambah informasi, pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca.

                                                                                        


                                                                  Matangglumpangdua,10 september 2014
                                          
                                                                                         Penulis










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A.    Sejarah singkat teori sosiologi
B.     B.Kekuatan sosial dalam perkembangan teori sosiologi.
C.     Kekuatan intelektual dan kemunculan teori sosiologi
D.    perkembangan sosiologi di beberapa negara

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan







BAB 1 PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
            Kita terlalu sering menggunakan istilah ilmu pengetahuan, bahkan sejak kecil kita mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan itu sendiri? Pada dasarnya cabang ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu alam ( natural sciences ) dan filsafat moral yang kemudian berkembang menjadi rumpun ilmu sosial ( social sciences ). Sebagai ilmu pengetahuan, keduanya mempunyai persamaan yaitu pemenuhannya terhadap unsur-unsur ilmu pengetahuan. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah pada objek kajian. Ilmu pengetahuan alam merupakan kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam baik yang hayati maupun non hayati, sedangkan ilmu pengetahuan sosial mencakup berbagai ilmu pengetahuan yang menyoroti suatu bidang dalam kehidupan masyarakat. Ilmu sosial belum mempunyai kaidah dan dalil tetap yang diterima oleh sebagian besar masyarakat oleh  ilmu sosial belum lama berkembang. Pada awalnya, ilmu sosial masih berada di bawah bayang-bayang ilmu alam. Perkembangan ilmu alam yang sedemikian pesatnya tidak mampu ditandingi oleh ilmu sosial. Sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu sosial yang “baru”. Bahkan para pemikir ilmu sosial banyak yang menggunakan dasar pemikiran berupa analogi-analogi dari ilmu alam. Herbert Spencer, misalnya yang menganalogikan perkembangan suatu masyarakat tidak ubahnya seperti perkembangan organisme yang semakin lama semakin kompleks. Objek ilmu sosial adalah masyarakat yang sedemikian dinamisnya sehingga selalu berubah setiap saat. Bahkan perkembangan ilmu sosial pun diilhami oleh ilmu alam sebagaimana pemikiran Herbert Spencer (1820-1903), sangat dipengaruhi oleh ahli biologi pencetus ide evolusi sebagai proses seleksi alam, Charles Darwin, dengan menunjukkan bahwa perubahan sosial juga adalah proses seleksi. Spencer menganalogikan masyarakat sebagai layaknya perkembangan mahkluk hidup. Manusia dan masyarakat termasuk didalamnya kebudayaan mengalami perkembangan secara bertahap. Mula-mula berasal dari bentuk yang sederhana kemudian berkembang dalam bentuk yang lebih kompleks menuju tahap akhir yang sempurna. Menurut Spencer, suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan terjadi diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan organisme dicirikan oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan masyarakat pada dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian kerja dan perubahan dari keadaan homogen menjadi heterogen.

2.RUMUSAN MASALAH
            1.Kekuatan sosial apa saja yang berperan dalam perkembangan teori sosiologi?

BAB 2 PEMBAHASAN
1. Sejarah Singkat Teori Sosiologi
Teori sosiologi secara garis besar terbagi menjadi dua macam yaitu, teori klasik danteori modern.Teori klasik adalah teori sosiologi yang muncul pada tahun-tahun awal, periode ini ditandai oleh munculnya aliran Sosiologi dengan tokoh-tokoh seperti: Auguste Comte, Max Weber, Karl Marx, dll. Sedangkan teori modern adalah teori-teori dari hasil pengembangan dari aliran-aliran sosiologi klasik. Aliran-aliran utama dalam sosiologi modern ini meliputi: Sosiologi Amerika, Fungsionalisme, Teori konflik, dll.
Terkait perkembangan teori sosiologi pada abad ke-20 terjadi cukup pesat di Amerika. Hal ini terdorong oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah perubahan sosial yang menerangkan berbagai kekuatan sosial yang terlibat dalam perkembangan teori sosiologi. Meski banyak faktor yang berperan, dan perkembangan posisi ilmuan sosial dalam khasanah perkembangan teori-teori sosiologi di amerika serikat, kekuatan sosial dalam perkembangan teori sosiologi. Revolusi politik, revolusi prancis (1789) merupakan faktor utama yang mendorong lahirnya teori sosial. Dari sisi lainnya pengembangan teori dan metode ilmu-ilmu filsafat untuk membangun suatu teori tentang perubahan yang menunjukkan perkembangan masyarakat menuju suatu keadaan dimana ada keadilan sosial. Teori feminis terhadap pekerjaan sosial tertama sangat kentara pada bidang penelitian pekerjaan sosial yang merupakan fondasi pengembangan teori. Terkait dengan pengembangan agribisnis berbasis komunitas, analisis beberapa prespektif teori sosiologi khususnya sosiologi ekonomi dalam kajian-kajian kapital sosial tentang evolusi sosial sampai pada bentuk bangunan teori. Serangkaian perubahan yang bertujuan mengatasi akibat samping sistem industri dan kapitalisme dapat digabungkan di bawah istilah “sosialisme”. Meski pun beberapa sosiolog lebih memelih sosialisme sebagai solusi atas masalah-masalah indusri, secara pribadi dan secara intelektual kebanyakan mereka menentangnya. Dampak besar dalam masalah industri adalah terjadinya migrasi besar-besaran ini terutama di sebabkan oleh pekerjaan yang di tawarkan sistem industri di wilayah perkotaan. Namun hal ini melahirkan kesulitan bagi mereka, karena harus menyesuaikan diri dengan kehidupan di kota. Perubahan sosial yang ditimbulkan oleh revolusi politik, industri, dan urbanisasi membawa dampak besar pada religiolitas.tidaksedikit sosiolog dari latar balakang religius dan sebagian profesional mereka terlibat aktif memasukkan tujuan yang sama sebagaimana tujuan agama mereka. Mereka berharap dapat meperbaiki kehidupan orang. Ketika teori sosiologi mulai berkembang, semakin banyak penekanan di berikan pada ilmu pengetahuan, bukan hanya di perguruan tinggi dan universitas, namun juga dalam masysrakat secara keseluruhan. Teknologi yang di hasilkan ilmu pengetahuan menyebar ke segenap sektor kehidupan, dan ilmu pengetahuan memperoleh prestise yang lebih tinngi.
                Meski faktor-faktor sosial memang penting adanya, namun fokus utama ringkasan ini adalah kekuatan-kekuatan intelektual yang berperan besar dalam teori sosiologi. Di dunia nyata, sudah barang tentu faktor intelektual tidak dapat di pisahkan dari kekuatan sosial. Pencerahan adalah periode perkembangan intelektual dan perubahan pemikiran filsafat yang luar biasa.
Sejumlah ide dan keyakinan yang tetap bertahan, sebagian di antaranya berkaitan dengan kehidupan sosial di abaikan dan di campakkan  selama pencerahan. Secara keseluruhan, pencerahan di tandai ole keyakinan bahwa orang dapat memahami dan mengontrol semesta raya dengan rasio dan penelitian empiris. Alasannya adalah bahwa karena dunia fisik di dominasi oleh hukum alam, maka dunia sosial pun semestinya juga demikian. Dengan menekankan rasio, para filsuf pencerahan cenderung menafikan kepercayaan terhadap otoritas tradisional, sering kali mereka menganggap nilai da institusi tersebut irasional, yaitu berlawanan dengan sifat manusia dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia.
                Menurut pandsngsn seidman, ideologi kontra pencerahan merepresentasikan pembalikan tak langsung liberalisme pencerahan. Dengan premis-premis modernis, kita dapat mendeteksi adanya sentimen anti modernis yang begitu kuat di kalangan pengkritik pencerahan. Seperti kita akan ketahui, sosiologi pada umumnya, dan sosiologi prancis pada khususnya, sejak awal merupakan campur aduk antara gagasan pencerahan dengan kontra pencerahan.
                Aspek terpenting dari pemikiran saint-simon adalah signifikansinya bagi perkembangan teori konservatif maupun teori Marxian radikal. Di sisi konservatif, saint-simon ingin mempertahankan masyarakat sebagaimana adanya, namun ia tidak berusahauntuk kembali kepada kehidupan zaman pertengahan, seperti halnya de bonald dan de maistre. Comte sangat terusik degan pemikir yang menumbuhkembangkan pencerahan da revolusi. Ia mengembangkan pandangan ilmiahnya “filsafat positif” untuk menyarang apa yang di pandangnnya sebagai filsafat negatif dari pencerahan. Durkheim dia dipandang sebagai pewaris tradisi pencerahan karena penekanannya pada ilmu pengetahuan dan refomisme sosial, dan dia juga di pandang sebagai pewaris tradisi konservatif. Fakta sosial, Durkheim mengembangkan konsep tersendiri tentang pokok bahasan sosiologi, dan selanjutnya mengujinya dengan studi empiris, dalam bukunya Durkheim menyatakan bahwa tugas utama sosiologi adalah mengkaji apa yang di sebut fakta sosial. Selain itu, Durkheim juga meneliti masyarakat primitif untuk menemukan akar-akar agama. Ia percaya bahwa ia akan lebih mampu menemukan akar-akar tersebut dalam simplisitas komparatif masyarakat primitif daripada dalam kompleksitas masyarakat modern.
                Berlawanan dengan positivisme prancis, tradisi historiti jerman menekankan perbedaan antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Hukum-hukum alam menentukan peristiwa-peristiwa dalam dunia fisik, tetapi dunia manusia adalah dunia kebebasan dan pilihan-pilihan yang bersifat sukarela, tidak seperti hukum-hukum fisik atau hukum alam yang bersifat deterministik. Mengandaikan bahwa manusia tunduk pada jenis hukum yang sama seperti gejala-gejala alam berarti menyangkal kebebasan manusia. Untuk mengerti dinamika suatu masyarakat, perlu bagi seorang penganalisa sosial untuk mendalami kebudayaan dari dalam, mengalami sendiri pandangan hidupnya yang khusus, ideal dan nilai-nilai serta artinya. Sehubungan dengan tekanan pada kebudayaan ini, para historisisme Jerman memandang setiap masyarakat sebagai unik dan hanya dapat dimengerti dalam hubungannya dengan tradisinya sendiri.

2.KEKUATAN-KEKUATAN SOSIAL DALAM PERKEMBANGAN TEORI    SOSIOLOGI

Kekuatan social yang  dipandang penting dalam perkembangan sosiologi yaitu:
1. Revolusi Politik, dampak yang ditimbulkan oleh revolusi ini terhadap masyarakat begitu besar dan berbagai perubahan positifpun muncul.
2. Revolusi Industri dan Kelahiran Kapitalisme, sistem ini berpuncak pada transformasi dunia barat dari sistem pertanian menuju sistem industri besar-besaran. Dalam sistem ini, hanya sedikit yang memperoleh laba besar sementara itu mayoritas yang lain bekerja berjam-jam dengan upah rendah. Reaksi terhadap sistem industry dan kapitalisme ini secara umum merugikan. Revolusi industri, kapitalisme dan reaksi terhadapnya memicu gejolak ditengah masyarakat barat, dan ini memengaruhi para sosiolog.
3. Kelahiran Sosialisme, Karl mark adalah pendukung hancurnya sistem kapitalis dan digantinya sistem ini dengan sistem sosialis.
4. Feminisme, Dalam satu pengertian, selalu ada perspektif feminis. Dimana pun perempuan disubordinasikan dan mereka disubordinasikan  hampir dimana saja. aktivitas dan tulisan feminis mencapai puncaknya pada gerakan liberalis di dalam sejarah Barat modern.
5. Urbanisasi, urbanisasi adalah sebagai salah satu dampak dari revolusi industry. Sifat kehidupan kota dan masalah yang dihadapinya menarik beberapa sosiolog awal, dan mereka meneliti urbanisasi dan masalah-masalahnya.
6. Perubahan di Wilayah Agama, tidak sedikit sosiolog awal berasal dari latar belakang religius, mereka memasukan tujuan yang sama sebagaimana tujuan agama mereka. Mereka berharap dapat memperbaiki kehidupan orang.
7. Tumbuhnya Ilmu Pengetahuan, teknologi yang dihasilkan ilmu pengetahuan memperoleh prestise yang tinggi. Para sosiolog berkeinginan agar sosiologi mengikuti keberhasilan fisika dan ilmu biologi.






SOSIOLOGI MODERN
Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).
Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi yang lama di Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.
Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi, dan dalam sosiologi modern ini lebih memunculkan rincian tentang teori-teori dalam konteks lebih luas.
Pertumbuhan llmu Pengetahuan (Sains)
Ketika teori sosiologi sedang dibangun, minat terhadap ilmu pengetahuan (Science) meningkat pesat, tak hanya di universitas, tetapi juga di dalam masvarakat pada umumnya. Produk teknologi dari sains tersebar dan meresapi setiap sektor kehidupan dan seiring dengan itu sains mendapat prestise yang sangat besar. Ini berkaitan erat dengan sukses besar sains (fisika, biologi, dan kimia) sehingga mendapat tempat terhormat dalam masyarakat. Para sosiolog awal (terutama Comte dan Durkheim) semula memang telah berkecimpung dalam sains itu dan banyak yang menginginkan agar sosiologi meniru kesuksesan ilmu biologi dan fisika. Tetapi, pendebatan segera berkembang antara orang yang sungguh-sungguh ingin menerima model sains dengan yang berpendapat bahwa ciri-ciri kehidupan sosial yang sangat berbeda dengan dri-ciri objek studi sains akan menimbulkan kesukaran dan tidak bijaksana bila mencontoh model sains secara utuh (Lepenies, 1987). Masalah hubungan sosiologi dan sains itu hingga kini masih diperdebatkan, meski di jurnal utama yang memuat perdebatan itu menampakkan kesan adanya keunggulan pemikiran yang lebih menyukai sosologi sebagai sains.
3.Kekuatan intelektual dan kemunculan teori sosiologi
Dalam hal ini adalah tentang kekuatan intelektual yang beperan sentral dalam membentuk teori sosiologi. Berbagai kekuatan intelektual yang menentukan perkembangan teori sosiologi akan dibahas dalam konteks nasional karena dalam kehidupan nasional itulah pengaruhnya terutama dirasakan.

Abad pencerahan
Pencerahan adlah sebuah periode perkembangan intelektual dan pembahasan pemikiran filsafat yang luar biasa. Sejumlah gagasan dan keyakinan lama kebanyakan berkaitan dengan kehidupan social dibuang dan diganti selama periode pencerahan. Pemikir yang paling terkemuka adalah Charle Montesqueu (1689-1755) dan Jean Jacques Rousseu. Pemikir yang berhubugan dengan pencerahan terutama dipengaruhi dua arus, yakni sains dan filsafat. Msa era pencerahan lebih menekankan pada reaksi konservatifis  dan romantis terhadap pertumbuhan teori sosiologi.
Reksi konservatif terhadap pencerahan
Sosiologi perancis bersifat rasional, empiris, ilmiah, dan berorientasi perubahan, tetap tidak sebelum dibentuk oleh seperangkat gagasan yang dikembankan sebagai reaksi dari pencerahan. Ideology menentang premis moderenisasi dapat menemukan sentiment antimodernisasi dalam kritik pencerahan. Bentuk oposisi paling ekstrim terhadap gagasan pencerahan berasal dari pilosofi kontra revosioner katolik perancis .
seperti tampak pada ide-ide Louis de Bonald (1754-1840) dan Joseph de Maistre (1753-1821). Zeltin telah menguraikan 10 proposisi yang muncul dari reaksi konservatif dan menyediakan basis bagi perkembangan teori sosiologi perancis klasik.
a.       sebagian pemikiran pencerahan cendrung menekankan pada individu, sedangkan reksi konservatif mengarahkan perhatian pada sosiologi umum dan menekankan pada masyarakat dan fenomena.
b.       masyarakat adalah unit analisi terpenting masyarakat dipandang lebih penting ketimbang individu.
c.       individu bahkan tidak dilihat sebagai unsur yang paling mendalammasyarakat, karena masyarakat terdiri dari komponen seperti pern, posisi, hubungan dll.
d.       bagian-bagian masyarakat dianggap saling berhubungan dan saling ketergantungan.
e.        perubahan dipandang bukan hanya sebagai ancaman terhadap masyarakat dan terhadap komponennya, tetapi juga terhadap invidu dan masyarakat.
f.       kecendrungan umum adalah melihat berbagai komponen masyarakat berskala luas sebagai komponen yang berguna, baik bagi masyarakat maupuan bagi individu yang menjadi anggotannya.
g.       unit-unit kecil seperti kelompok keluarga, tetangga, keompok kagamaan dan mata pencaharian dipandang penting bagi individu yang menjadi anggotannya.
h.      ada kecendrungan memandang berbagai perubahan social modern seperti industrialisasi, urbanisasi dan birokrasi dapat menimbulkan kekacauan tatanan.
i.        sementara kebanyakan perubahan menakutkan itu mengarah pada kehidupan masyarakat yang lebih rasional.
j.        pemikir konservatif mendukung keberadaan system hirarkis dalam masyarakat.
4. perkembangan sosiologi di beberapa Negara

Perkembangan sosiologi perancis
Dimulai dari perancis dimana peran yang dimainkan pada era pencerahan yang menekankan pada reksi konervatif dan romantis terhadap pertumbuhan teori sosiologi. Dari jalinan teori-teori itulah sosiologi itu berkembang. Dalam konteks ini dibahas tokoh-tokoh utama di tahu-tahun awal perkembangan sosiologi perancis, sperti Hendri Saint Simon yang berperan penting terhadap pengembangan teori sosiologi konservatif, Aguste Comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi, pengaruhnya sangat besar terhadap teoritis sosiologi selanjutnya, dan Emil Drukhem yang dipandang sebagai pewris tradisi pencerahan karena penekanannya pada sains dan revormisme social.
Claude Henri Saint-Simon, ia memiliki sisi penting terhadap pengembangan teori sosiologi konservatif (seperti yang dilakukan Comte) maupun terhadap teori Marxian radikal. Di sisi teori konservatif ia ingin mempertahankan kehidupan masyarakat seperti apa adanya, namun ia tak ingin kembali ke kehidupan seperti di abad pertengahan sebagaimana yang di dambakan de Bonald da de Maistre.ia mengatakan studi fenomena social sebaiknya menggunakan teknik ilmiah yang sama seperti yang di gunakan dalam srudi sains.
Emile drukheim, dipandang sebagai pewaris tradisi konservatif khususnya seperti tercermin dalam karya Comte. Bedanya, sementara Comte tetap berada diluar dunia akademi namun Durkheim mengembangkan basis akademi yang kokoh untuk kemajuan akhirnya, ia juga melegitimasi sosiologi di perancis dan karyanya kahirnya menjadi kekuatan dominant dalam perkembangan sosiologi pada umumnya, dan perkembangan sosiologi pada khususnya.

Perkembangan sosiologi jerman
Peran Karl Marx dalam perkembangan sosiologi di Negara jerman. Dikatakan bahwa perkembangan teori Marxian teori sosiologi dan cara teori Marxian dapat mempengaruhi sosiologi secara positif maupun negatif. Pembahasan dimulai dari dasar teori Marxian dalam hegelianisme, materialisme dan politik. Ad du konsep yang mencerminkan esiensi filsafat Hegel yaitu dialetika dan idealisme. Dialetika adalah cara berpikir dan citra tentang dunia. Dialetika menekankan pada hubungan dinamikan konflik dan kontradiksi serta cara berpikir dinamis. Sedangkan idealisme lebih menekankan pentingnya pikiran dan produk mental ketimbang kehidupan material. Feuerbach merupakan jembatan penting yang menghubungkan antara Hegel dan Marx. Feuebach banyak mngkritik Hegel terhadap penekanan berlebihan pada kesadaran semangat masyarakat. Feuebach menerima filsafat materialis ia menegaskan perlunya meninggalkan idealisme subjektif Hegel untuk memusatkan perhatian bukan pada gagasan tapi pada relitas kehidupan manusia.
Teori Marx, secara garis besar dapat dikatakan bahwa Marrx menawarkan sebuah teori tenteng masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia. Artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja didalam dan dengan alam. Teori Weber, mengemukakan teori kapitalisme tetepi pada dasarnya karya Weber adalah teori tenteng proses rasionalisme. Hal ini dikarenakan ia tertarik pada masakah umum seperti mengapa institusi di dunia barat berkembang semangkin rasional sedangkan rintangan kuat tampaknya mencgah perkembangan serupa dibelahan bumi lain. Teori Simmel, ia bersama-sama mendirikan masyarakat sosiologi jerman. Ia adlah teoritis sosiologi yang luar biasa salah satu keistimewaanya adalah dia cepat berpengaruh besar terhadap perkembangan teori sosiologi amerika, Karen salah satu pusat kajiannya yaitu sosiologi amerika unversitas Chicago dan teori utamanya yakni interaksionisme simbolik.

Asal usul sosiologi inggris
Sumber utaman sosiolgi inggris adalah ekonomi politik, ameliorisme, dan evolusi social. Dalam sistem ekonomi politik menyangkut masyarakat industri dan kapitalis yang sebagian berasal dari pemikiran adam Smith. Smith mengatakan adanya kekuatan yang tak terlihat mnentukan pasar barang dan tenaga kerja. Pasar dilihat sebagai realitas independe yang berdiri diatas individu dan dapat mengendalikan individu. Evolusi social, pengertian yang lebih mendalam tentang struktur social tersembunyi di bawah permukaan sosiologi inggris dan baru meledak ke permukaan pada paruh akhir abad 19 dengan berkerembangnya perhatian terhadap evolusi social.
Spencer dan Comte memberikan pengaruh terhadap perkembangan teori sosiologi. Namun ada perbedaan penting diantara mereka , misalnya sulitnya menggolongkan Spencer sebagai pemikir kondservatif. Sebenya ia lebih tepat dipandang beraliran politik liberal dan ia tetap melihat unsure-unsur liberlisme sepanjang hidupnya. Salah satu pandngannya adalah konservatifnya yaitu penerimaanya atas doktrin laissez-fire.

Herbert Spencer (1820-1903)
`Spenser lebih tepat bila dipandang sebagai penganut politik liberal, ia mempertahankan unsure liberalisme ini sepanjang hayatnya. Ia ingin agar kehidupan sosial berkembang bebas dari control eksternal. Comte dan Spencer memiliki kesamaan dengan Durkheim yang merupakan perspektif yang amat menarik bagi para teoritisi awal. Mereka cenderung melihat masyarakat sebagai organisme. Spencer dan Comte  memiliki konsep evolutif tetang perkembangan historis.
Reaksi terhadap Spencer di Inggris. Ia lebih dikenal karena teori skala besar evolusi sosial.



TOKOH KUNCI DALAM SOSIOLOGI ITALIA AWAL

Vilfredo Pareto, cukup berpengaruh pada zamannya, namun relevansi kontemporernya sangat minim. Ia juga mengembangkan teori perubahan sosial yang bertentangan dengan teori Maxian. Kalau teori Mark terfokus pada peran masa, Pareto menawarkan teori perubahan sosial.

PERKEMBANGAN MARXISME EROPA ABAD KE-19

Sosiolog-sosiolog abad ke-19 mengembangkan teori mereka secara berlawanan dengan Marx, terdapat simultan marxisme untuk menklarifikasi dan memperluas teori Maxian. Pada dasarnya pandangan ini bahwa teori ilmiah marx telah menelanjangi hukum-hukum ekonomi yang menguasai dunia kapitalis.hukum-hukum tersebut mengarah kepada tak terelakannya keruntuhan sistem kapitalisme. Ada beberapa maslah dalam perspektif ini, masalah-masalah ini berujung pada reaksi antar teoritisi Marxian dan berkembangnya “Marxisme Hegelian” Pelopor utama pandangan ini adalah georg lukacs. Menurut Martin Jay, Lukacs adalah “Bapak Marxisme Barat”.








No comments:

Post a Comment

Makalah : Sistem Pedidikan Nasional