BAB 1 PENDAHULUAN
A. Pengertian
Hubungan Sosial
Interaksi social ialah hubungan2 sosial
yg dinamis baik yg menyangkut hubungan antara 2 individu dan individu, individu
dan kelompok, atau kelompok dan kelompok lain. Interaksi terjadi apabila
memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak dan komunikasi.
Hubungan
social memiliki pengertian yg lebih luas daripada interaksi social. Hubungan
social ialah hubungan yg terwujud antara individu dan individu, individu dan
kelompok, serta kelompok dan kelompok sebagai akibat dari
hasil interaksi antar sesama mereka.
B.Rumusan Masalah
1.bentuk-bentuk hubungan sosial ?
2.faktor-faktor hubungan sosial ?
3.dampak hubungan sosial ?
4.hambatan yang menghambat hubungan sosial ?
BAB 2
PEMBAHASAN
B.
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
a.
Hubungan antarpribadi
Wujud dari hubungan antarpribadi ialah pergaulan dengan
orang lain, seperti pertemanan. Di dalam pertemanan biasanya muncul rasa saling
pengertian dan saling prihatin terhadap kepentingan sesame.
b.
Kelompok social
Kelompok
social merupakan salah satu bentuk hubungan social. Kelompok social ialah
kumpulan orang-orang yg memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi. Di dalam kelompok social orang-orang dapat saling melihat,
berbicara, bertukar pikiran, dan bersosialisasi. Adanya kedekatan di dalam
kelompok member peluang terjadinya berbagai bentuk kegiatan bersama.
c.
Gemeinschaft dan Gessellschaft
Gemeinschaft(
paguyuban) ialah bentuk kehidupan bersama yg berdasarkan ikatan batin yg murni,
bersifat alamiah, dan kekal. Hubungan antarmanusia dalam gemeinschaft tidak
didasarkan untung rugi. Hubungan ini terjadi karena rasa cinta dan timbulnya
kesatuan batin yg bersifat kodrati, seperti keluarga dan kekerabatan. Pada
umumnya hal ini masih berlangsung di pedesaan yg masih penuh rasa kekeluargaan.
Gessellschaft(
patembayan) ialah bentuk ikatan bersama yg didasarkan atan kesepakatan bersama
dan tujuan-tujuan tertantu dan biasanya berlangsung dalam jangka waktu
tertentu. Contoh, ikatan pedagang dan serikat buruh.
d.
Hubungan kelembagaan atau lembaga social
Lembaga
merupakan suatu system hubungan social dan ikatan teroganisir yg memiliki
tujuan memenuhi kebutuhan hidup atau kepentingan tertentu di masyarakat.
Lembaga dasar yang teramat penting adalah keluarga, keagamaan, politik,
perekonomian, dan pendidikan. Lembaga-lembaga itu saling memengauhi satu sama
lain.
e.
Ketetanggaan
Bentuk
hubungan social pun dapat berlangsung anatrkeluarga yg saling berdekatan yg
dikenal sebagai tetangga. Tetangga adalah satuan social yg terdiri dari
orang-orang yg berdekatan tempat tinggalnya. Hubungan social ketetanggaan
terbentuk setelah antarkeluarga memiliki beberapa kekurangan dan timbulnya rasa
saling membutuhkan.
f.
Hubungan kelas dalam kelas social
Bentuk
hubungan social dapat juga terbentuk atas dasar kelas social. Kelas social
ialah kelompok-kelompok masyarakat yg terbentuk karena perbedaan
penghormatandan status social.
g. Hubungan gender
Hubungan
gender yaitu hubungan social antara laki-laki dan perempuan yg dapat salaing
membantu atau sebaliknya. Gender adalah sifat dan perilaku yg dilekatkan pada
laki2 dan perempuan ygg dibentuk secara social maupun budaya. Gender berbeda
dengan seks. Gender ditentukan oleh oleh social dan budaya setempat, sedangkan
seks merupakan pembagian jenis kelamin yg ditentukan oleh Tuhan.
B. Faktor-Faktor terjadinya Hubungan Sosial
Faktor hubungan social
terbagi atas 2, yaitu factor pendorong dan factor penghambat.
a. Faktor Pendorong
a) Faktor Sosial
Sebagai
mahluk social, seseorang tidak mungkin dapat hidup sendiri.
b) Faktor Ekonomi
Jika
kita ingin menjahit baju tapi kita tdk memiliki keahlian menjahit baju tentu
saja yg kita lakukan adalah meminta penjahit untuk menjahitkan baju kita. Ini
menunjukkan factor ekonomi dapat mendorong terjadinya hubungan social.
c) Faktor Pendidikan
Pada
dasarnya, setiap orang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian
tertentu. Untuk memenuhi hal itu, orang-orang memerlukan guru untuk mengajar,
mendidik, dan melatihnya. Ini membuktikan bahwa factor pendidikan mendorong
terjadinya hubungan social.
b. Faktor Penghambat yang terjadi
dalam masyarakat karena adanya kelas sosial
a) Hambatan sosiologis
Hambatan
sosiologis berkaitan dengan perbedaan status social, agama, ideology, tingkat
pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya. Contoh pengusaha kaya jarang
dapat bersatu dengan orang miskin.
b) Hambatan Antropologis
Hambatan
antropologis berkaitan dengan perbedaan ras atau suku bangsa. Hal ini
disebabkan mereka tidak mengerti kebudayaan bangsa lain.
c) Hambatan Psikologis
Hambatan
psikologis berkaitan dengan proses-proses kejiwaan atau mental baik normal
maupun abnormal, yg mempengaruhi tingkah laku. Misal tatkala orang sedeih
sangat sulit untuk kita melakukan hubungan social dengannya.
d) Hambatan Ekologis
Hambatan
ekologis berkaitan dengan hubungan timbal balik antara lingkungan dan hubungan
manusia. Hambatan ekologis berarti terjadinya gangguan lingkungan terhadap
berlangsungnya hubungan social.
C. Dampak dari Hubungan Sosial
a. Mendorong proses
internalisasi
Proses
Internalisasi adalah proses penghayatan yg berlangsung sepanjang hidup individu
mulaisaat dilahirkan hingga akhir hayatnya. Dalam sepanjang hidupnya seseorang
terus belajar untuk mengolah perasaan,hasrat,nafsu,dan emosi yg kemudian
membentuk keperibadian. Melalui hubungan social, proses internalisasi terjadi
pada diri seseorang.
b. Mempermudah Proses
Sosialisasi
Proses
Sosialisasi ialah proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya. Proses sosialisasi mudah
berlangsung ketika adanya hubungan social yg terjadi dalam lingkungan keluarga
maupun masyarakat.
c. Mempermudah Proses
Enkulturisasi
Proses
enkulturisasi ialah proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap
terhadap adat, system norma, serta semua peraturan yg terdapat dalam kebudayaan
seseorang. Karena adanya hubungan social dalam masyrakat, proses enkulturisasi
terjadi.
d. Terjadinya Difusi
Difusi
adalah proses penyebaran atau perembesan sesuatu dari satu pihak ke pihak lain.
Berbagai bentuk hubungan social dapat mengakibatkan terjadinya difusi, baik
difusi kebudayaan, difusi teknologi, ataupun penyebaran manusia ke seluruh
dunia.
e. Terjadinya akulturasi
Akulturasi
ialah pencampuran dua kebudayaan atau lebih yg saling bertemu dan saling
mempengaruhi. Terjadinya akulturasi tidak menyebabkan hilangnya keperibadian
dari masing2 kebudayaan tersebut. Hubungan social antarkebudayaan atau
antarbangsa dapat menimbulkan akulturasi, baik positif maupun negative.
f. Terjadinya asimilasi
Hubungan
social yg terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan asimilasi dalam masyarakat
tersebut. Asimilasi adalah proses social yg timbul bila ada kelompok masyarakat
dengan latar belakang kebudayaan yg berbeda saling bergaul secara intensif
dalam jangka waktu yg lama, sehingga kebudayaan asli lambat laun berubah
membentuk kebudayaan baru.
g. Mendorong inovasi
Inovasi
adalah proses pembaruan yg berbeda dari yg sudah ada atau yg sudah dikenal
sebelumnya. Inovasi sangat berkaitan erat dengan penemuan baru dan teknologi.
Hubungan social yg terjadi dalam masyarakat yg satu dengan lainnya dapat mendorong
timbulnya inovasi dalam masyarakat yg bersangkutan.
h. Menciptakan konflik
Konflik
adalah proses social antara perorangan atau kelompok masyarakat tertentu yg
berusaha dengan sadar atau tidak sadar untuk menentang, menjatuhkan, atau
melawan pihak lain. Adakalanya, hubungan social yg terjadi disuatu masyarakat
dapat menimbulkan konflik. Hal itu terjadi karena ada di antara dua masyarakat
tersebut terdapat seperangkat perbedaan pendapat, paham atau ideology, gaya
hidup, status dan peran social, perbedaan kebudayaan, serta perbedaan yg sulit
untuk dipertemukan.
D. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial
Penyimpangan social ialah
bentuk perbuatan yg mengabaikan nilai dan norma-norma yg berlaku dalam
masyarakat. Penyimpangan social merupakan tingkah laku yg melanggar,
bertentangan, atau menyimpang dari aturan-aturan hokum maupun harapan-harapan
lingkungan social yg bersangkutan. Bentuk-bentuk hubungan social ialah sebagai
berikut;
a. Penyimpangan primer: bentuk penyimpangan social yg bersifat sementara,tidak
berulang-ulang, dan masyarakat masih menolerir perilaku penyimpangan. Contoh;
menunda pembayaran pajak, terlambat masuk kelas,dll.
b. Penyimpangan sekunder: perbuatan yg dilakukan secara khas memperlihatkan perilaku
penyimpangan dan sering kali pelaku melakukan tindakan yg meresahkan orang
lain. Contoh: perjudian, pembunuhan, dan perampokan.
c. Penyimpangan
individu: penyimpangan yg dilakukan hanya seorang dengan melakukan
tindakan-tindakan yg menyimapang dari norma-norma yg berlaku. Contoh; pencurian
yang dilakukan sendiri.
d. Penyimpangan kelompok: penyimpangan yg dilakuakan secara kolektif dengan cara
melakukan kegiatan yg menyimpang dari norma-norma yg berlaku. Contoh; geng
kejahatan atau mafia.
E.Hambatan Yang Menghambat Hubungan Sosial
Selain faktor-faktor yang dapat mendorong suatu
perubahan sosial, terdapat pula beberapa faktor yang dapat menghambat
terjadinya perubahan sosial. Apa sajakah faktor-faktor tersebut? Beberapa
faktor yang dinilai menghambat terjadinya suatu perubahan sosial antara lain
sebagai berikut.
1. Kurangnya Hubungan dengan
Masyarakat Lain
Manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan
manusia atau masyarakat lain dalam suatu pergaulan. Kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain mengakibatkan suatu masyarakat menjadi terasing dari pergaulan
hidup dengan masyarakat lainnya. Akibatnya mereka tidak mengetahui kemajuan
atau perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. Apabila pergaulan saja
sangat terbatas, maka yang terjadi adalah keterbatasan pemikiran sehingga
keinginan untuk berubahpun juga sangat minim.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
yang Terlambat
Dengan adanya keterbatasan dalam pergaulan, dapat
dipastikan perkembangan ilmu pengetahuan juga akan terlambat. Sebab dalam
kemajuan ilmu pengetahuan dapat ditempuh di antaranya dengan metode learning by
doing. Tidak adanya keinginan untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan
akan mengakibatkan pola pikir yang terbelakang dan ketinggalan zaman, sehingga
muncul sebuah pandangan miring (stigma) adanya kelompok masyarakat yang enggan
berubah.
3. Sikap Masyarakat Tradisional
yang Konservatif
Sikap konservatif atau enggan melakukan perubahan
akan membawa mentalitas yang buruk dalam sebuah kemajuan. Karena itu sikap
tersebut harus dihindari apabila seseorang hendak melakukan suatu perubahan.
4. Vested Interest
(Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat)
Nilai-nilai tradisional akan memunculkan sebuah
kepentingankepentingan kolektif yang tertanam kuat dalam diri masyarakat. Hal ini
juga akan menghambat sebuah perubahan sosial karena pada dasarnya suatu
perubahan itu berusaha untuk meninggalkan nilai-nilai lama guna menuju pada
nilai-nilai yang baru yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan keadaan
masyarakat saat sekarang. Oleh karena itu, seseorang yang menginginkan sebuah
perubahan harus berani membuang jauh nilai-nilai kepentingan semacam ini.
5. Prasangka (Prejudice) terhadap
Hal-Hal Baru
Selain nilai-nilai kepentingan, prasangka buruk
terhadap hal yang baru akan mengganggu proses perubahan sosial. Setiap ada hal
yang baru datang, sepertinya ada semacam ketakutan dari sekelompok masyarakat
yang tidak menghendaki perubahan, kemudian sekelompok orang tadi berusaha
memengaruhi kelompok yang lain. Hal ini harus disingkirkan apabila seseorang
akan melakukan perubahan sosial.
6. Rasa Takut Terjadinya
Kegoyahan terhadap Integrasi Masyarakat
Ada sebagian anggota masyarakat yang takut atau
khawatir terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, karena menurut mereka
perubahan itu akan menggoyahkan integrasi dalam masyarakat. Misalnya penggunaan
traktor dalam pengolahan lahan pertanian. Awalnya hal itu ditolak karena dapat
memudarkan gotong royong di antara petani, namun lambat laun hal itu dapat
diterima.
7. Hambatan Ideologis
Suatu perubahan dalam masyarakat akan sulit terjadi
apabila berbenturan dengan ideologi atau paham yang dianut oleh masyarakat
tersebut. Misalnya kebiasaan-kebiasaan yang ada di masyarakat.
No comments:
Post a Comment