KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, yang telah
memberikan kesehatan serta kekuatan dan kemauan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, walaupun masih ada kekurangan dari segi
manapun.Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.
Ucapan terima kasih kami haturkan
kepada dosen study ilmu “Bahasa Indonesia” yang telah
meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya kepada kami, sehingga kami dapat
bersemangat dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber
bacaan, pengetahuan yang kami ketahui, berbagai buku serta dari sumber lainnya
yang relevan dalam bahasan ini dengan segala keterbatasan kami, sehingga masih
banyak kekurangan-kekurangan di dalam pembahasan ini.Maka dari itu, kritik dan
saran yang membangun sangat dibutuhkan, sehingga dikemudian hari makalah
ini dapat disajikan dengan lebih baik dan lengkap.
Semoga makalah ini dapat menambah
informasi, pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca.
Matangglumpangdua,18 November 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup
seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun
internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga
uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal
adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul
sebagai problema makan pada anak.
Intake gizi yang baik berperan
penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan
yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan
kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat
adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak
pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada
anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau
tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
B.Tujuan
·
Untuk mengetahui gizi seimbang pada bailta
C.Rumusan Masalah
1. Pengertian gizi balita
2. kebutuhan gizi pada balita
3. Prinsip gizi seimbang dan nutrisi
yang penting bagi balita
4. Dampak yang ditimbulkan akibat
gizi yang tidak seimbang
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Gizi Balita
Gizi adalah elemen yang terdapat
dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang
dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Gizi Balita adalah hal paling
utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh kembang putra
putrinya maksimal.
B.Pemenuhan Kebutuhan Gizi
pada Balita
Kebutuhan gizi balita adalah
jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara
garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas,
berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus
ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita
dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS).
1.Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi
bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia
tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan semakin menurun
seiring dengan bertambahnya usia.
2.Kebutuhan zat pembangun
Secara fisiologis,
balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih besar
daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang
dari satu tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.
3.Kebutuhan zat pengatur
Kebutuhan air bayi
dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.
4.Beberapa Hal Yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi
·
Peran Makanan Bagi Balita
·
Makanan sebagai sumber zat gizi
Didalam makanan terdapat enam
jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat pembangun , dan zat
pengatur.
5.Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga
atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi balita, tenaga
diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar
daripada orang dewasa.
6.Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun
bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita,
tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.
7.Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal
organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang
diharapkan.
C.Prinsip Gizi Seimbang dan
Nutrisi yang Penting Bagi Balita
Setelah anak berumur satu tahun
menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia
(seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan
padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya
anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.
Kecukupan gizi:
Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram
4-6 tahun → BB 18
kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram
Anak dibawah lima tahun (balita)
merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga
memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita
justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan
gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan
itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan
balita yang bertujuan sebagai berikut:
·
Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara
kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas,
pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotorik.
·
Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan
menetukan makanan yang diperlukan.
Berikut beberapa nutrisi
penting yang dibutuhkan oleh setiap balita yang sangat berpengaruh pada tumbuh
kembangnya.
1.
Vitamin A, D, E dan K.
Vitamin ini sangat vital bagi pertumbuhan
balita Anda. Jadi,
usahakan agar asupan vitamin ini terpenuhi
setiap harinya. Seperti kita ketahui, vitamin A sangat baik untuk penglihatan
dan kesehatan kulit balita kita, sedangkan vitamin D berperan penting dalam
meningkatkan penyerapan kalsium serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi
anak. Sementara vitamin E memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan sistem
syaraf dan pertumbuhan sel. Vitamin K membantu pembekuan darah.
2.
Kalsium.
Merupakan mineral yang sangat dibutuhkan
oleh balita dalam pembentukan massa tulangnya. Kalsium sangat penting untuk
membentuk tulang yang kuat sehingga balita Anda terhindar dari patah tulang
ketika mulai belajar memanjat dan aktif bermain. Kebutuhan harian balita akan
kalsium umumnya sebesar 500mg/hari. Sumber makanan dari kalsium antara lain
susu, keju, tahu, brokoli, tomat, oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan salmon.
3.
Vitamin B dan C.
Fungsi dari vitamin B antara lain
meningkatkan sistem syaraf dan imun tubuh balita Anda, meningkatkan pertumbuhan
sel, serta mengatur metabolisme tubuh. Sementara vitamin C berfungsi untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh balita serta mencegah sariawan.
Sumber makanan yang banyak mengandung
vitamin B antara lain beras merah, pisang, kacang-kacangan, ikan, daging dan
telur. Sementara untuk memenuhi gizi balita Anda dengan vitamin C, Anda dapat
memperolehnya dari tomat, kentang, stroberi serta sayur-sayuran hijau.
4.
Zat Besi.
Balita sangat membutuhkan zat besi terutama
untuk membantu perkembangan otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat besi
tidak terpenuhi, kemungkinan ia akan mengalami kelambanan dalam fungsi kerja
otak. Sumber makanan yang mengandung at besi antara lain daging, ikan, brokoli,
telur, bayam, kedelai serta alpukat.
bagi para orang tua untuk lebih waspada
dalam memenuhi gizi balitanya agar tumbuh kembang si kecil bisa maksimal dan ia
berhasil mencapai masa depannya dengan gemilang karena terpenuhinya gizi balita
secara maksimal.
D. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Gizi yang Tidak Seimbang
Pengaruh kurang gizi
pada tumbuh kembang anak antara lain :
a.
Pada pertumbuhan anak :
1.
berat badan tidak sesuai dengan umur
2.
tinggi badan tidak sesuai dengan umur
3.
berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan
4.
lingkar kepala dan lingkar lengan kecil
b.
Pada perkembangan anak :
1.
berat, besar otak tidak bertambah, tingkah laku anak tidak
normal
2.
tingkat kecerdasan menurun
Disamping itu, gizi
kurang juga dapat menyebabkan beberapa penyakit, yaitu:
a. Penyakit Kurang Kalori
dan Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi
karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein
dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan
protein. Pada umumnya Anak Balita merupakan kelompok umur yang paling sering
menderita akibat kekurangan gizi. Hal ini disebabkan anak Balita dalam periode
transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, sering kali tidak lagi
begitu diperhatikan dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain, dan
belum mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik terutama dalam hal makanan.
Hal ini juga di karenakan pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang
pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori maka
akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein).
Penyakit ini dibagi
dalam tingkat-tingkat, yakni :
Ø KKP ringan, kalau berat badan
anak mencapai 84-95 % dari berat badan menurut standar Harvard.
Ø KKP sedang, kalau berat badan
anak hanya mencapai 44-60 % dari berat badan menurut standar Harvard.
Ø KKP berat (gizi buruk), kalau
berat badan anak kurang dari 60% dari berat adan menurut standar Harvard.
Beberapa ahli hanya
membedakan antara 2 macam KKP saja, yakni KKP ringan atau gizi kurang dan KKP
berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus (kwashiorkor).
Anak atau penderita
marasmus ini tampak sangat kurus, berat badan kurang dari 60% dari berat badan
ideal menurut umur, muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap
sekitarnya, rambut kepala halus dan jarang berwarna kemerahan.
Penyakit KKP pada
orang dewasa memberikan tanda-tanda klinis : oedema atau honger oedema (HO)
atau juga disebut penyakit kurang makan, kelaparan atau busung lapar. Oedema
pada penderita biasanya tampak pada daerah kaki.
Jenis KKp atau PCM di
kenal dalam 3 bentuk yaitu :
1.
Kwarshiorkor
Kata “kwarshiorkor”
berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak yang kekurangan kasih sayang
ibu”. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang
disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang
normal atau tinggi.
·
Tanda-tanda Tanda-tanda yang sering dijumpai pada pada penderita
Kwashiorkor yaitu :
·
Gagal untuk menambah berat badan
·
wajah membulat dan sembap
·
Rambut pirang, kusam, dan mudah dicabut
·
Pertumbuhan linear terhenti
·
Endema general (muka sembab, punggung kaki, dan perut yang
membuncit).
·
Diare yang tidak membaik
·
Dermatitis perubahan pigmen kulit
·
Perubahan warna rambut yang menjadi kemerahan dan mudah dicabut
·
Penurunan masa otot
·
Perubahan mentak seperti lathergia, iritabilitas dan apatis yang
terjadi
·
Perlemakan hati, gangguan fungsi ginjal, dan anemia
·
Pada keadaan akhir (final stage) dapat menyebabkan shok
berat, coma dan berakhir dengan kematian.
v Cara mengatasi kwarshiorkor
Dalam mengatasi
kwashiorkor ini secara klinis adalah dengan memberikan makanan bergizi secara
bertahap. Contohnya : Bila bayi menderita kwashiorkor, maka bayi tersebut
diberi susu yang diencerkan. Secara bertahap keenceran susu dikurangi, sehingga
suatu saat mencapai konsistensi yang normal seperti susu biasa kembali.
2.
Marasmus
Marasmus adalah
berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering. Sebaliknya walau asupan
protein sangat kurang, tetapi si anak masih menerima asupan hidrat arang
(misalnya nasi ataupun sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan karena
kurang kalori yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang tersimpan
dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat
diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Penderita marasmus yaitu
penderita kwashiorkor yang mengalami kekurangan protein, namun dalam batas
tertentu ia masih menerima “zat gizi sumber energi” (sumber kalori) seperti
nasi, jagung, singkong, dan lain-lain.
Apabila baik zat pembentuk tubuh (protein)
maupun zat gizi sumber energi kedua-duanya kurang, maka gejala yang terjadi
adalah timbulnya penyakit KEP lain yang disebut marasmus.
Tanda-tanda yang
sering dijumpai pada pada penderita marasmus, yaitu:
·
Sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit bahkan sampai
berat badan dibawah waktu lahir.
·
Wajahnya seperti orang tua
·
Kulit keriput,
·
pantat kosong, paha kosong,
·
tangan kurus dan iga nampak jelas.
Gejala marasmus adalah
seperti gejala kurang gizi pada umumnya (seperti lemah lesu, apatis, cengeng,
dan lain-lain), tetapi karena semua zat gizi dalam keadaan kekurangan, maka
anak tersebut menjadi kurus-kering.
3.
Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana ada sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus yang di tandai dengan adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mongering dan kusam serta otot menjadi lemah.
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana ada sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus yang di tandai dengan adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mongering dan kusam serta otot menjadi lemah.
b. Busung
Lapar
Busung lapar atau
bengkak lapar dikenal jiga dengan istilah Honger Oedeem (HO). Adalah
kwarshiorkor pada orang dewasa.
Busung lapar
disebabkan karena kekurangan makanan, terutama protein dalam waktu yang lama
secara berturut-turut. Pada busung lapar terjadi penimbunan cairan dirongga
perut yang menyebabkan perut menjadi busung (oleh karenanya disebut busung
lapar).
Tanda-tanda yang
terjadi yaitu :
·
Kulit menjadi kusam dan mudah terkelupas
·
Badan kurus
·
Rambut menjadi merah kusam dan mudah dicabut
·
Sekitar mata bengkak dan apatis
·
anak menjadi lebih sering menderita bermacam penyakit dan
lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Gizi adalah elemen
yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh
seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Pemberian asupan zat
makanan seperti zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur sangat diperlukan
bagi balita. Dengan pemenuhan nutrisi seperti vitamin, kalsium dan zat besi.
Penyakit yang bisa
ditimbulkan akibat gizi yang tidak seimbang yaitu: Penyakit Kurang Kalori dan
Protein (KKP)
B. Saran
Dengan adanya makalah
ini kami menyarankan bagi para pembaca, orang tua dan calon orang tua untuk
bisa lebih memperhatikan lagi pemenuhan gizi seimbang anaknya.
No comments:
Post a Comment